7. Sembuh dan betemu kembali

605 73 13
                                    

Sudah seminggu lamanya (name) dirawat di RS. Karena kondisinya sudah lumayan membaik, maka esok ia sudah boleh pulang.

Kini ia tengah berada di taman sendiri, sebenarnya tadi Mia dan Mako ingin menemaninya ke taman.  Namun ia tolak karena alasan ingin sendiri sebelum besok akan pulang.

Ia sekarang tengah melihat-lihat sekitar sembari mencari udara segar.

Tak jauh dari dirinya terdapat seorang pria tengah berbincang dengan teman nya.

Setelah teman nya pergi, pria itu melihat sekitar dan mendapati seorang wanita tengah duduk berdiam diri di taman.

Ia pun menghampiri perempuan tersebut. Pria tersebut adalah Agil, ia tengah menjenguk pak Zilla yang dirawat.

Ia menghampiri (name) dan berjongkok di depannya. Ia menyapa (name) yang membuat sang empu terkaget karena menyadari ada orang di depannya.

'kenapa harus ketemu anomali satu ini ya Allah, apa salah hamba sampai engkau mempertemukan kami di saat hamba ingin sendiri...'

Ia menatap Agil dengan tatapan biasa namun tak ada senyuman yang terukir di wajahnya.

"Kamu kok bisa di perban di tangan kamu? Sayang tau, tangan sehalus dan selembut ini harus di perban.." tanya Agil sembari mengusap-usap lengan kanan (name) yang masih di balut perban.

"Tau kasus penculikan seminggu yang lalu? Nah itu, yang diculik itu gue. Terus gue di tembak di kedua tangan dan di kedua kaki" jawab (name), mendengar jawaban dari wanita di depannya, sontak dia berteriak kaget.

"Jadi kasus penculikan seminggu yang lalu itu kamu?!!" Teriak Agil dengan ekspresi yang masih terkejut. Dengan cepat (name) mulut Agil dengan tangan kirinya.

"Sttt-!! Bisa diem gak?!" Bentak nya. Mendengar bentakan dari wanita di depannya, seketika Agil menciut dan terdiam.

Tapi tanpa di sadari dirinya, Agil tengah tersenyum jahil dan tengah dalam mode jahil nya. (Name) merasa seperti ada yang menjilati telapak tangan nya pun segera menarik tangannya dari mulut Agil.

Kini ia merasakan wajah nya tengah memerah bak tomat. Sedangkan sang pelaku yang menjilati telapak tangan nya hanya nyengir tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Ia menatap tajam Agil, lebih tajam dari sebelumnya. Sedangkan yang ditatap hanya menampilkan wajah cengengesan yang membuat (name) rasanya ingin mencabik-cabik Agil saat ini juga.

"Gila ya lu?!" Pekik nya tak terlalu kencang. Agil hanya cengengesan dan meminta maaf.

Karena keburu kesal dengan Agil, ia pun memutuskan untuk pergi dari sana. Sebelum benar-benar pergi, Agil menahan kursi roda miliknya yang membuat dirinya hampir saja terjatuh dari kursi roda.

"Biar aku anterin ke ruangan kamu" ujar Agil sembari mendorong kursi roda miliknya masuk kedalam bangunan rumah sakit.

"Emang lu tau ruangan gue dimana? Gak kan? Yaudah, gue bisa sendiri" celetuk (name), Agil terdiam dan tersenyum menjawab pernyataan yang di lontarkan oleh wanita di depannya.

"Ruang VIP lantai 2 kan? Wkwkw" mendengar penuturan dari Agil, sontak dirinya menatap Agil dengan tatapan horor.

'nih anomali satu kok bisa tau ruang rawat gue anjir' batin nya.

"Kalau kamu nanya kenapa aku bisa tau, soalnya ruang rawat kamu sebelahan sama ruang rawat pak Zilla" ucap Agil yang masih mendorong kursi roda (name)

~~~

Saat sampai di ruangan (name), Agil membantu dirinya untuk rebahan di ranjang. Ia juga menemani (name) sebelum nanti ada anggota TNF yang datang.

TNF x Reader | Home...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang