Nadine melihat mobil Oliver yang memasuki halaman rumah, wajahnya merona malu mengingat kejadian tadi siang. Nadine memukul kepalanya sendiri agar berhenti salah tingkah tapi ketika bayangan itu muncul dirinya tidak bisa tidak tersenyum.
Argh!
Nadine mengacak rambutnya sendiri!
"Tenang, Nadine. Tenang." gumam nya sambil membenarkan rambutnya kembali. Tapi Nadine ada rasa sedih juga mengingat kejadian di kantor sebab makanan yang Nadine buatkan tidak pria itu makan dan malah pergi dengan Bria.
Entah apa yang mereka lakukan berduaan tadi membuat Nadine muram. Lalu Nadine keluar dari kamar untuk menyambut Oliver yang baru pulang malam ini. Ya, pria itu baru pulang jam 7 malam, mungkin ada banyak pekerjaan yang dia kerjakan jadi suaminya itu terlambat pulang atau karena berduaan dengan Bria?
Ah, tidak! Tidak! Tidak!
Nadine tidak boleh berpikir aneh-aneh tentang Oliver. Suaminya itu pasti sibuk bekerja. Nadine pun menuruni tangga dengan meringis sebab rasa ngilu di bawahnya masih terasa ketika ia berjalan, tapi Nadine tetap memaksakan nya karena akan menyambut Oliver.
"Tuan, anda sudah datang." Nadine merona malu ketika bertatapan dengan Oliver.
Bayangkan ketika pria itu liar dan panas membuat Nadine merinding.
"Hmm." jawab Oliver seperti biasa.
Nadine mengambil Tas Kerja pria itu dan mengekorinya dari belakang. Nadine tertatih-tatih mengejar langkah lebar pria itu karena Nadine berjalan dengan pelan.
Ketika mereka akan menaiki tangga mereka berdua berpapasan dengan Nadira yang baru saja selesai bermain dengan anak-anak halaman belakang. Nadine yang biasanya bertanya kepada Nadira atau sekedar tersenyum kearah wanita itu sekarang sudah tidak.
Nadine kembali mengingat percakapan mereka berdua saat Nadira mengatakan akan mengejar Oliver lagi. Nadine sadar kalau dirinya baru saja masuk ke dalam kehidupan Oliver namun tidak merubah fakta kalau sekarang pria itu suaminya! Apalagi setelah kejadian tadi siang mereka sudah tidur bersama semakin membuat Nadine harus memperjuangkan suaminya.
"Om, Oliv sudah pulang!" seru kedua bocah itu.
Oliver tersenyum melihat kedua keponakan nya lalu tak di sangka Oliver berjongkok di depan mereka.
"Ya, kesayangan Om Oliv sedang apa seharian ini, hm?" tanya Oliver lembur sambil mengelus rambut mereka berdua.
"Kami habis bermain dengan Tante Nadira dan kami memang bermain dengan nya!" pekik Gisa gembira.
Oliver terkekeh mendengarnya.
Nadine dan Nadira tersenyum juga melihat interaksi mereka bertiga sampai mereka tak sengaja saling bertatapan dan senyum Nadine hilang. Nadira tetap tersenyum kearah Nadine seakan menantang wanita itu. Nadine meremas tas kerja suaminya dengan perasaan campur aduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Siapa Di Hatimu? (Complete)
ChickLitNovel Hurt Romance Siapa yang tidak mengenal Oliver Reinhart? Dia adalah pria yang diidamkan oleh banyak gadis di desanya. Namun, harapan mereka pupus karena Oliver sudah dijodohkan oleh keluarganya sejak kecil sebagai bentuk balas budi. Saat dewas...