Part 18

4.7K 336 21
                                    

Selepas rony pergi, tak lama salma pun mendapat pesan dari dosen pembimbingnya yang memberitahukan jadwal bimbingannya dimajukan jadi jam setengah 8 ini. Salma pun buru buru mengambil tas di kamarnya sampai melupakan sarapannya yang masih tersaji dimeja makan

Salma melihat jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 7 pagi, salma pun buru buru memesan gojek di handphonenya

"aduh mampus deh gue kalau sampai telat, mana dosennya susah banget di temuin" gerutu salma sambil sesekali melihat jam di pergelangan tangannya. Setelah sepuluh menit menunggu, akhirnya gojek pesanan salma pun datang.

" bang, ngebut ya bang, saya udah mau telat soalnya" ucap salma

" siap neng"

Setelah 15 menit perjalanan, akhirnya salma pun sampai di kampusnya, dan salma pun langsung lari menuju ruangan dosen yang terletak di lantai 2.

" ha ha ha sumpah cape banget gue" gumam salma sambil duduk mengatur nafasnya

" kenapa lo sal, butuh minum" tawar seseorang yang bernama rafa, teman sefakultas salma

" eh lo raf, boleh deh, cape banget gue" ucap salma sambil mengambil minuman yang ditawarkan rafa tadi dan meneguknya dengan cepat, rafa yang melihat itu pun sudah terkekeh melihat salma

" haus banget kayaknya" goda rafa yang membuat salma nyengir

" lo bayangin aja raf, gue lari dari lobi sampai ke sini" ucap salma yang membuat rafa tertawa

" lagian lo ngapain lari lari emang, kayak di kejar setan aja" tanya rafa

" ini lebih dari itu raf, dospem gue tiba tiba majuin jadwal bimbingannya, mana tuh dosen susah banget di temuin, makanya gue lari lari takut telat soalnya" jelas salma yang membuat rafa tersenyum melihatnya

" ah itu dosennya, gue ke ruangan dulu ya raf, thanks buat airnya" ucap salma

" iya sal sama sama, semangat yaa" ucap rafa yang di angguki salma sambil berlalu dari hadapan rafa.

Setelah 2 jam bimbingan, akhirnya salma pun keluar dari ruangan dosen sambil mendumel, pasalnya skripsi nya kebanyakan di coret oleh dospem pembimbing nya itu

" udah cape cape buat, malah di coret seenaknya lagi, kesal banget gue" gerutu salma sambil terus berjalan menuju lobi kampus

Namun saat di pertengahan jalan, tiba tiba perutnya terasa sakit luar biasa, ia baru teringat dirinya belum makan dari semalam, tadi pagi ia juga melewatkan sarapannya.

"Shh sakit banget," ringis Salma meremas perutnya yang terasa semakin sakit, kepalanya terasa pusing yang luar biasa membuat pandangannya menggelap.

Brukk

Ya, gadis itu pingsan di lobi kampus, untung aja ada seseorang yang menangkap tubuhnya dari belakang.

"Hei, ya ampun sal, bangun sal, lo kenapa?!" ucap seseorang tersebut yang tak lain adalah rafa. Rafa yang khawatir pun langsung menggendong salma menuju mobilnya untuk ia bawa ke rumah sakit.

****

Seorang gadis cantik mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk, begitu membuka matanya ia melihat ruangan serba putih yang membuat dirinya terheran, ditambah selang infus yang melingkar dipunggung tangannya.

"Hei lo udah sadar sal?" tanya seorang yang membuat salma menatapnya

" rafa?" ucap salma lirih

" iya sal, gue rafa, lo ngga papa kan?" tanya rafa yang membuat salma meringis

" ada yang sakit?" tanya rafa saat melihat muka kesakitan salma

" perut gue sakit raf" ucap salma yang membuat rafa mengangguk paham

" asam lambung lo naik sal, lo ngga sarapan ya tadi pagi?" tanya rafa yang membuat salma mengangguk pelan

" iya raf, gue lupa, soalnya kan tadi pagi gue buru buru" ucap salma yang membuat rafa mengangguk

