10) Saksi mata terungkap,?

55 25 56
                                    

Sekolah di hebohkan dengan berita pembunuhan Victor yang sedang hangat di bicarakan, namun mereka semua masih tak menyangka jika putri melakukan semuanya. Saat ini beberapa murid dari 10 B sedang membicarakan bagaimana cara menemukan Giska,

"Gw udah tanya guru, Giska alpa dia gak kirim surat atau izin" ucap senja

"Gw juga udah coba telpon gak aktif" ucap Chiko

"Gimana kalau kita lapor polisi aja" ucap Chiko

"Laporan kehilangan orang itu bisa di proses kalau yang hilang udah selama 2×24 jam dan Giska juga bukan anak kecil atau lansia, dia bisa aja kabur dari rumah bukan penculikan" ucap Veronika menjelaskan

"Lex lo ga ppa lo istirahat aja di rumah hari ini, kita yang bakal cari Giska" ucap Zara

"Gw aman gw bisa kok ikut kalian" ucap alex

"Gabriel sama Cloe mana?" Tanya Alexi

"Mereka lagi pergi keluar sebentar katanya, biarin aja dulu lex mereka" ucap Ve

"Lo beneran gak ppa kan", Ve menegaskan sekali lagi , sebab kelihatannya Alex cukup parah luka di wajahnya setelah di pukuli oleh Gabriel beberapa waktu yang lalu

Alex hanya menjawab dengan satu anggukan kepala, membuat Ve lega

"Gw sama Senja bakalan ke rumah Giska" Ucap Chiko yang di beri anggukan oleh semua orang

"Ve lo sama gw, ke tempat kejadisn Alvino, gw ngerasa ada yang salah" ucap Alex yang di berikan satu anggukan

"Gw mau ke rumah sakit buat cek keadaan Kayla" zara mengusulkan

Mereka pun pergi meninggalkan kelas

Di rumah Giska

"Selamat sore, toktoktok" Ciko mengetuk pintu rumah Giska, tak ada suara satupun dari mereka yang berada di dalam rumah.

"Gak ada yang jawab" ujar Chiko

"Lagian rumah segede ini lo cuma ngetuk pintu itu kan ada bel ege" Senja menyingkirkan Chiko dari depan pintu gerbang rumah Giska, senja memmencet bel lalu seseorang membuka pintu, itu ayah Giska

"Om Giska nya ada?"* Tanya senja di ruang tamu

"Tidak ada ", ucap ayah Giska ketus

"Tapi om Giska gak berangkat sekolah hari ini, makanya saya ketua kelas mau tau alasanya gak sekolah," ucap senja

"GISKA gak pulang seharian dari kemarin" ucap sang ibu

"Saya pikir dia minap ke tempat neneknya sebentar daya telepon", ucap sang ibu

"Orang tua macam apa anaknya tidak pulang gak peduli" Batin Chiko yang salimg mentap pada senja, seperti nya senja juga memikirkan hal yang sama

"Giska gak ada di sana" ucap sang ibu
Mengatakan bahwa neneknya di telepon tidak mendapati giska minap di sana, biasanya Giska akan minap di tempat sang nenek jika ia malas di rumah namun tidak kali ini.

"Kita harus lapor kehilangan" ucap sang ibu pada sang ayah

"Prankkkk" suara benda jatuh

"JUNAAA" Sang ibu berteriak saat itu, kemudian dua orang dewasa itu berlari ke arah suara, betapa terkejutnya saat seorang anak laki-laki sudah terjatuh dari kursi rodanya, kemudian sang ayah itu panil langsung menggendongnya ke arah mobil berssma ibu menunu rumah sakit, sedangkan kami hanya terdiam tak mengerti,

"Mereka tampak panik saat anak laki-laki itu terjatuh, tapi Giska hilang mereka tidak sepanik itu" ucap Chiko

Senja hanya terdiam

The Bloody Pen ( SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang