Di sebuah sudut tenang di perpustakaan Sekolah. Zayyan, seorang siswa kelas 11, sedang tenggelam dalam dunia yang penuh dengan petualangan, cinta, dan intrik. Namun, yang membuat Zayyan berbeda dari kebanyakan siswa lainnya adalah buku yang ia baca bukanlah buku pelajaran seperti yang biasanya dipilih oleh siswa-siswa lain. Sebaliknya, ia memilih novel—tumpukan novel yang beraneka ragam, dari fiksi ilmiah hingga roman sejarah.
Zayyan adalah sosok yang menarik. Ia dikenal sebagai siswa yang cerdas dan tekun, tetapi di balik itu ia memiliki kecintaan yang mendalam terhadap cerita-cerita yang bisa membawanya keluar dari rutinitas sehari-hari.
Setiap kali bel istirahat berbunyi atau ada waktu luang, Zayyan selalu melangkah menuju perpustakaan sekolah dengan senyum di wajahnya, seolah-olah ia akan bertemu dengan teman lama. Tempat favoritnya adalah meja di dekat jendela besar yang memandang ke taman sekolah. Di sana, dengan sinar matahari yang menyelinap masuk, Zayyan dapat membaca dengan tenang.
Hari ini, Zayyan sedang membaca sebuah novel karya seorang penulis lokal yang baru saja masuk ke koleksi perpustakaan. Ceritanya tentang seorang detektif muda kerajaan yang mencoba memecahkan misteri di kota kecil yang penuh dengan rahasia. Zayyan terhanyut dalam plot yang rumit dan karakter yang hidup. Setiap halaman yang ia balik membawa kejutan baru, dan ia merasa seolah-olah ia ikut terlibat dalam setiap penyelidikan.
Teman-temannya sering kali heran melihat Zayyan yang selalu tenggelam dalam novel. Mereka mengira bahwa buku pelajaran lebih penting, terutama dengan ujian akhir yang semakin mendekat.
Namun, bagi Zayyan, novel adalah cara untuk belajar tentang kehidupan dari sudut pandang yang berbeda. Melalui novel, ia belajar tentang emosi manusia, konflik, dan resolusi yang kadang-kadang tidak bisa ditemukan dalam buku pelajaran.
Suatu hari, salah satu temannya, Vaina, mendekati Zayyan di perpustakaan.
"Zayyan, kenapa kamu selalu baca novel? Bukannya kita harus fokus ke ujian?"
Zayyan tersenyum sambil menutup bukunya. "Vaina, aku belajar banyak dari novel. Kadang-kadang, pelajaran hidup yang paling berharga tidak ada di buku teks. Lagipula, novel ini juga membantu mengembangkan imajinasiku dan kemampuan berpikir kritisku."
Vaina terdiam sejenak, lalu tersenyum. "Mungkin kamu benar. Aku belum pernah memikirkan dari sudut pandang itu."
Di sore hari yang tenang, Zayyan masih berada di perpustakaan sekolah. Matahari telah beranjak turun, memberikan nuansa hangat di dalam ruangan. Zayyan, yang sudah membaca berjam-jam, mulai merasakan kantuk yang berat. Ia mencoba bertahan, namun kelopak matanya semakin berat dan akhirnya ia tertidur di atas meja.
Saat Zayyan terbangun, ia mendapati dirinya bukan lagi di perpustakaan sekolah yang biasa. Sebaliknya, ia berada di sebuah ruangan yang begitu megah dan memukau. Perpustakaan ini lebih besar dari yang pernah ia bayangkan, dengan langit-langit tinggi yang dihiasi lukisan-lukisan indah. Dinding-dindingnya berlapis marmer putih dengan pilar-pilar besar yang berukir rumit, dan lantainya berkilau seperti kaca. Rak-rak buku menjulang tinggi, diisi dengan buku-buku berjilid kulit yang tampak sangat kuno dan berharga.
Di tengah ruangan, terdapat lampu gantung kristal yang megah, memancarkan cahaya lembut yang menerangi ruangan dengan elegan. Di setiap sudut, terdapat meja-meja kayu mahoni yang dipenuhi dengan gulungan peta, manuskrip, dan artefak-artefak lain yang terlihat sangat berharga. Zayyan terheran-heran dan terpesona oleh keindahan perpustakaan ini.
"Di mana aku?" pikir Zayyan sambil berdiri dan berjalan perlahan, mencoba memahami situasi yang aneh ini.
Ia mendekati salah satu rak buku dan melihat judul-judul buku yang ditulis dalam bahasa yang ia tidak kenali. Tapi entah bagaimana, ia merasa bahwa buku-buku ini penuh dengan pengetahuan yang luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlempar ke dunia kerajaan
FanficZayyan tertidur di perpustakaan sekolahnya, tiba-tiba saja saat terbangun ia berada di perpustaakan mewah di sebuah kerajaan sihir!! Ia awalnya sangat bingung, mengapa ia tiba-tiba berada di sini. Zayyan mulai perlahan mengenali dunia nya yang sekar...