Tujuh Belas

135 11 0
                                    

"Udah belom sih bim? Lama banget cari orang doang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah belom sih bim? Lama banget cari orang doang"

"Sabar sedikit kenapa mbak, ini saya lagi sebar lowongan digrup teman-teman saya" Bimo terlihat sibuk dengan ponselnya.

Briana berdecak, "Udah berapa orang yang lo kumpulin?" tanya wanita itu tidak sabaran.

"Empat puluh empat orang, cukupkah segini mbak?" tanya Bimo.

"Yaudah deh segitu dulu, tapi nanti lo cari lagi sebanyak-banyaknya"

"Terus ini orang-orangnya mau diapain? Mbak mau kasih mereka kerjaan apa memangnya?"

"Suruh mereka pertahanin trending topik gue sama Baskara di semua sosial media, tiban semua berita pakai berita gue sama Baskara. Pokoknya harus trending satu" jawab Briana lugas. Bimo dibuat kaget dengan perintah yang diberikan oleh bosnya itu. Bagaimana tidak, pagi-pagi sudah disuruh cari orang sebanyak-banyaknya dengan iming ada pekernyaan freelance.

"Maksud mbak ini mereka suruh jadi buzzer?"

"Ya bisa dibilang begitu. Eh jangan lupa lo kasih mereka bahan buat mereka ngejatohin nama Baskara seret gue juga sebagai tunangannya."

"Orang gila mana yang rela namanya jadi jelek cuma buat bikin nama orang lain ikutan jelek. Elu doang mbak!"

"Udahlah lo nurut aja sama gue, atau mau gue pecat? Gue sih gampang ya Bim tinggal cari orang baru buat gantiin lo" ucap Briana enteng sambil memainkan kuku tangannya yang baru dipoles dengan warna baru.

Mendengar ancaman itu keluar dari mulut bosnya, mau tidak mau Bimo mengikuti apa yang diperintahkan oleh atasannya.

"Mbak ini serius? Mereka saya suruh ngejelekin kamu ngga apapa ini?" Bimo bertanya, masih ragu untuk melakukan tugas yang tidak semestinya.

"Ck! Lo masi aja nanya?"

"Eh iya iya mbak! Siap laksanakan, pokoknya jangan ke trigger ya pas liat hasil kerja mereka. Udah saya wanti-wanti loh ini suruhan kamu sendiri mbak."

"Aman. Oh ya jangan lupa suruh mereka kirim bukti hasil kerjanya, abis itu lo rekap kasih ke gue."

"Iya mbak iyaa. Lagian lo kenapa engga terima tawaran Mas Damien aja sih? Kan enak tinggal duduk diem tanpa harus ngorbanin diri lo buat ikut keseret" celetuk Bimo yang langsung mendapatkan tatapan dari Briana.

"Aduh males banget, gue itu mau move on ya dari itu orang. Kalau gue terima tawaran dia yang ada usaha gua bertahun-tahun buat lupain dia sia-sia." Jawab Briana sambil bersandar pada kursi kerjanya.

"Halah, gayaan move on move on minum dikit aja langsung ngajak tidur bareng."

"Heh! Mulut lo itu ya mau gue jait hah?" tidak terima dengan jawaban yang dilontarkan oleh bimo yang seakan akan dirinya belum move on dari Damien.

"Jait mulut gue mbak! Jait kalo bener lo udah move on. Apa? Apa? ngga bisa kan? Memang aslinya lo mah belom move on mbak." Lanjut Bimo. "Muka gagal move on lo tuh keliatan banget tau ngga?. Muka lo itu lebih keliatan kaya muka orang kangen pengen ngajak balikan mbak"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PURE BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang