13(Kenapa kebenaran selalu terkubur)

22 13 10
                                    

Siang ini semua orang hadir di pemakaman Giska bersama dengan kayla yang tiba-tiba saja muncul setelah kabar bahwa ia masuk rumah sakit tanpa kami tau apa yanh sebenarnya terjadi padanya.

Dari kejauhan ve melihat polisi wanita yang dengan fokus menatap kami, seluruh sekolah sangat aneh sejak pertama kali masuk sekolah ini aneh dan semakin aneh di setiap harinya.

Kematian Putri yang katanya bunuh diri,kemudian Al vino yang tewas setelah mendapatkan boneka Hello Kitty dan Victor yang di beritakan dibunuh oleh Putri sang korban bunuh diri, kemudian teror yang tidak berhenti-henti dan juga Giska meninggal setelah ia menghilang beberapa waktu lalu.

Ve menatap sang ayah Giska yang hanya terdiam tanpa tetrsan air mata sama sekali, ia terus saja melamun sepanjang pemakaman, sang ibu yang menangis tanpa henti dengan adik laki-lakinya yang sudah kehabisan kata untuk menenangkan orang tuanya.

Tampak penyesalan kuat yang terukir di wajah mereka dengan kejadian yang menimpa pada putrinya.

Semua orang datang ke pemakaman selain senja, hanya ia yang tak ada di sana

Kepolisian mendatangi pemakaman, lalu memberikan keterangan pada keluarga Giska bahwa kejadian ini benar-benar murni kecelakaan dan supir telah tertangkap, mereka memberikan bela sungkawa atas kejadian ini.

Ayah Kayla juga ada di sana dengan para guru dan kepala sekolah, mereka datang ke pemakaman, Ve merasa dejavu dengan keadaan hari ini, sama persis dengan kasus kematian Putri yang tiba-tiba saja di nyatakan sebagai bunuh diri namun janggal dan begitupun dengan Giska, Ve merasa ini tidak beres ia ingin mengungkap apa yang terjadi di sekolah bagaimanapun caranya.

Setelah hari yang melelahkan terjadi Di sekolah semua orang saling tidak percaya satu sama lain, mereka saling mencurigai dan bahkan tidak berbicara seperti biasanya, mereka benar-benar sangat takut dan khawatir dalam keadaan ini.

"Harusnya gw ikutin saran Giska" Senja tiba-tiba bersuara di tengah keheningan kelas,

"Senja lo ga boleh merasa bersalah, ini bukan salah lo"Chiko mendekati dan menepuk punggung tangan Senja

"Harusnya gw dengerin dia buat gak nurut sama permainan gila ini" Senja tiba-tiba saja menangis, air matanya menetes satu persatu dengan teliti melewati pipinya

"Gw gak mau mati" Ucap senja

"Cloe lo harus jelasin apa yang di maksud sama Ucapan Giska sebelum mati, bahwa lo hello kitty,?" Senja mendesak agar Cloe menjelaskan

"Gw ga tau apapun, gw benar-benar gak tau apapun" Cloe terdiam

"Senja kita gak boleh saling menuduh" ucap Ve mencoba menenangkan Senja

"Kita harus kerja sama buat pecahin kasus ini"  Ucap Ve

"Pertama kita harus cari tau bagaimana Victor dan yang lain bisa tewas" ucap El menyambung

"Gw gak mau siapapun nyakitin Cloe" ucap El

"Gw bakalan cari tau siapa dalang semua ini" ucap El lalu memegang tangan Cloe yang sedang gemetar ketakutan sebab semua orang menuduh nya

"Pertama kita harus stop teror ini" ucap El pada semua orang

"Gw setuju, gw gak mau ada yang menjadi korban kayak giska dan lainnya" ucap Senja

"Mencari saksi mata kasus ini adalah yang utama" ucap El pada semua orang

"Sang Author hello Kitty yang setiap hari post tentang kejadian di sekolah , gw rasa dia adalah saksi mata, kita harus cari tau siapa dia" ucap Alex pada semua orang

"Sorry waktu itu gw asal nuduh dan mukul lo" ucap Gabriel pada Alex

"Okey gais ini bukan permasalahan kecil lagi, kita harus segera buat untas kasus ini" Ve menatap semua orang yang ada di sans hari itu

"Gw udah tulis tentang kasus ini"

"Kita harus cari tau cctv tepat pada tanggal 25 Agustus malam saat kejadian Victor mendinggal" ucap Ve menunjukan kertas di bukunya bertuliskan tanggal-tanggal teman-temannya tewas.

"Kayla" mereka smua menatap kayla yang baru saja masuk sekolah setelah ia keluar dari rumah sakit.

Semua orang menatap Ve menyiaratkan untuk berbicara dengan Kayla sebab semua orang percaya pada Ve bahwa ia bisa berbicara dengan Kay, sebab Ve orang yang pandai berbicara dengan hati-hati

Ve segera mendekati Kayla yang sudah berada dengan Zara

"Kay gw bisa ngobrol sebentar sama lo" Ve meminta agar semua orang tunggu di luar sebentar, dsn mereka pun menuruti perkataan Ve

"Ga perlu pada keluar kalian bisa denger pembicaraan kita kok" Ucap Kayla

Semua orang tak jadi keluar kelas atas pinta dari kayla

"Kay lo bisa ceritaain semuanya tentang kejadian Victor" ucap Ve

"Maksudnya apa ? Kay lo tau sesuatu tentang kejadian itu?" Tanya senja

"Pliss gais biarin gw yang nanya Kayla, biar tenang pliss " pinta Ve

"Malam itu gw sama Victor berantem soal rumor yang kalian tau, gw..." Kayla menatap semua orang yang ada di sana

"Gw minta maaf, gw yang salah" ucap kayla

"Kay tenang" zara memegang tangan kayla

"Gw berantem sama Victor dan gak sengaja dorong dia, tapi gw pikir dia gak kenapa-kenapa, tapi ternyata dis pendarahan" ucap Kayla

"Jadi lo pembunuh Victor?" Tanya senja lagi

"Gw minta maaf" ucap Kayla lalu meneteskan airmatanya

"Gila lo" ucap Chiko kesal

"Gw sudah menyerahkan diri tapi" katanya terhenti saat teringat foto itu ia ketakutan, foto korban victor yang sangat mengenaskan

"Tapi apa?" Alex bertanya-tanya

"Mayat victor sama persis seperti mayat Alvino yang ada di ruang seni, gw ga lakuin itu semua" ucap Kayla

"Jadi Alvino bukan korban pertama, tapi Victor yang korban pembunuhan itu yang pertama" Senja terkejut lalu menutup mulutnya

"Kenapa lo ga lapor sama guru kalau Victor terbentur, lo secata langsung bunuh Victor " protes dari Chiko

"Gw salah gw minta maaf" Kayla menggigit kukunya

"Kita harus laporin ini" ucap Senja

"Percuma, ayah Kayla sudah bermain di kasus itu" ucap Zara

"Gw gak mau ikut campur tapi gw cuma mau bilang gak akan ada yang bisa kita lakuin kalau ayah kayla sudah bermain" ucap zara lalu sesekali memandang Kayla

"Sudah gw tebak pasti ada yang permainkan hukum, dari putri yang tiba-tiba jadi pelaku aja itu udah aneh" ucap Ve lalu memikirkan suatu hal

"Motif penuh vino? Dan pembunuh Victor sama Putri serta Giska" pertanyaan terus menghantui Veronica

"Apa mungkin motifnya adalah saksi mata, Vino dan putri adalah saksi mata Pembunuhan VICTOR? Makanya mereka di bunuh sama pelaku?" Chiko tiba-tiba saja memikirkan hal yang masuk akal

Alex hanya terdiam menelan ludahnya sendiri ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Chiko, Alex selaku saksi mata dan juga seseorang yang meneror sang pembunuh sangat ketakutan sebab jika itu motifnya ia akan sangat terancam, sebab ia satu-satunya saksi mata yang saat ini masih hidup apalagi ia dengan beraninya meneror sang pelaku dengan pesan teks bertuliskan PEMBUNUH setiap harinya.

The Bloody Pen ( SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang