Prolog: Legenda Dengkang

34 4 2
                                    

Di kaki gunung yang dilapisi hutan lebat dan tak terjamah, terletak sebuah desa kecil yang tersembunyi dari pandangan dunia luar. Desa ini dikenal dengan nama Akar Belantara, tempat yang terkesan damai pada pandangan pertama namun diselimuti oleh misteri yang menghantui setiap malam.

Selama berabad-abad, desa ini telah diliputi oleh legenda yang menakutkan—suara desisan misterius yang dikenal sebagai "dengkang." Suara ini terdengar hanya di malam hari, menggema melalui hutan yang gelap dan dipenuhi kabut, seolah-olah memanggil dari kedalaman kegelapan. Penduduk desa percaya bahwa suara itu adalah pertanda kematian, sebuah kutukan yang akan menimpa siapa pun yang berani mencari asal-usulnya.

Menurut cerita-cerita kuno, suara "dengkang" adalah suara dari makhluk penjaga hutan, ular raksasa yang tinggal di kedalaman hutan dan dilindungi oleh kekuatan mistis. Mitos ini mengajarkan bahwa setiap orang yang mencoba mengungkap kebenaran di balik suara tersebut akan menghadapi nasib buruk—kemanapun mereka pergi, suara "dengkang" akan mengikuti mereka hingga mereka kehilangan jiwa mereka.

Malam demi malam, suara itu terus mengintai, mengisi udara dengan rasa ketidakpastian dan teror. Tidak ada yang berani melawan, dan desa ini terus hidup dalam ketakutan yang abadi. Namun, meskipun legenda ini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, ada satu orang yang berani menantang takdir. Orang ini tidak percaya pada mitos dan kutukan, hanya ingin menemukan jawaban ilmiah di balik misteri yang mengerikan ini.

Dan di sinilah kisah dimulai—dengan seorang peneliti yang melangkah ke dalam kegelapan, membawa harapan dan rasa ingin tahu yang besar, namun menghadapi kenyataan yang jauh lebih menakutkan daripada yang pernah ia bayangkan.

DENGKANG (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang