WRONG SCENARIOS - END

751 40 1
                                    

Dua minggu berlalu sejak Peach mengetahui seluk beluk kehidupan Nat,  yang tanpa sengaja ternyata memiliki benang merah dengan sebuah jaringan pengedar narkoba yang sedang tim satgasnya selidiki. 

Sesuai janji, dua minggu lalu Peach melakukan rapat koordinasi dengan divisi lainnya.  Itu berhubungan dengan progres perizinan penangkapan Tuan Dechapol di Vietnam.  Kasus ini sekarang sudah bergulir di ranah internasional. Peach dan tim,  harus repot-repot bekerja sama dengan Interpol.  Hanya demi menangkap lelaki tua itu.  Namun hasilnya nihil,  tuan Dechapol memang tak terbukti terlibat lagi dalam jaringan. 

Fakta tersebut jelas semakin memperkeruh suasana kerja setelahnya.

Contohnya siang ini,  "kenapa kasus yang kita tangani berjalan alot? Padahal kelompok pengedar dibawah kendali bas,  sudah tidak seberingas pemilik terdahulu." Itu adalah keluh kesah Job. Terdengar sarat akan rasa putus asa. 

Maksud kalimatnya merujuk pada,  seharusnya polisi  tidak lebih takut dari kawanan preman dengan pusau disaku.  Toh di era kejayaan Bas sekarang,  sistim perusahaan sudah benar - benar mulus, penuh pencitraan sebagai perusahaan kongsi dagang biasa. Kemungkinan kasus penikaman oleh orang tak dikenal kepada polisi juga takkan terjadi lagi.

"Kau terdengar seperti mengenal Bas? "

 
Peach memberi respons, karena memang cara Job membicarakan Bas seakan-akan dirinya sudah lama mengenal bos narkoba itu. 

Uhuk... 

Job tersedak kopi yang tengah ia sesap.  Pertanyaan Peach jelas sangat mengejutkan untuk didengar.  Sebenarnya,  Job mulanya memang  tidak mengenal Bas sama sekali.

Pertemuan mereka hanya terjadi satu kali saja.  Tetapi memang sepanjang malam dan memuaskan.  Yakni malam ketika Job dikejar oleh preman,  lantas bersembunyi dalam mobil pria asing,  yang belakangan  ia kenal sebagai Bas si bos bandar narkoba. 

Malam itu,  ketika Job menghabiskan waktu yang panjang  bersama Bas. Keduanya nampak menikmati pergulatan yang menyenangkan di motel sederhana itu.  Job berpikir kalau mungkin itu adalah  pertama kalinya ia bertemu dengan pria yang sangat hebat dan penuh gairah seperti Bas.  Sungguh pengalaman yang tak bisa dilupakan. 

Tetapi,  serupa dengan apa yang Peach rasakan.  Ketika kemudian Job menemukan fakta mengejutkan mengenai silsilah dinasti bisnis kotor narkoba ini.  Job jelas menjadi  yang paling pertama kehilangan kewarasannya. Saat akhirnya ia mulai mendapatkan potongan - potongan teka teki mengenai jaringan narkoba ini. Ia linglung, banyak hal yang mulai ia pikirkan. 

Fakta bahwa Job mengenal sang pemilik bisnis, rasanya agak sedikit melukai hatinya.  Ada semacam perasaan bias, semacam perasaan ingin melewatkan satu kasus ini untuk kali ini saja, ia ingin melindungi orang yang pernah menghabiskan malam yang indah bersamanya itu. Karena jujur saja, Job jatuh cinta pada pemuda itu.  Meski setelahnya, ia memang tak sempat lagi bertemu.

Ngomong-ngomong,  dua minggu sejak rapat koordinasi dilakukan.  Peach dan Job jadi lebih sering menghabiskan waktu mereka di kantor,  terkadang membaca berkas - berkas, atau sesekali turun ke lapangan demi mengintai gerak-gerik Bas di kawasan bisnisnya. 

Apa yang Job katakan, agaknya sedikit mengganggu pikiran Peach. Pria itu mengangguk setuju kalau kasus kali ini ternyata jauh lebih sulit dari perkiraan. Mungkin karena jangkauannya terlalu luas. Mereka harus menunggu konfirmasi dari dua tempat, yakni dari pusat dan juga dari pihak interpol untuk ke vietnam. Dan itupun, setelah menunggu selama dua minggu. Hasilnya nol, tidak ada yang bisa bertanggung jawab atas perdagangan yang terjadi.

JESBIBLE'S STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang