Tiga Belas

358 19 3
                                    

Jika kalian berpikir Benjamin hanya menakut-nakuti Briana soal penjemputan paksa yang kemarin beliau bilang, maka kalian harus mulai berpikir ulang tentang sosok Benjamin sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika kalian berpikir Benjamin hanya menakut-nakuti Briana soal penjemputan paksa yang kemarin beliau bilang, maka kalian harus mulai berpikir ulang tentang sosok Benjamin sekarang.

Karena siang ini, di depan unit apartmen Damien yang berada dilantai paling atas gedung, sudah berdiri sekitar 20 pria berbadan besar dengan jas formal serta kacamata hitam terpasang diwajah setiap mereka, tidak lupa headset walkie-talkie yang terpasang dikuping mereka.

"Bilang ke eyang saya engga akan pulang sebelum pertunangan konyol itu dibatalkan" Briana berucap lantang, menatap para bodyguard suruhan Benjamin. Berdiri angkuh sambil melipat tangannya didepan.

"Maaf nona tapi tuan besar tidak menerima alasan apapun dan tetap menugaskan kami membawa nona pulang" Jawab salah satu dari mereka. Sony namanya, kepala bodyguard yang eyangnya tunjuk sekaligus bodyguard pribadi Benjamin sendiri.

"Engga mau! Saya engga akan mau pulang"

Situasi yang terjadi di depan apartemen Damien langsung tegang setelah kesekian kali Briana menolak ikut pulang bersama bodyguard suruhan Benjamin. Damien berdiri di belakang Briana untuk melindunginya dari rombongan bodyguard yang dikirim oleh Benjamin untuk memaksa briana kembali ke kediaman utama keluarga pramoedya.

Damien masih agak kaget dengan kedatangan sony dan yang lainnya secara tiba-tiba di apartmennya, tentu bertambah kaget dengan alasan Briana yang tidak ingin pulang.

Pertunangan katanya, bloody hell!

Namun bukan waktunya Damien untuk mempertanyakan itu, yang terpenting saat ini adalah dirinya yang harus melindungi Briana dari penjemputan paksa yang Benjamin kirim.

Sony, sang ketua bodyguard, terus membujuk Briana agar mau ikut dengan mereka, namun Briana bersikeras menolak. Melihat Briana tetap tidak mau, akhirnya Sony memerintahkan anak buahnya untuk membawa Briana secara paksa. Namun, tindakan mereka terhenti ketika Damien, yang sejak tadi berada di belakang Briana, mencegah mereka.

Situasi ini menggambarkan adanya konflik dan pertentangan antara Briana yang tidak ingin ikut dengan para bodyguard, dan Benjamin yang mengirim rombongan besar untuk memaksa Briana pulang.

Setelah Damien berhasil menahan tindakan para bodyguard yang hendak memaksa Briana, suasana di depan apartemen menjadi semakin tegang.

Damien dengan tegas berdiri di depan Briana, menghalangi para bodyguard yang hendak menyeret Briana. "Kalian tidak bisa membawanya pergi dengan paksa," ucap Damien dengan nada tinggi.

Sony, sang ketua bodyguard, menatap Damien dengan tatapan menantang. "Kami memiliki perintah langsung dari Tuan Benjamin untuk membawa Nona Briana pulang. Jadi menyingkirlah, jangan menghalangi kami menjalankan tugas."

"Saya tidak akan membiarkan kalian membawanya," balas Damien. "Briana sudah jelas menolak untuk ikut, dan saya tidak akan membiarkan kalian memaksanya dengan cara sekasar itu."

PURE BLOODTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang