2)Pembunuh

73 27 23
                                    

Bangkai tikus yang kucing itu sembunyikan di bawah tempat tidurnya sudah tercium busuknya, membuat semut semut menemukan persembunyiannya.

Sebuah apel yang sudah di kupasi oleh sang ibu, buah-buahnya terlihat pucat sebab layu, Sang pemotong buah itu berhasil membuat apel-apel layu itu tampak segar dengan pisau dan darah-darah segar yang menempel pada pisaunya, bukannya membersihkan tangan dari merah-merah itu, ia malah sibuk menghitung tusukan yang ia berikan pada dua manusia tak berdaya yang ada di lantai yang dingin. Terus saja ia mengutak atik dengan santainya luka sang korban dengan Benda di tangannya yang sangat merah.

Dengan kekuatan yang hampir habis penbunuh itu berlari menggunakan pakaian berdarahnya menuju kantor polisi. Sesampainya ia di sana semua orang kebingungan melihat dirinya yang kacau dengan darah-darah di seluruh tubuhnya, saat seseorang mencoba mendekati tiba-tiba saja mata pembunuh itu menutup dan tergeletak di lantai, suatu benda yang ia pegang terjatuh dari genggamannya tepat di sebelah dirinya.

"Benda apa?" Tanya cloe pada alex yang sedang membaca novel misterinya dengan suara lantang agar semua orang di kelas mendengar. Biasanya orang bisa membaca dengan tenang tapi berbeda dengan alex dia suka sekali pamer pada seluruh dunia bahwa apa yang baginya menarik harus menarik bagi orang lain juga.

"Masih on going chapt selanjutnya," ucap alex lalu menutup novel onlinenya.

"Yahhhhh gw penasaran," Senja sedikit kecewa pada cerita yang singkat itu.

Hari ini adalah hari ke 5 Putri tidak sadarkan diri di rumah sakit setelah kejadian pada hari di mana putri terjatuh dari atap sekolah.

Pesan teks dari rumah sakit untuk cloe

"Putri" cloe dengan tergesa berdiri dari duduknya saat mendapat pesan itu, semua orang terkejut melihat cloe yang berlari begitu saja meninuggalkan kelas bahkan ia mengabaikan wali kelasnya yang tepat ada di depannya saat itu.

"Cloe kamu mau kemana ini udah waktunya masuk kelas" Ibu jane memanggil cloe namun tak terhiraukan oleh nya

Semua anak2 mulai berhamburan kembali ke tempat duduk mereka masing-masing, Ibu jane tak datang sendirian ia bersama seseorang wanita berambut gelombang dengan wajah bulat, kulit putih tingginya sekitar 160cm .

"Pagi anak2 ibuuuu" sapa bu jane pada siswa siswi kelas 10-B dengan pembawaan yang sangat ceria dan di sambut oleh mereka dengan ceria pula

"PAGIIII ibu jane " Semua murid telah duduk di kursi mereka masing-masing.

Sosok baru mengalihkan pandangan semua orang yang ada di kelas, terutama para siswa.

"Cantik" Ujar Alex dengan kedua telapak tangan di pipinya memandang wanita cantik di hadapannya.

"Perkenalkan ini teman baru kalian" ibu jane mempersilahkan wanita itu memperkenalkan dirinya.

"Hai semuanya perkenalkan gw Veronica widya safa, panggil aja Ve" wanita asing itu memperkenalkan diri dengan anggunya.

"Semogga kalian bisa akur2 ya" ucap bu jane mempersilahkan Ve untuk duduk di samping Seseorang yang dari tadi memperhatikannya diam-diam

*

*

*

Beberapa waktu kemudian
di sela-sela jam pelajaran yang tengah di laksanakn ibu jane membaca oesan teks lalu menghentikan mereka dari kegiatan belajar siang ini.

"Anak anak ibu mau memberitahukan berita duka pada kalian semua, hari ini putri telah berpulang kepada sang pencipta, kelas kita sudah harus di akhri dan kita sama2 ke pemakaman putri " ibu jane mengelap air matanya yang hampir jatuh dan meninggalkan kelas.

The Bloody Pen ( SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang