Chapter 17

150 18 11
                                    

Nadine dan Oliver sudah tiba di Apartement milik Oliver, Lagi-lagi Nadine di buat kagum dengan kemewahan Apartement milik Oliver.

"Selamat datang Tuan dan Nyonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat datang Tuan dan Nyonya." sapa para pelayan memberi hormat dengan membungkukkan tubuhnya.

"Halo." Nadine menyapa para pelayan yang berjumlah 5 orang.

"Nadine ini Leyla, Chef di sini."

"Oh Hai, saya Nadine Aghnia, panggil saja Nadine." Nadine mengulurkan tangan nya tanda ingin berjabat tangan tapi Leyla hanya diam saja melirik Oliver.

"Cita antarkan Nadine ke kamarnya."

Nadine menarik tangan nya dengan kikuk karena Leyla tidak membalas jabat tangan nya.

"Baik, Tuan. Mari Nona."

"Tunggu, Tuan akan kemana?" tanya Nadine menahan lengan Oliver karena pria itu hendak pergi.

Oliver melirik tangan Nadine yang memegang lengan nya. Secepat kilat Nadine melepaskan nya.

"Ada urusan sebentar."

"Kemana? Apa Tuan tidak lelah? Kita cukup lama di perjalanan." nada suara Nadine terdengar cemas.

Oliver mengabaikan Nadine dan pergi meninggalkan wanita itu yang mematung di tempatnya. Para pelayan yang melihat itu hanya menundukkan kepalanya.

"Di mana kamarku?" tanya Nadine seakan tidak terjadi apa-apa.

"Mari Nona."

Nadine pun mengikuti Cita, Nadine masih sedih dengan sikap Oliver kepadanya. Pria itu terkadang membuat nya senang, tapi terkadang sedetik kemudian bisa membuat nya sedih seperti ini.

"Ini kamar Nona."

Nadine melihat sekeliling kamar Oliver. Tidak beda jauh dengan kamar mereka di Desa, besar dan serba hitam. Cita pun pamit pergi meninggalkan Nadine yang masih betah melihat sekeliling, Nadine berdiri di jendela kamarnya yang memperlihatkan kendaraan yang berlalu lalang di bawah sana.

Katakanlah Nadine kampungan karena selalu saja terpesona, namun sungguh ini pertama kalinya Nadine melihat Kota Jakarta di atas gedung tinggi dan mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katakanlah Nadine kampungan karena selalu saja terpesona, namun sungguh ini pertama kalinya Nadine melihat Kota Jakarta di atas gedung tinggi dan mewah. Nadine masih ingat betul beberapa minggu lalu dirinya masih berada di bawah sana menaiki angkutan umum saat berangkat bekerja. Nadine hanya bisa memandang gedung-gedung tinggi ini. Namun, sekarang dirinya berdiri di sini bahkan ini milik Oliver, suaminya...

Siapa Di Hatimu? (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang