16

940 97 7
                                    

Dijalan saat menuju kamar nya, tanpa sengaja lan jian bertemu dengan pamannya lan xichen/pemimpin sekte, lan xichen merasa heran saat melihat keponakan nya berbeda dari biasa yang dia lihat.

Biasanya lan jian selalu tersenyum, tapi sekarang dia datar tanpa sedikit pun senyuman, yang biasa dia akan menyapa dengan tidak formal tapi sekarang dia memberi salam dengan hormat.

"a'jian, ada apa" tanya lan xichen.

Xichen dapat melihat jika mata lan jian sedikit sembab, apa dia habis menangis. Pikirnya.

Lalu tiba tiba lan qiren keluar dari ruangannya dengan tergesa-gesa dan menghampiri lan jian

"Lan jian, kakek tidak bermaksud begitu kakek hanya-"

"Tidak apa apa"
Balas lan jian memotong pembicaraan dan pergi dari sana.

"Paman, sebenar nya kenapa dengan a'jian, apakah paman mengatakan sesuatu" tanya xichen dengan memandang tajam pamannya.

"Aku-...aku tanpa sengaja memberi tau siapa ibu nya karena marah dan berbicara buruk tentang wei wuxian" jelas lan qiren.

"Paman, kau tau sekarang paman sudah menyaki hati anak kecil itu. Aku tau paman membenci wei gongzi tapi lan jian dia-"

Ciks...

"Kali ini kau salah paman"

Ucap lan xichen lalu pergi meninggalkan pamannya sendiri disana.

-----------------------

Lan jian berjalan dengan pelan menuju kamarnya dengan wajah yang sedih sekaligus marah yang bercampur.

Memasuki kamar nya, dia melihat ayahnya lan wangji disana sedang menaruh beberapa makanan dimeja samping tempat tidur nya. Lalu lan jian menghampiri ayah nya itu dan bertanya

"Ayah, apakah ibu ku adalah wei wuxian" tanyanya.

Wangji terkejut mendapati putra nya bertanya seperti itu namun tertutupi oleh wajah datar dirinya, siapa yang memberi tau nya kalau wei wuxian adalah ibunya.

"Ayah, apakah benar seperti itu? "

Mnn

"Lalu kenapa selama ini ayah selalu menyembunyikan nya-hiks... "
Katanya sambil menangis.

Lan wangji menunduk menyamakan tinggi nya dengan lan jian
"Demi dirimu dan lan yuan"

"Tapi seharusnya aku tau ibuku siapa, apa itu karena dia adalah wei wuxian, apa ayah membenci ibu seperti yang orang orang lain lakukan"

"Tidak"

"Menyayangi dan mencintainya" balas lan wangji secara singkat dan jelas.

Lalu lan jian memeluk lan wangji dengan terus menangis di pelukan ayahnya.

"Ayah-hiks... Kumohon ceritakan semuanya"

Lan wangji hanya memeluk lan jian tanpa mengatakan sepatah kata pun. Lalu melepas pelukan itu lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

'𝑺𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒌𝒖𝒅𝒖𝒈𝒂, 𝒂𝒚𝒂𝒉 𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒌𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂'

Lan jian hanya meringkuk dan menangis di dalam kamarnya.

Tak berselang lama suara ketukan terdengar dari balik pintu kamarnya, dan dengan perlahan pintu itu terbuka menampilkan seorang yang berwibawa dengan perawakan gagah dan senyuman yang lembut, ya itu lan xichen pamannya.

"A jian, boleh kah paman masuk"
-lan xichen.

"Hmm"

Lalu lan xichen menghampiri keponakan kecil kesayangan nya itu yang sedang sedih dan matanya yang sembab serta hidung yang memerah, itu sangat menggemaskan untuk dilihat.

Family [wangxian] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang