27. Rekayasa?!

12 4 3
                                    

Sebulan sudah berlalu, kini gadis yg dulu nya menghilang tengah sibuk berbincang dgn kedua sahabatnya. Elva dan Ghina. Kalian masih inget kan?

"Gila sih, masih gak nyangka aku, kalau kak Alex itu sepupu kamu Ze!" ucap Elva seraya geleng-geleng kepala, sungguh dunia sesempit ini.

"Emang kenapa? Lo mau nge daftar jadi sepupu ipar Zea?"tanya Ghina dingin, bahkan tatapan nya masih fokus ke benda pipih di tangan nya.

Mata Elva melotot mendengar ucapan sahabatnya itu. "Ya engga lah! Aku ini tipe nya yg humoris bukan yg misterius!! Minimal green flag lah" ucapnya. Zea hanya tersenyum menanggapi, sedangkan Ghina hanya memutar bola matanya malas.

Saat ketiga nya terdiam, suara geplakan meja mengagetkan mereka.

Brak..

"Astaga ayam mail di colong rembo!!" pekik Elva, bahkan bakso yg tadi nya ingin ia makan terbang entah kemana.

Berbeda dgn Zea dan Ghina kedua gadis itu hanya beristighfar dalam hati sambil mengelus dada masing-masing.

"Heh!! Bisa gak kalau kalian datang gak usah buat orang kaget, bakso aku kan jadi terbang!" omel Elva.

Sang pelaku hanya terkekeh menanggapi. Laura, pelaku peng gebrakan meja. Auryn, Bastian, Alexis, dan Lizi hanya geleng-geleng kepala dgn tingkah gadis dgn rambut terurai indah jgn lupa dgn bando berwarna lilac di kepalanya.

Lizi? Yah, dirinya sekarang bergabung dgn circle Zea! Awalnya mereka tidak ada yg menerima kehadirannya, kecuali Alexis dan Zea, tapi dgn segala usahanya Zea berhasil membujuk para sahabat dan kakaknya itu.

"Aelah Va! Serius amat hidup lo! Becanda kali! Hahaha!" ucap Laura diakhiri dgn kekehan.

"Ee.. Becanda kakak gak lucu!" ucapnya kembali mendudukkan diri dgn wajah yg ditekuk.

"Udah gak usah ngambek, gua traktir deh! Pesen gih, nanti gua yg bayar! Sekalian punya gua! Seblak level 15!" ucap Laura seraya mendudukkan diri, diikuti dgn keempat manusia yg hanya diam itu.

"Asiap!! Bu Bos!!" setelahnya Elva langsung melenggang pergi. Semuanya hanya geleng-geleng melihat tingkah gadis dgn rambut se pundak itu, yap se pundak, beberapa hari yg lalu rambut panjang nya tampa sengaja terkena permen karet, sehingga dirinya dgn terpaksa harus memotong rambut yg sudah lama ia jaga. Sial memang nasibnya, gadis pecinta permen karet itu.

"Oh ya, Zea, sini liat ini deh!" ucap Auryn, hal itu berhasil membuat semua yg ada di dekatnya menatap ke arah gadis tersebut.

"Apa kak?"

"Bentar!–nah ini!"

Sontak Zea membulat kan matanya kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sontak Zea membulat kan matanya kaget. Siapa yg melaporkan kejahatan sang kakek? Dan satu hal yg berhasil membuat Zea syok bukan main. Ternyata alasan papa dan mama nya tiada itu semua adalah ulah sang kakek?!

𝐓 & 𝐙 {ᴛɪᴀɴ&ᴢᴇᴀ} ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang