4. Posisi baru

577 61 2
                                    

Setelah dirinya menerima posisi baru di TNF, dirinya segera berpamitan kepada papih dan mamih nya itu karena tadi di radio Mia memanggilnya untuk ke kolam renang keramat.

Dirinya berjalan menyusuri bangunan yang sangat luas itu untuk ke kolam renang keramat, saat sampai ia mendapati pemandangan yang sangat-sangat anomali sekali.

Dimana Makoto dan Riji yang main selengkat, Mia dan Selia yang bermain di pinggir kolam, Key dan Elya yang hanya memerhatikan saja, dan Krow yang memanas-manasi Riji serta Makoto untuk terus main selengkat.

Dirinya yang menyaksikan itu semua lalu berdehem lumayan keras yang membuat mereka semua yabg berada di ruangan kolam renang keramat menatap nya.

"Main selengkat aja terus. Sampe sekarat atau mati pun gapapa. Lanjutin aja. Kalau ada polisi atau ambulance yang menerima laporan orang sekarat dan mati. Itu bukan salah gua, mami, dan papi. Inget, satu kena, semuanya kena." Ujar nya dengan nada penekanan di semua kata-kata nya, yang membuat mereka yang tengah menatapnya hanya dapat merinding.

"Maaf..." Celetuk mereka semua yang disana.

"Bunda Key, Elya, tolong ya, jangan di liatin mulu mereka nya. Kalau nanti tiba-tiba sekarat, terus ada ambulance, nanti malah repot. Yang harus turun tangan itu aku atau nggak papi" ucap nya menatap Key dan Elya yang juga sama merinding nya.

"Papi suruh semuanya kumpul di ruang tengah. Cepet. GPL, gak pake lama." Setelah mengucapkan itu dirinya pergi meninggalkan keluarganya yang masih dalam posisi diam.

'gak lagi-lagi buat (name)/kak (name) marah' batin mereka semua yang berada di kolam renang keramat.

"Kalau ada yang di luar rumah atau baru masuk kota, tolong ke rumah terus ke ruang tengah dong. Papi mau memberitahukan sesuatu yang penting"-cegil
"Siap"-Krow
"Oke kak"-Mia
"Ashiapp~"-Selia
"Oke Bu (name)"-Riji
"Anjir (name) dibilang ibu-ibu"-Rion
"Bangke lu Riji"-cegil
"Riji kamu gak boleh gitu"-Caine
"Hehe, maaf mih"-Riji

Setelah itu mereka semua berkumpul di ruang tengah. Rion dan (name) berdiri di tengah-tengah ruang tengah.

Mereka semua yang duduk di sofa maupun di lantai menatap sang kepala keluarga dan saudara mereka dengan serius. Karena mereka tau bahwa pembicaraan kali ini akan sedikit serius. Tanda ada candaan.

"Jadi gini ya, gue sama Caine udah dari lama merundingkan hal ini, dan kita berdua juga udah memutuskan nya dan mengobrol dengan (name). Gue dan Caine sepakat untuk mengangkat (name) sebagai salah satu anggota yang akan memegang bisnis sama kayak gue dan Caine. Sekarang posisi (name) tuh sama kayak gue dan Caine, tapi dia masih tetap anak. Dia juga udah setuju akan keputusan yang gue dan Caine buat" Rion menjeda ucapannya.

"Tapi, posisi (name) yang baru akan di tutupi untuk sementara agar dia gak diincar oleh fraksi lain. Oleh sebab itu, gue minta ke kalian semua yang ada di ruangan ini, untuk tutup mulut tentang posisi (name). Jangan sampai hal ini bocor. Kalian boleh kasih tau ke orang lain atau ke fraksi yang kerja sama dengan kita soal ini, kalau gue izinin. Ngerti?!"

"Ngerti!!"

"Good. Itu aja yang mau gue sampaikan ke kalian. Dan (name), untuk selanjutnya kalau ada yang ingin berbisnis dengan kita dan dia bilang nya ke elu. Lu pikirin matang-matang dulu, terus baru kasih tau gue dan Caine. Oke?" Ucap Rion menatap (name) yang berdiri disebelah nya.

"Oke pih, oh iya. Gue boleh cari relasi atau semacamnya gak pih?" Tanya (name)

"Untuk sementara jangan dulu. Ini pun berlaku ke kalian. Jangan cari relasi dulu, apalagi cari relasi sebelum liat latar belakang dan background nya. Pastiin kalian bilang ke gue, cari background, dan cari latar belakang keluarga atau sebagainya. Jangan kalian cari relasi, sebelum gue perintahin" Rion menatap ke depan dengan serius. Mereka yang mendengar mengangguk mengerti.

--604 kata--

Segitu dulu ya guys, soalnya aku udah bener-bener gak ada ide

Lebih tepatnya kena writer block(⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)

Seperti biasa, see you in chapter five~

TNF x Reader | Home...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang