Jam delapan pagi Zhan dipindahkan ke ruang operasi sedangkan lainnya menunggu didepan pintu dengan resah dan hanya bisa berdoa supaya operasi nya lancar dan cepat selesai.
Di dalam ruang operasi
Wanita yang tadi menyamar berada di samping dokter bedah yang menangani Zhan, ia menatap Zhan dengan seringainya dibalik masker."Anda tenangkan diri anda saja.." ujar dokter yang hanya mendapatkan anggukan dari Zhan setelah itu dokter memberikan obat bius total pada Zhan.
Beberapa saat kemudian Zhan telah terbius total dan dokter pun memulai operasinya.
Skip
Berjam-jam telah berlalu hingga tepat jam ke-6, lampu ruang operasi berubah menjadi hijau yang menandakan operasinya selesai, Yibo langsung berdiri dan berjalan menuju pintu.Beberapa menit kemudian tirai dan pintu ruang operasi terbuka dan keluarlah dokter dan perawat yang menyamar itu.
"Semuanya lancar kan dokter?" Tanya Ny.Xiao yang berdiri di samping Yibo.
"Semuanya lancar Nyonya, untuk beberapa saat pasien akan tinggal disini sampai sadar... Mungkin sekitar satu atau setengah jam lagi" jelas Dokter
"Terima kasih tuhan... baiklah Dokter, terimakasih" Ujar Ny.Wang yang ikut berdiri di samping Yibo.
"Saya harus melangsungkan operasi lain, jadi nanti asisten saya yang akan memeriksa juga memberikan obat pada pasien"
"Baiklah..." Jawab Yibo singkat dan entah kenapa ia merasa ada yang aneh, lalu ia melirik perawat itu.
"Kalau begitu saya permisi dulu" Dokter pun pergi melewati semuanya dan dengan cepat perawat itu juga pergi ketika melihat tatapan Yibo.
"Yibo masuk dulu ya mah.." ucap Yibo setelah itu ia masuk ke dalam dan menemui Zhan tanpa memperdulikan kecurigaannya pada perawat itu.
"Ughh..." Ny.Xiao memegang kepalanya yang terasa sakit dan Tn.Xiao langsung menghampiri istrinya.
"Ada apa?" Tanya Tn.Xiao khawatir
"Kepalaku sakit..." Jawab Ny.Xiao menyandarkan kepalanya di dada suaminya.
"A Yi, istirahatlah dulu... Mungkin kamu kelelahan" ucap Ny.Wang ikut khawatir
"T-tapi bagaimana jika Zhan nanti sadar dan mencariku?" Tanya Ny.Xiao
"A Yi, jangan khawatir... Jika nanti Zhan sadar kami akan bilang bahwa kamu sedang beristirahat" Jawab Ny.Wang
"Pulang dulu ya..." Bujuk Tn.Xiao pada istrinya yang terlihat pucat. Ny.Xiao berfikir sejenak dan mengangguk memilih untuk beristirahat sejenak.
"Kami akan pulang dulu sebentar..." Ucap Tn.Xiao yang hanya mendapatkan anggukan dari kedua pasangan Wang itu.
Setelah kepergian Ny.Xiao dan Tn.Xiao
"Pah, mamah masuk dulu ya? mungkin Yibo perlu sesuatu kalo Zhan sadar""Baiklah, aku akan menunggu disini..." Jawab Tn.Wang membiarkan istrinya masuk dan menyusul Yibo.
Saat Ny.Wang masuk, ia melihat anaknya yang duduk di samping Zhan dengan keadaan menangis sambil memegang tangan Zhan. Ia menghela nafas dan menghampiri Yibo.
"Yibo... Kenapa kamu menangis hm? Operasi Zhan udah selesai dengan lancar, jadi tidak usah menangis" bujuk Ny.Wang sambil mengusap kepala Yibo
"Yibo cuman tidak tega melihat Zhan sakit seperti ini mah.." jawab Yibo yang kini mengangkat kepalanya menatap ibunya dengan mata berair.
"kamu tidak usah sedih lagi, bagaimana jika nanti Zhan sadar dan melihat suaminya menangis? Bisa bisa Zhan nanti ikut menangis" ujar Ny.Wang mencoba menghibur anaknya.
Yibo mengangguk dan menghapus air mata di pipinya dan menatap Zhan lagi.
"Yibo punya firasat buruk mah..." Ucap Yibo tiba-tiba
"Hm? Firasat buruk bagaimana hm?" Tanya Ny.Wang bingung juga penasaran.
"Mamah lihat perawat di belakang dokter tadi kan?" Tanya Yibo balik
"Iya, memang kenapa?"
"Yibo curiga dia bukan perawat asli mah..." Jawab Yibo sambil menatap ibunya dengan serius.
"Mamah juga sedikit curiga sama dia, waktu mamah lihat kamu menatap perawat itu, dia jadi seperti buru-buru mau kabur. Tapi mungkin saja ini cuma perasaan kita saja yang tidak enak" tambah Ny.Wang mencoba berpikiran positif.
"Ya... Mungkin ajah iya mah" ucap Yibo yang mencoba ikut berfikiran positif.
"Kalau begitu mamah keluar dulu ya? Nanti mamah bakalan balik lagi" Yibo hanya mengangguk dengan ucapan ibunya setelah itu Ny.Wang keluar dari ruangan itu.
Beberapa menit kemudian setelah Ny.Wang keluar, ponsel Yibo bergetar dan ia melihat bahwa yang meneleponnya adalah Lu Han.
"Hah... aku akan segera kembali" ucap Yibo pada Zhan masih belum sadar, ia mengecup kening Zhan setelah itu ia keluar untuk mengangkat teleponnya.
Setelah Yibo pergi, perawat tadi masuk ke dalam ruangan Zhan lalu menghampiri Zhan.
"Xiao Zhan... Kau akan tamat sekarang" gumam perawat itu, ia mengeluarkan pisau dari dalam pakaiannya dan mengarahkannya pada leher Zhan.
GRABB!
Zhan sadar dan terkejut dan dengan cepat ia memegang tangan perawat itu. "Apa yang kau lakukan?!" Bentak Zhan akan tetapi ia masih sangat lemas juga bekas operasinya masih mulai terasa perih karena efek dari obat bius nya mulai hilang.
"Kau! Matilah kau Xiao Zhan!" Bentak Perawat itu balik dan menusuk Tubuh Zhan akan tetapi Zhan berhasil menggeser tangan wanita itu.
"ARGHH..!" Zhan mengerang keras ketika pada akhirnya pundaknya yang tertusuk pisau itu.
"Hah... ughh....kau.." Zhan menggenggam tangan wanita itu erat supaya tidak kabur meskipun tangannya gemetar menahan sakit yang luar biasa.
"Apa yang terjadi?!" Yibo berlari masuk dan terkejut melihat darah berceceran dari pundak Zhan.
"S-sayang... Kau kenapa?" Tanya Yibo khawatir menghampiri Zhan dan menatap perawat itu.
"Y-yibo... dia yang melakukan semua ini" jawab Zhan sedangkan perawat itu mulai berkeringat dingin.
"Lepaskan!" Bentak Perawat itu mencoba melepaskan genggaman Zhan.
Yibo yang sudah sepenuhnya marah menghampiri perawat itu, perawat itu dengan cepat menggigit tangan Zhan dan mencoba mencari jalan keluar.
"Aghh! Yibo kejar dia..." Ujar Zhan dan membiarkan Yibo mengejar perawat itu.
Yibo mencoba menarik rambut perawat itu akan tetapi ia tanpa sengaja melepas masker perawat itu hingga wajahnya terungkap.
"Kau!"
TBC
#jangan lupa vote and komennya...🕊️
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia family ( Yizhan ) S1 END▫️
Short StoryApa jadinya jika Dua Mafia terkejam bersatu? Xiao Zhan juga Wang Yibo adalah sama-sama Mafia licik juga kejam yang sangat terkenal di dunia gelap, meskipun ada sedikit halangan antara hubungan mereka akan tetapi karena kesabaran Xiao Zhan mereka pun...