BAB 48

398 45 1
                                    

"kau!" Geram Yibo melihat seseorang yang sudah lama ia anggap meninggal sekarang malah muncul lagi.

"Camkan ini, aku akan menghancurkan keluargamu Yibo!" Bentak wanita itu yang tidak lain adalah Cheng Xiao, yang dulu sudah di anggap meninggal oleh keluarga Wang juga Xiao.

Flashback on

Beberapa bulan yang lalu disaat kejadian pada ulang tahun Yibo setelah pembongkaran rahasia Cheng Xiao.

Setelah tamu undangan pergi, Yibo menyuruh Lu Han dan Zishen untuk mengurus Cheng Xiao dengan cara menyiksanya hingga meninggal di ruang bawah tanah.

Zishen dan Lu Han tentunya menuruti perintah atasan mereka, mereka membawa Cheng Xiao juga sang ayah ke markas White Lion dan mengurungnya di ruang bawah tanah.

"Kau keluar saja jika tidak bisa menyiksa mereka, biar aku yang urus" ujar Zishen dengan penuh percaya diri

"Kau saja yang keluar dari sini, aku sudah sering menyiksa seseorang" Lu Han menjawab dengan cuek dan mengambil beberapa senjata di etalase.

"Ayolah sayang~ aku tidak ingin kau terlalu sering berurusan dengan darah ya?" Tanya Zishen membuat Lu Han kekasihnya kesal karena kesabaran Lu Han setipis tissue meskipun wajahnya terlihat imut dan polos, tapi dalamnya kejam dan pemarah juga peduli pada seseorang yang ia sayangi.

"Diam atau kau akan kehilangan juniormu itu?" Ancam Lu Han melirik selangkangan Zishen dan berpura-pura ingin menembaknya.

"Tidak tidak! Aku akan diam! Oky? Jangan seperti itu, kalau tidak siapa yang akan melayanimu jika malam?" Lu Han mendengus kesal mendengar ucapan Zishen lalu memilih mengurus mangsanya.

"Lepaskan aku dan anakku sialan!" Bentak Tn.Cheng mencoba melepaskan rantai ditangannya.

"Jangan mimpi..." Ujar Lu Han dengan dingin lalu Zishen menghampiri Tm.Cheng dengan sebilah pisau.

"Hm? Pak tua ini sudah mau mati tapi masih melawan, lagian jika kau hidup itu akan sia-sia karena hidupmu tidak akan tenang, dan juga kau akan selalu tersiksa. Jadi bukankah lebih baik mati? Dari pada Bos yang menyiksamu sendiri?" Zishen berdiri dan menjambak rambut Tn.Cheng, sedangkan Cheng Xiao malah hanya diam menerima semua hukuman itu.

Zishen dan Lu Han pun memulai menyiksa mereka hingga darah menyemprot kemana-mana.

5 jam kemudian

Cheng Xiao masih bertahan hidup meskipun sudah sangat lemas dan pucat, sedangkan Tn.Cheng? Ia sudah meninggal 3 jam lalu ketika Zishen menginjak kepalanya hingga pecah.

"Hahh... Dia cukup kuat untuk bertahan ternyata" ujar Zishen sambil dengan seringainya.

"Hm, aku aka-" ucapan Lu Han terpotong ketika ponselnya berdering dan Yibo lah yang meneleponnya.

"Aku akan mengangkat teleponnya dulu" ucap Lu Han setelah itu ia pergi ke kamar mandi yang sudah tersedia disana.

Zishen mengangguk lalu memilih beristirahat sejenak dan melepaskan sepatunya yang berlumuran darah juga membersihkan tangannya.

Beberapa menit kemudian Lu Han keluar dan menghampiri Zishen. "Biarkan dia disini, kita disuruh mengurus sesuatu yang lain di perusahaan. Gantilah bajumu"

"Ah baiklah, tunggulah didepan" ujar Zishen yang hanya mendapatkan anggukan dari Lu Han yang kini berjalan keluar.

"Beruntunglah kau tidak langsung mati" ujar Zishen pada Cheng Xiao setelah itu ia pergi keluar untuk berganti pakaian.

Sepeninggalnya Zishen Cheng Xiao menatap sekeliling dan dia malah bersiul. Di saat itu juga seseorang keluar dari salah satu fentilasi disana. Wanita itu menghampiri Cheng Xiao dengan khawatir.

"J-jie ayo cepat kabur" ujar Wanita itu yang tidak lain adalah adik Cheng Xiao yaitu Cheng Fhang.

"Lepasin ini dulu" ucap Cheng Xiao lemas. Cheng Fhang mengangguk dan mencari kuncinya, setelah itu ia terkejut ketika melihat kuncinya ternyata terjatuh.

Cheng Fhang langsung mengambil dan membuka borgol ditangan Cheng Xiao.

"Ayo sekarang kita kabur jie.." ucap Cheng Fhang membantu Cheng Xiao berdiri.

"Aghh.. Cheng Fhang, kau ingin jie selamat kan?" Tanya Cheng Xiao membuat Cheng Fhang bingung.

"Tentu saja jie, kita sudah kehilangan ayah... aku tidak ingin kehilangan jie juga" jawab Cheng Fhang

"Kalau begitu kau harus melakukan sesuatu untuk jie"  ujar Cheng Xiao

"A-apa itu? Aku akan melakukan apapun untukmu jie" tanya Cheng Fhang penasaran.

Cheng Xiao tidak menjawab dan malah mencekik leher Cheng Fhang. "Ughh! J-jie....apa... yang...kamu.. lakukan..?" Tanya Cheng Fhang yang mulai kesulitan bernafas.

"Bukankah kau akan melakukan apapun jie mu ini? Jadi inilah yang harus kau lakukan" Cheng Xiao mengeratkan cengkramannya pada leher Cheng Fhang hingga adiknya mulai kehabisan udara.

"J-jie... Lepaskan...ughh..." Cheng Fhang menatap Cheng Xiao dengan mata berkaca-kaca akan tetapi Cheng Xiao tidak perduli dan terus melanjutkan aksinya hingga sang adik kehabisan nafas dan meninggal.

"Inilah jalan yang terbaik, aku akan membalaskan dendam kita semuanya" gumam Cheng Xiao yang kini menyiksa tubuh adiknya hingga berlumuran darah sepertinya dan juga memakaikan pakaiannya pada adiknya sedangkan dirinya memakai pakaian milik adiknya.

Lalu ia merantai tubuh adiknya itu setelah penampilannya sam persis dengan dirinya, untuk wajah ia tidak khawatir akan ketahuan, karena bukan hanya berlumuran darahnya, tapi wajahnya juga wajah adiknya sangat mirip seperti kembar.

Cheng Xiao dengan cepat kabur lewat fentilasi yang tadi dilewati adiknya tanpa meninggalkan jejak setelah itu ia kabur.

Keesokkan harinya Lu Han dan Zishen mengecek ke ruang bawah tanah dan benar saja, mereka menganggap Cheng Fhang adalah Cheng Xiao yang sudah meninggal, dan mereka berfikir bahwa dia meninggal karena kehabisan darah atau Karena terlalu lama menahan sakit. Dan tanpa mereka ketahui Cheng Xiao melarikan diri.

Flashback Off

"Berhenti di sana!" Yibo hendak menangkap Cheng Xiao akan tetapi ia berhenti ketika mendengar rintihan Zhan.

Ia menjadi sangat khawatir dan menghampiri Zhan.

"S-sayang... Tunggu sebentar, aku akan panggil dokter" ujar Yibo yang gemetar karena terlalu khawatir, ia langsung keluar dan memanggil dokter.

"Ughh... bagaimana dia masih hidup?" Gumam Zhan sambil menahan sakit dipundaknya dan ia berusaha tidak banyak bergerak karena takut bekas operasinya terbuka.

Beberapa menit kemudian dokter masuk dan mengurus luka Zhan dengan keadaan berkeringat dingin karena Yibo sempat menegurnya karena penjagaan dirumah sakit terlalu lalai.

"Ya tuhan... Aku masih ingin hidup, semoga dia tidak mengambil nyawaku karena kelalaian penjagaan rumah sakit"

TBC

#jangan lupa vote and komennya...🕊️

Mafia family ( Yizhan ) S1 END▫️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang