Chapter 40

166 31 22
                                    

Usia kehamilan Nadine sudah memasuki 7 bulan dan artinya perut buncit nya sudah terlihat jelas dan 2 bulan lagi Nadine akan melahirkan. Nadine sudah membeli peralatan untuk calon anaknya tapi mirisnya Nadine sendirian yang menyiapkan ini karena Oliver selalu saja sibuk bekerja dan bekerja.

Nadine sering meminta Oliver untuk menemani nya membeli peralatan bayi tapi pria itu hanya mengatakan sibuk dan malah menyuruh bodyguard yang menemani nya. Nadine tidak ingin para bodyguard Oliver tapi Nadine ingin suaminya yang menemani nya!

Rasanya Nadine ingin menjerit keras kalau Nadine lelah dengan sikap Oliver.

Terkadang dia baik terkadang dia tidak mempedulikan nya!

Nadine tahu perubahan sikap suaminya karena dia kecewa dengan jenis kelamin anak mereka tapi apakah tidak ada kasih sayang untuk calon anak mereka? Tidak adakah ikatan batin antara Oliver dan anaknya? Semenjak Oliver tahu dia memang berubah dan semakin berubah ketika perselingkuhan Dirga terungkap.

Sekarang ini Oliver lebih sering menghabiskan waktunya di ruang kerjanya di banding berduaan dengan nya padahal dulu Oliver sering mengelus perutnya dan mencium perutnya nya.

Nadine sudah berusaha keras agar Oliver menerima anaknya dengan sering mengambil tangan pria itu agar mengelus perutnya yang sudah membesar tapi hasilnya nihil. Oliver masih saja dingin. Setiap malam Nadine sering menangis karena sikap Oliver. Pria itu juga tidak pernah menyentuh nya lagi.

Nadine bingung dan frustasi tidak tahu harus menceritakan masalah nya kepada siapa. Nadine merasa sendirian di rumah ini tidak ada orang yang mengerti dirinya.

"Sayang, apa yang harus Mommy lakukan?" lirih Nadine sendu.

Hujan semakin deras seakan alam tahu kesedihan Nadine sekarang.

Wajahnya yang dulu berseri-seri sekarang sering melamun dan menyendiri.

Nadine melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 7 malam. Pria itu belum kembali pulang padahal Papa mertua nya sudah pulang jam 5 sore. Nadine pernah bertanya kepada mertua nya apa Oliver banyak sekali pekerjaan sampai pulang larut malam dan Papa mertua nya mengatakan Oliver sedang fokus membangun Villa Harsa.

Nadine sebenarnya bingung kenapa Oliver fokus sekali dengan pembangunan Villa Harsa padahal Oliver hanya menjual tanah kepada dia. Nadine juga sering cemburu kalau melihat Oliver dan Nadira berduaan meski mereka hanya membahas pekerjaan.

Nadine tidak pernah membahas soal Nadira karena tak ingin Oliver berpikir dirinya wanita pencemburu. Seperti biasa Nadine akan tetap diam melihat suaminya dekat dengan wanita lain. Nadine juga sering mendikte pikirnya kalau Oliver tidak mungkin jatuh cinta kepada Nadira karena terbukti bertahun-tahun lama nya Oliver tidak kunjung mencintai Nadira.

Nadine duduk menunggu Oliver yang belum pulang sampai akhirnya menelpon suaminya karena takut terjadi apa-apa kepada nya.

"Tidak di angkat." gumam Nadine lalu menaruh ponselnya lagi.

Nadine menarik nafasnya panjang.

*****
"Ini sudah malam." Nadira duduk di depan meja Oliver yang saat ini sedang sibuk berkutat di layar laptop nya.

Oliver tersenyum tipis melihat Nadira.

"Sebentar lagi." ucap Oliver tapi Nadira malah menutup laptop pria itu dan mengalungkan tangan nya di leher Oliver.

"Bagaimana kalau aku mengisi baterai mu. Apa kau mau?" goda Nadira membuat Oliver tertawa.

Oliver masih tidak menyangka di balik sifat tenang dan wajah lugunya Nadira ternyata bisa bersikap menggoda.

Siapa Di Hatimu? | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang