WRONG SCENARIOS - DUA

767 49 0
                                    

Berbeda dengan satgas lain, Peach dan timnya termasuk satgas yang paling jarang bergerak. Sebab satgas narkoba tak punya banyak kasus, seperti kasus kriminal lainnya misalnya.

Kasus narkoba bersifat khusus, biasanya satu kasus terjadi dalam periode beberapa waktu saja. Atau malah, dalam kurun waktu yang sama. Tergantung seberapa besar nama ketua divisi. Jika rajin masuk headline berita, maka beberapa kasus akan senang hati dilimpahkan kepadanya.

Satgas narkoba akan memecahkan banyak kasus jika mereka mulai menginvestigasi sebuah kecurigaan, lalu tim mulai merunut siapa saja pion-pion si bos besar.  Bahkan tak jarang beberapa dari tim ada yang menyamar sebagai bandar. Kalau berhasil menyusup kedalam jaringan, maka operasi penangkapan akan dilakukan.

Minggu pertama Peach mulai bekerja, suasana kantor khususnya tim yang diketuai oleh Peach, terasa cukup membosankan. Mereka hanya meninjau beberapa proposal, menulis laporan, dan mengawasi beberapa tempat yang diduga menjual narkoba. Tetapi itu hanya dugaan saja. Karena sejauh ini tak pernah ditemukan barang bukti. Begitupun di minggu-minggu selanjutnya.

"Sarwatr, pulang kerja nanti kita minum-minum yu,  bagaimana?" Job tiba-tiba saja berbisik dibelakang kuping Peach, membuat pria itu bergidik.

Karena mereka tak punya banyak tugas dikantor, ide untuk minum-minum ternyata boleh juga. Pikir Peach, lagipula sudah lama dirinya tak minum sejak kedatangannya ke chiangmai.

Maka ketika jam dinas sudah habis, keduanya lantas pergi berkendara lumayan jauh.  Menghabiskan waktu satu jam untuk ke pusat kota. Job sudah mengajak anggota yang lain, tetapi karena suatu alasan, mereka pada akhirnya hanya pergi berdua saja. 

Meski demikian, sepanjang perjalanan mereka sama sekali tak merasa kikuk. Hanya saja, Peach berpikir jika mengobrol dengan Job, sekalipun mulut pemuda itu berbusa, topik pembicaraan akan tetap mengalir tiada henti. Sesekali peach merasa telinganya agak pengang.

Menghentikaan sejenak rutinitas, keduanya masuk ke sebuah bar yang lumayan fancy dan terkenal dikalangan anak muda Chiangmai. Tak sebesar seperti di Bangkok, tapi setidaknya cukup meriah.

Mereka memasuki area bar yang riuh, memesan minuman, lalu mulai mengamati sekeliling. Rupanya tak banyak hal yang menarik.

Menarik dalam konotasi miring, tentu saja, tujuan mereka ke klub apalagi kalau bukan sekalian mencari partner. Sekali mendayung dua pulau terlampaui.

Malam yang cukup panas, Peach menghabiskan waktunya bersama Job dengan suka cita. Meski tetap saja, jiwa patroli mereka tetap siaga meski sudah tak ada lagi kewajiban. Job dengan pesonanya yang unik, mendadak sudah akrab dengan seorang pemuda yang menggemaskan. Melihat itu, akhirnya Peach hanya bisa mengangguk kikuk. Ada getaran yang cukup aneh kala melihat Job menggoda sesama jenis.

Tak jauh dari mejanya, ada sebuah keributan yang terjadi. Itu adalah seorang pemuda yang tengah bersitegang dengan seorang gadis.  Melihat itu, Peach dan Job -yang otomatis mengikuti kala Peach pergi dari meja- langsung menghampiri untuk melerainya.

Peach yang duluan menghampiri, bertanya apa gerangan yang membuat pertengkaran antara si gadis dan satu pemuda itu terjadi.

Satu gadis terlihat pingsan, sementara satu gadis lagi terdengar bersumpah serapah kepada si pemuda. Ketika ditanya kronologinya bagaimana,  gadis itu dengan fasih berkata bahwa dirinya berhasil  memergoki pemuda itu saat tengah memasukan jenis obat pada minuman pacarnya ; gadis lain yang sedang pingsan. Kedua gadis itu nampaknya tengah asik menghabiskan malam dengan berkencan. Sebelum akhirnya pemuda itu mencoba mendekati si gadis yang pingsan, dikala dirinya ditinggal ke toilet.

Meski gadis tersebut sama sekali tak mengetahui jenis obat apa, tapi ia tampak sangat yakin pada hipotesanya tersebut. Sebab menurut pengakuannya, pacarnya itu sangat kuat minum, tak biasanya baru satu gelas sudah teler seperti ini.

JESBIBLE'S STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang