Chapter 16

121 13 8
                                    

Ketika masuk ke kamar Nadine melihat pelayan sedang mengemasi pakaian Oliver ke koper. Ia pun mendekati mereka.

"Biar aku saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Biar aku saja. Kalian bisa pergi."

Para pelayan menurut dan pergi. Nadine pun mulai mengambil alih dengan memasukan pakaian Oliver ke dalam koper, awalnya Nadine bingung memilih pakaian mana yang akan di masukan ke dalam koper.

"Huh, harusnya aku membiarkan mereka saja yang mengemas barang-barang Tuan Oliver." gumam Nadine.

Nadine baru sadar kalau ia tidak tahu apa yang harus di bawa oleh Oliver. Ia jadi takut kalau salah memasukan barang dan mengakibatkan kesalahan, maka dari itu Nadine memanggilnya kedua pelayanan tadi. Setelah itu Nadine bertanya apa yang akan di bawa oleh Oliver, Nadine pun memasukan barang dan pakaian yang Oliver perlukan selama di Jakarta.

Setelah selesai pelayan pun pergi. Nadine menaruh koper Oliver di sisi lemari lalu keluar dari ruang pakaian. Ia melihat Oliver yang masuk ke kamar. Nadine mengambil sesuatu di tasnya.

"Tuan, saya sudah membeli ponsel." ujar Nadine dengan semangat memperlihatkan ponsel yang tadi ia beli.

"Hmm." jawab Oliver pendek lalu merebahkan dirinya di ranjang dan memejamkan matanya.

Nadine duduk di sisi ranjang. "Tuan bolehkan saya bertanya?"

"Tidak boleh."

"Eh." Nadine terkesiap.

"Apa yang ingin kau tanyakan."

"Tuan akan berapa hari di sana? Apa lama?" tanya nya penasaran.

"1 minggu." jawab Oliver masih memejamkan matanya.

Gurat lelah tergambar jelas di wajahnya membuat Nadine iba. Lalu dengan inisiatif ia keluar dari kamarnya untuk membuatkan Teh hangat, semua pelayan di dapur kaget melihat kedatangan Nadine.

"Saya akan buatkan teh hangat untuk Tuan Oliver." jelasnya.

Para pelayan lega mendengar nya sebab mereka pikir Nadine akan melakukan pekerjaan rumah seperti awal datang ke sini.

Nadine pun mulai membuatkan teh hangatnya, setelah itu ia pergi ke kamarnya lagi. Nadine melihat Oliver masih memejamkan matanya.

Apakah dia tidur?

Dengan perlahan Nadine mendekat ke ranjang dan menaruh Teh Hangat itu di nakas.

"Tuan? Apa Tuan tidur?" tanya Nadine pelan memastikan apakah pria itu sudah tidur atau belum.

Tidak ada sahutan dari Oliver membuat Nadine menarik nafasnya panjang, ia sudah membuatkan Teh hangatnya tapi lagi-lagi Oliver tidak meminum nya. Ia sering membuatkan Teh hangat atau Kopi untuknya namun pria itu tidak meminum nya dan itu membuat nya sangat sedih.

Nadine pun ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Oliver, ia memperhatikan wajah suaminya dengan dalam.

"Nadine..." panggil Oliver.

Siapa Di Hatimu? | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang