Kiriman Kedua

4.2K 623 51
                                    

Pagi ini Salsa tengan menyiapkan sarapan di dapur, sedangkan di meja makan sudah ada Rony dan Alif yang sedang menunggu nya di meja makan. Sebisa mungkin Alif harus ikut sarapan bersama mereka.

"Aaaaaacacacacca..mmmm"

"Apa nak? Laper yaa, tunggu ya mama masih siapin sarapan buat kita"

"Aaaakkkkkk"

"Galak bener kamu lif kalau lagi laper begini"

Plakk

Tangan Alif menggeplak baby chair nya, hal tersebut membuat Rony dan Salsa kaget

"Ehhhh, kok di pukul meja nya"

"Hahhaha, dia tambah galak kalau lagi laper Sa"

"Ga boleh ya nak, Alif harus sabar, ni buburnya udah jadi" Salsa meletakkan mangkuk berisi bubur di depan anaknya, tangan Alif langsung terulur untuk memegang mangkuk tersebut

"Sabar yaa nak yaa, ayo doa dulu kita, papa bantu Alif baca doa yaa"

Alif menurut, dia melepaskan tangannya dari mangkuk bubur, kemudian melihat kearah Rony yang membaca doa makan. Setelah selesai berdoa Salsa mulai menyuapkan bubur pada Alif, hal tersebut langsung disambut antusias oleh anaknya.

"Dia makan apa hari ini Sa?"

"Sama kayak punya kita, ada nasi daging, jagung, telur"

"Enak masakan mama nak?" Rony bertanya sembari mengelus kepala Alif, dia senang sekali melihat anaknya makan dengan lahap

"Ohh enak katanya sayang, ayo nak kita bilang terimakasih yaa mama sudah selalu buatin sarapan yang enak buat Alif sama Papa"

Salsa tersenyum menatap suaminya, kebahagiaan kecil untuknya saat apa yang dia buat selalu di apresiasi.

"Aaaakkkkkkkk" Alif kembali berteriak karna Salsa lama menyuapi sedangkan dia sudah mangap sejak tadi

"Ohh iya iya maaf nak, ayo aaaa lagi"

"Ayo sayang kamu juga makan" Rony mendekatkan satu sendok ke depan Salsa, seperti biasa, ketika Salsa sibuk menyuapi Alif, Rony akan menyuap nasi untuk dirinya sediri dan Salsa. Itu sangat efektif untuk meghemat waktu mereka sebelum berangkat bekerja.

Selesai sarapan mereka mengajak Alif untuk ke kamar, Salsa langsung membersihkan badan Alif yang terkena bubur, Alif yang aktif akan terus bergerak menyentuh buburnya ketika makan, hal itu membuat dia selalu belepotan.

Setelahnya Salsa duduk mengajak Alif bermain sebentar, sedangkan Rony tengah memilih berkas-berkas yang sudah dia kerjakan semalam untuk dibawa ke kantor hari ini.

Salsa membuka satu buah buku bergambar, buku berbahan tebal dengan gambar yang terang di setiap halamannya.

"Nak ini ada jeruk sama bola, ini jeruk ini bola, ini jeruk ini bola, coba kasih tunjuk ke mama mana yang bola nak?"

Alif menunjuk jarinya ke arah bola yang di minta Salsa

"Pinter anak mama, horeeee ayo tepuk tangann" Salsa bertepum tangan, hal itu membuat Alif berteriak senang, dia sedang belajar untuk menepuk tanganya juga, tapi telapak tangan kanan dan kirinya belum bisa bersentuhan dengan pas.

"Ini warna merah, ini warna hijau, ini merah ini hijau, sekarang tunjukin ke mama mana yang hijau nak?"

Alif kembali menggeplak buku yang dipegang Salsa tepat di kotak berwarna hijau.

"Yeeeee Alif bener, pintar nya anak mama"

"Anak papa juga" Rony mendekat dengan beberapa map yang sudah di pegang di tangannya, hal itu membuat perhatian Alif teralihkan, sekarang dia mengulurkan tangannya, meminta untuk memegang map yang di bawa Rony

Seperti Seharusnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang