WRONG SCENARIOS - SATU

1.3K 57 4
                                    

Note : Semua peristiwa dan karakter dalam kisah ini adalah murni fiksi, jika ada kesamaan dengan karya lain, maka hanya kebetulan belaka.

⚠️TW⚠️

-BXB
-Rokok
-Narkoba
-Kekerasan fisik
-kata kasar
-kissing

  ***

Chiangmai, 2024.

Sumber berita mengatakan bahwa tahun ini, suhu  musim panas di Thailand tercatat semakin tinggi. Bahkan mengalahkan rekor sebagai musim panas paling ekstrim yang pernah terjadi.

Manusia normal tentu takkan sudi beraktivitas tanpa sebuah naungan diatas kepalanya.  Sebab demi Tuhan, terik matahari akan sontak membakar kulit. Cuaca panas  sukses membuat sensasi rasa gerah menjadi berlebihan. Amat menyiksa.

Namun tidak demikian dengan seorang pria yang terlihat hanya diam, bersembunyi dengan posisi tubuh tengkurap diantara semak-semak yang tumbuh meranggas.

Ia terlihat sangat serius mengamati sebuah mobil Jeep  yang parkir tak jauh darinya. Mobil itu baru saja tiba setelah berjam-jam ditunggu.

"Nat Akarin sudah datang," Kata pria itu berbisik, entah dalam konteks apa dan kepada siapa.

Ia lalu bergerak dengan hati-hati, memasuki sebuah pabrik bekas yang cukup luas, namun kentara sangat tak terawat. Mungkin sebentar lagi malah akan rubuh. Gerakan peach lambat, namun pasti. Ia mengulang posisi semula.

"Sarwatr, kita bergerak sekarang?" Suara kecil itu terlontar sebagai jawaban, lewat earpiece yang dikenakannya, Peach dapat mendengar Job meminta komando.

"Tahan," Jawab Peach, kembali berbisik. Rupanya pria itu sejak tadi berkomunikasi dengan bawahannya, melalui earpiece.

Peach bangkit dari posisinya, ia lantas melangkahkan kakinya hati-hati. Peach mengendap-endap,  ia berusaha keras tak menimbulkan suara apapun agar tak ada yang menyadari kehadirannya.

Revolver yang Peach pegang, lurus menghadap objek-objek yang bisa saja akan berakhir sebagai sasarannya. Guratan vena peach yang nampak, seolah menjadi bukti betapa pria itu sangat awas terhadap situasi disekitarnya.

Sementara itu, di dalam luasnya gudang bekas pabrik itu. Sekumpulan orang tengah bernegosiasi, tukar barang dan mengatakan nominal pasti. Si bos besar terlihat jumawa, mengangguk menyanggupi nominal akhir.

"Baiklah, kami terima barangnya. Bulan depan, tingkatkan kuantitas saja, klien kali ini tak butuh yang berkualitas, mereka hanya akan memasarkannya pada anak muda yang tak punya uang" seorang lelaki berseloroh, nada bicaranya tak sopan, dibelakang jasnya ia bahkan mengantongi senjata.

"Baik." Pemuda yang menjadi lawan bicaranya ikut mengangguk, setuju.

Kerumunan orang tersebut terbagi menjadi dua kelompok, yang pertama adalah kelompok bandar, mereka menjual nyaris semua jenis narkoba yang dipesankan. Sementara kelompok kedua, adalah broker yang menjadi jembatan bisnis narkoba tersebut.

"Job, masuklah" Peach berseru lewat sistim komunikasi mereka, memberikan titah untuk tim yang sedang melakukan operasi.

"Baik sarwatr," Pemuda bernama Job, salah satu anggota divisi yang diketuai oleh peach menerima perintah dengan baik.

"Jangan bergerak ! " peach berseru, setelah sebelumnya sempat meloloskan satu tembakan ke udara kosong sebagai peringatan.

Kelompok besar jaringan narkoba itu sontak dibuat kaget, beberapa ada yang berusaha mengamankan barang bukti. Beberapa ada yang berusaha melindungi bos besar, salah satunya pemuda yang Peach panggil sebagai Nat akarin.

JESBIBLE'S STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang