Chapter 8

106 14 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan selama 10 jam akhirnya Nadine sampai di Desa, tempat di mana kedua orang tua kandungnya tinggal. Nadine cukup terpesona dengan keindahan Desa ini yang masih sejuk, bahkan sawah-sawah di sepanjang jalan begitu indah dengan para pekerja di sana. Rasa lelah nya terbayarkan dengan melihat keindahan Desa ini.

"Udara di sini segar sekali." gumam nya pelan. Berbeda sekali ketika du Jakarta yang panas dan polusi di mana-mana

Nadine mencari angkutan umum tapi tidak ada yang lewat, hanya beberapa orang yang bersepeda yang berlalu lalang di sini, akhirnya Nadine memberanikan diri bertanya kepada penduduk setempat.

"Permisi, saya Nadine dari Jakarta. Saya ke sini ingin mencari orang bernama Galih dan Tissa. Apakah anda kenal?" tanya Nadine kepada beberapa orang yang bekerja di Sawah.

Mereka saling berpandangan lalu mengangguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka saling berpandangan lalu mengangguk.

"Tentu kami mengenal nya. Dia adalah calon besan dari keluarga kaya di sini." beritahu nya.

Dahi Nadine mengernyit heran mendengarnya. Calon besan keluarga kaya?

"Rumahnya masih cukup jauh dari sini."

"Ah, begitu. Apakah ada kendaraan umum di sini? Dari tadi saya tidak melihat kendaraan umum."

Mereka tersenyum tipis. "Di sini tidak ada kendaraan umum. Semua orang di sini berjalan kaki atau menaiki sepeda."

"Ah, begitu rupanya. Pantas saja saya menunggu kendaraan umum tapi tidak ada." kekeh Nadine.

Seorang wanita muda menghampiri mereka.

"Kalau kau mau aku bisa mengantarkan mu. Kebetulan aku akan pulang dan rumahku searah dengan rumah Galih."

Nadine mengangguk senang.

"Kalau tidak merepotkan."

"Tidak, kenalkan saya Mica. Kau?"

"Saya Nadine Aghnia. Panggil saja Nadine."

"Baiklah, Ayo."

Nadine pun menaiki sepeda dan duduk di belakangnya. Selama perjalanan tak henti-hentinya Nadine berdecak kagum dengan pemandangan di sini, matanya begitu di manjakan. Pantas saja udara di sini sejuk sebab tidak ada kendaraan umum. Seperti nya Nadine akan betah tinggal di sini, ketika sedang menikmati pemandangan.

"Pemandangan di sini bagus sekali."

"Di sini tidak banyak kendaraan, jadi udara di sini masih sejuk."

"Pantas saja."

Nadine melihat sebuah mobil mewah dari berlawanan arah.

"Itu ada mobil?" tanya nya heran, ia pikir tidak ada mobil di sini tapi ia melihat beberapa mobil mewah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siapa Di Hatimu? | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang