Chapter 9 | Be Mine

270 22 1
                                    

*

  Terlihat angkuh, kuat, tak terkalahkan. .

  Namun ia hanyalah seorang anak yang mengalami banyaknya tuntutan dari sebuah keluarga penuh aturan, menjadikannya boneka bernyawa untuk sebuah kedudukan, yang membuat siapapun nantinya bisa saling bunuh.

  *

   Lagi-lagi cahaya matahari dengan seenaknya menembus kamar mewah itu. Membuat penghuni kamar itu menggeliat menarik selimut tebalnya, tangan lembut kini menepuk punggung di balik selimut itu dengan pelan, berusaha membangunkan sang pemilik tempat tidur itu dari tidurnya.

    " Tuan Aou, anda harus segera bangun. " Lagi-lagi bibi Nan harus berurusan dengan Aou anak asuhnya itu.

  Ya tadi malam setelah Aou, Prem, Nani gagal mengejar Not. Aou memutuskan untuk pulang ke Mansion, walau Nani sudah menawarkannya untuk menginap di rumahnya, tapi Aou menolaknya. Padahal itu jam 4 pagi, tapi Aou tetap ngotot untuk kembali ke Mansion walau ia tau jika Niran tau Aou kembali selarut itu, bisa-bisa Aou berakhir di ruang interogasi, tapi syukurnya keadaan Masion tenang.

  " 5 Menit. " Tawar Aou di balik selimut.

  " Apa tuan ingin nyonya Arina yang membangunkan tuan hm?? "

  Aou mengeluarkan kepalanya dari dalam selimutnya menatap bibi Nan tidak suka, Bibi Nan tau Aou tidak suka jika Arina masuk kedalam kamarnya, sekalipun wanita cantik itu adalah ibunya.

  " Oooiiii. . . Bibi Nan sekarang benar-benar menyebalkan. " Protes Aou.

Bibi Nan hanya menarik senyumnya.

" Sampai kapan tuan Aou tidak mengizinkan nyonya Arina memasuki kamar tuan Aou seperti dulu.?? " Bibi Nan kembali menarik senyum.

" Sampai aku bisa membawa dia kambali, dan membawanya kedepan Pho dan Mae. " Tutur Aou.

  Aou memandang sebuah bingkai foto ukuran besar, yg di tutupi kain merah keseluruhan dari foto itu.

  " Bukankah dia sudah kembali?? "

   " Bibi tau?? " Aou menatap Bibi Nan penasaran.

  Selama Boom kembali, Aou tidak pernah menceritakan apapun dengan bibi Nan. Bukan tidak ingin menceritakan, hanya saja Aou sangat jarang pulang ke Mansion, dan bertemu dengan bibi Nan.

  " Bibi selalu tau tentang tuan, sekalipun tuan tidak pernah cerita dengan bibi. "

  " Tapi kali ini aku membencinya Bi. Wajah itu, mengingat ku pada malam itu. " Aou menyentuh dadanya yg terasa ngilu.

  " Tuan Aou bukan membencinya, hanya saja tuan belum berdamai pada masalalu. " Bibi Nan membenarkan rambut Aou.

" Aaaiisshh. . Bibi mulai lagi. "

" Jika tuan tidak ingin mendengar saya mengoceh, sebaiknya tuan segera mandi, dan turun untuk sarapan. " Bibi Nan menarik Aou agar Bangun dari tempat tidurnya.

  " Tapi aku ingin bermalas-malasan saja hari ini. " Aou kembali merebahkan tubuhnya.

  " Jika tuan bermasalah, akan ada yg tertawa penuh ejek melihat tuan Aou seperti ini. " Bibi Nan melipat kedua tangannya di dada.

" Siapa?? Siapa yg berani mentertawakan ku, akan ku patahkan lehernya" tantang Aou.

" Ada. " Bibi Nan menatap Aou sambil menarik senyum simpul.

"SIAPA?? " Aou menatap bibi Nan penasaran.

" Tuan Luke. "

" Luke??? " Aou langsung bangun dari rebahanya, memastikan kembali ucapan bibi Nan sekiranya ia tidak salah dengar.

Be Mine [ AOUBOOM✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang