17

742 96 9
                                    

"Paman, ayah, kakak?, kenapa semua nya disini? "

--

--

--

Lan sizhui hanya tersenyum dan menghampiri lan jian serta menunduk sambil mencubit pipi sibocah kecil itu.

Lan jian berusaha memindahkan tangan kakak nya itu dari pipi nya
"Aaa kakak, kau selalu mencubit pipi ku, paman juga sama, ( ̄ヘ ̄)ᴴᴹᴹ"

"Ayolahh, kau sangat menggemaskan" balas sizhui sambil tersenyum lebar.

Lan xichen hanya tertawa ringan melihat itu, sementara lan wangji masih mempertahankan ekspresi datar nya tanpa perubahan sedikit pun.  

"Ekhem, kalau begitu paman akan pergi dahulu" kata xichen sambil berdehem.

"Sampai jumpa pamann" ucap lan jian sambil melambai, dan hanya dibalas senyuman oleh lan xichen.

"Kakak, kenapa kau kesini? " tanyanya.

"Emm, kau pasti tau"  *sambil tersenyum.

Hmm

Lan jian memandang ayah nya itu, lalu tiba-tiba saja dia berlari memeluk ayahnya sambil menangis (walau hanya kaki karena dia masih pendek)
Lalu berkata "ayah, maaf kan a'jian karena sudah mengungkit ibu hiks..., dan membuat ayah sedih" katanya.

Lan wangji lalu mengangkat lan jian kedalam gendongan nya "mn, tidak apa apa"  setelah itu menghapus air mata dipipi anak itu.

"A'jian kau hari ini sepertinya banyak menangis" ucap sizhui.

"Kakak, kau mengejekku? " balas lan jian sambil kesal, dan hanya di balas tawaan oleh sizhui.

Lan wangji hanya memandang anak anak nya dengan senyum tipis yang bahkan hampir tidak terlihat diwajahnya.

Lan wangji memandang ke langit lalu berkata dalam hati.

'𝑾𝒆𝒊𝒚𝒊𝒏𝒈'

Sekarang tawa di gushu sudah kembali saat si bocah kecil lan jian tidak lagi bersedih.

Lalu lan wangji menurunkan lan jian dari gendongannya dan mengeluarkan sesuatu dari lengan baju nya, itu adalah sebulan lonceng klan jiang, tapi ada yang berbeda, disana juga terukir lambang awan gushu lan, lan wangji lalu memberi lonceng itu kepada lan jian.

"Ayah untuk apa ini? "

"Dari ibu" balas wangji singkat.

Lan jian memandang lonceng tersebut dengan seksama,"ayah, apakah ibu sendiri yang membuat nya"

Mnn

" ajian, ibu sangat menyayangi mu" ucap sizhui sambil mengusap kepala nya.

Lan wangji melihat dengan datar kearah dua putra nya, lan jian bahkan tidak punya sedikitpun kenangan dengan ibu nya sementara lan yuan hanya memiliki sedikit kenangan dan itu samar samar yang ia ingat.

'𝑾𝒆𝒊 𝒚𝒊𝒏𝒈, 𝒌𝒂𝒑𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒖 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒍𝒊 '

-

-

-

Lima bulan kemudian...

"A'jian selamat ulang tahun" ucap lan sizhui sambil mengelus kepala lan jian, dan memberikan sebuah hadiah untuknya.

Tapi seperti nya yang sedang merayakan ulang tahun kali ini tidak tetlihat bahagia seperti biasanya, dia terlihat lebih murung.

Family [wangxian] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang