Kelas haechan sudah selesai, ia dengan tenang melajukan mobilnya menuju ke supermarket untuk membeli stok yupi miliknya yang sudah habis. Ia bisa dengan bebas membeli yupi dan menyimpannya secara diam - diam di dalam kamar karna ia tidak sedang bersama saudaranya, mereka sedang sibuk sendiri - sendiri, bubu sedang tidak berada di mansion untuk menemani daddynya di perusahaan.
Di dalam supermarket ia dengan santainya memasukkan semua jenis yupi, chochobi, snack, dan juga ice cream, tenang saja haechan menggunakan blackcard milik jeno mana mau ia menggunakan uang miliknya.
Sepertinya ini semua sudah cukup, jika terlalu banyak nanti yang ada akan ketahuan, pikirnya.
Setelah membayar ia langsung mengemudikan mobilnya menuju mansion, sesampainya di mansion ia menyembunyikan semua makanannya di kamar, jadi akan gampang kalau ingin memakannya.
"Sebaiknya aku mandi, sepertinya sebentar lagi jam makan malam. Pasti mereka semua akan merecokiku" gerutu haechan.
Haechan sudah selesai mandi dan sedang tiduran sambil bermain game untuk menunggu semua keluarganya pulang, tanpa ia sadari matanya mulai memberat dan tak lama dengkuran halus terdengan dari mulut haechan.
Di ruang tamu ada mark, jeno, dan jaemin yang baru saja pulang.
"Kalian baru pulang, di mana haechanie, ia tidak pulang bersama kalian?" tanya mark.
"Aku dan jeno habis nongkrong, tidak, chanie sudah pulang dari tadi"
"Tapi kenapa mansion sepi sekali?"
"Tidak tahu yang lain sepertinya belum pulang, si beruang itu mungki sedang berada di kamarnya"
"Ya sudah, lebih baik kalian bersihkan badan kalian"
"Baiklah"
Mark, jeno, jaemin memasuki kamar mereka untuk membersihkan dirinya. Mark yang baru selesai mandi keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kamar haechan. Ternyata di depan pintu kamar haechan juga sudah ada jeno dan jaemin yang ingin masuk ke kamar.
"Wah, kalian berdua sudah di depan kamar haechanie saja"
"Habis aku tidak mendengar suaranya sedikit pun sejak sampai di mansion, lagi pula aku kangen dengannya"
"Pesona haechan memang tiada lawan, tidak ada yang bisa menolaknya" ujar jeno.
Mark dan jaemin hanya tertawa mendengar ujaran jeno, yah walaupun mereka pun mengkaui bahwa itu benar adanya. Tidak ada yang bisa menolak pesona seorang jung haechan.
Mereka bertiga memasuki kamar haechan, dan pandangan mereka langsung tertuju pada gundukan tebal di dalam selimut, hanya menyisakan rambutnya saja yang mengintip. Baik mark, jeno, jaemin, mendekati buntelan itu dan duduk di sisi kasur. Mark membuka dengan hati - hati selimut yang menutupi badan haechan.
"Aigo, ia tidur seperti bayi"
"Menggemaskan" ujar jeno sambil menoel pelan pipi gembil haechan.
Jaemin merebahkan badannya di kasur haechan dan memeluk pelan kembarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jung Haechan
FanfictionBagaimana kisah keluarga Jung jaehyun dan Jung Taeyong yang memilki 7 putra. Mulai dari si sulung Jung Mark, si kembar Jung renjun, Jung jeno, Jung haechan, Jung jaemin , dan dua bungsu mereka Jung chenle, serta Jung jisung. Bagaimana jika karena ke...