Bunyi alarm terdengar sangat nyaring masuk ketelinga wanita cantik yang mesih asik terlelap di atas tempat tidur. Sinar matahari yang tempus masuk kedalam kamar dan menyinari wajah cantik itu. Kedua perpaduan yang berhasil membangunkannya dari tidur nyenyak.
Mencoba mengumpulkan kesadaran, dan ketika matanya mengitari pemandangan kamar tempatnya terbangun, Briana sadar ini bukanlah kamarnya. Ini kamar Damien.
Ketika dirinya bangkit ingin kekamar mandi, ia memandangi pantulan dirinya di cermin. Masih lengkap menggunakan pakaian yang semalam dirinya pakai, hanya saja riasan yang ada diwajahnya sudah dihapus. Briana tahu itu pasti ulah Damien.
Briana keluar kamar dengan muka basah sehabis mencuci muka dan menggosok gigi. Pemandangan yang langsung Briana lihat saat keluar kamar adalah punggung lebar Damien yang sedang asik wara-wiri di dapur.
Ada banyak hal yang Damien sukai, yang Briana ketahui. Mengenalnya dari kecil dan menjalin asmara dengannya cukup lama membuat Briana hafal dengan hal-hal kecil tentang laki-laki yang sedang sibuk memasak tanpa menggunakan pakaian bagian atas alias topless itu.
Misalnya, Damien suka sekali sarapan hanya dengan telur mata sapi yang dibungkus dengan roti panggang tanpa selada. "Bri, saya buatkan juga untuk kamu. Tanpa kuning telur dan saus sambal" ucap Damien sambil meletakkan dua piring sarapan keatas meja makan.
Briana duduk dimeja makan tanpa kata. Damien mendorong piring milik Briana dengan segelas susu strawberry. Nyatanya Damien masih begitu hafal dengan menu sarapan Briana.
Briana hanya diam tanpa menyentuh makanan maupun minuman yang Damien sodorkan. Melihat Briana yang hanya diam sambil menatapnya. Damien bangun dan berinisiatif pindah tempat.
"Mau kemana?" tanya Briana
"Pindah tempat, kamu kelihatan tidak nyaman makan satu meja dengan saya" jawab Damien
"Siapa bilang?" tanya Briana lagi
"Dari tatapanmu"
"Sekarang lo jadi sok tahu ya" jawab Briana. "Duduk. Gue nggak suka makan sendiri kalo lo lupa" lanjut Briana. Damien mendengus sambil menahan senyumnya dan Kembali duduk tidak jadi pindah tempat.
Keduanya makan dengan sangat tenang, tidak ada obrolan disela sarapan pagi ini.
"Kenapa lo ngga anterin gue pulang dan malah bawa gue kesini?" Briana bertanya, setelah memakan habis makanannya dan meminum susu stoberry hingga tandas.
"Saya tahu keluarga besarmu sedang berkumpul lengkap dirumah utama, akan jadi perkara sulit jika kamu pulang dalam keadaan mabuk dan saya yang mengantar kamu sampai rumah" Jawab Damien
"Dan juga, kamu tidak menolak Ketika saya menawarkan kamu untuk bermalam disini" lanjut Damien
"Alasan! Pasti cuma akal-akalan lo ajakan biar bisa modus"tuduh Briana. Damien terkekeh mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PURE BLOOD
ChickLit"Jika hambatannya adalah kesetaraan maka akan saya usahakan sebuah kesetaraan itu dengan sangat, Bri" -Damien ♡♡♡ written by seraonlybe