" sekarang lo minum teh anget dulu ya sal, habis itu lo makan bubur ini biar lo cepat sembuh" ucap rafa yang membuat salma mengangguk

" makasih ya raf, lo udah nolongin gue" ucap salma

" sama sama sal, ini minum dulu" ucap rafa sambil menyerahkan teh hangat ke salma

" sekarang udah jam berapa ya raf?" tanya salma

" udah mau jam 5 sore sal, lo lama banget pingsannya, gue ampe khawatir" ucap rafa yang membuat salma meringis

" maaf ya raf, gue udah ngerepotin lo" ucap salma tak enak hati

" ngga papa sal, santai aja" ucap rafa tersenyum

" habis ini gue udah boleh pulang kan raf?" tanya salma

" udah kok sal, tapi nunggu infusan lo habis dulu, baru boleh pulang" ucap rafa yang membuat salma mengangguk paham

"Hp gue mana ya raf?" tanya Salma mencari keberadaan ponselnya. Rafa pun memberikan sebuah ponsel milik Salma, tetapi saat ia hendak menyalakannya ponselnya, namun sayang handphone salma mati.

"yah lowbat, lo bawa carger ngga raf?" tanya salma

"yah, Gue ngga bawa sal, udah mending sekarang lo makan dulu, nanti pulangnya gue anter" ucap rafa

"Bisa makan sendiri?" tanya rafa yang mendapati anggukan dari Salma.

Namun saat Salma hendak mengambil Styrofoam itu tangannya gemetar, hampir saja bubur ayam itu jatuh tetapi dengan sigap rafa menahannya.

"Gue suapin ya?" tawarnya

"ngga papa?" tanya Salma ragu yang mendapat anggukan dari rafa. Rafa pun mulai menyuapi Salma dengan telaten, setelah habis ia lalu memberikan Salma obat sesuai dengan perintah dokter.

"Ini sisa obatnya lo bawa pulang, jangan lupa diminum rutin ya sal" ucap rafa yang membuat Salma mengangguk sambil tersenyum menatapnya

Selesai makan, salma pun bersiap siap untuk pulang, infusan ditangannya pun sudah habis dan sudah di lepaskan oleh perawat yang bertugas.

" ayoo gue antar pulang" ucap rafa

" ngga papa nih raf? Gue udah banyak ngerepotin lo, gue pulang naik taksi aja ngga papa kok" ucap salma

" jangan sal, udah malam, nanti kalau lo kenapa napa di jalan gimana, udah ngga usah ngga enakan gitu sama gue, ayoo gue anter" ucap rafa yang mau tak mau di turti oleh salma

***

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, Rony baru saja sampai dirumahnya. Rumah terlihat begitu sepi terlebih lampu rumah itu yang masih mati, Rony mengerutkan keningnya bingung melihat kondisi rumahnya saat ini .

"Rumah kok masih mati gini lampunya, Salma kemana?" batinnya dalam hati.

Ia lalu menghidupkan saklar rumahnya, nampak keadaan rumah yang masih berantakan tak lupa beberapa debu yang menempel mengingat lantai rumah itu yang memang belum disapu.

Rony berjalan kearah dapur, terlihat sajian sandwich tadi pagi yang masih berada disana,

"ini sandwich tadi pagi kan? dia ngga sarapan." pikir Rony entah mengapa perasaannya saat ini tidak enak, istrinya itu sampai sekarang belum pulang juga.

Ia lalu mencoba menghubungi nomor Salma, tetapi nomor gadis itu tidak aktif.

"Kemana sih tu anak, bikin susah aja," gumam Rony kesal.

Tak lama, terdengar suara mobil terparkir dihalaman rumahnya, Rony pun buru buru mengintipnya dari balik tirai, terlihat Salma keluar dari mobil Bersama seorang pria?

Gadis itu melambaikan tangannya kearah laki laki yang berada dimobil itu lalu mulai memasuki rumahnya.

"Bagus, jam segini baru pulang," ucap Rony dingin yang kini duduk diruang tamunya menyambut kedatangan istrinya itu.

Married With CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang