"Saaaa...Saaaa..Alif sama kamu nggak?" Rony berlari menghampiri Salsa yang tengah berada di dapur
"Apa sih mas teriak-teriak"
"Alif sama kamu?"
"Hahh, kan kamu yang main sama Alif, aku kan daritadi masak buat kalian"
"Tadi aku tinggal ke kamar mandi Sa, trus pas balik anaknya udah ga ada"
Salsa langsung mematikan kompornya, kemudian berjalan menuju ruang tamu.
"Kamu kalau mau tinggal ke kamar mandi ya harusnya di dalam playmate nya aja biar dia ga bisa kemana-mana"
"Aliff kamu dimana nak? Liff sini nak sama mama"
"Sa, Alif keluar dari playmate nya lewat sini" Rony menunjuk celah kecil di pagar playmate anaknya"
"Ya Allah, cari mas cari, dia ga akan jauh kok dari sekitaran rumah"
Mereka berpencar mengelilingi rumahnya tapi tidak juga menemukan Alif, wajahnya sudah berubah gelisah sekarang
"Mbok sama mang Tejo dimana Sa? Alif sama mereka mungkin"
"Nggak, Mbok sama Amang ke pasar sebelum aku nitipin Alif sama kamu"
"Aliff dimana nak, Lif"
Kini mereka sudah di halaman rumahnya, berpencar kesana kemari mencari Alif, Rony berjalan meuju gerbang, dia kemudian melihat Alif yang di tuntun oleh Ajik sambil memegang balon berbentuk ayam dan ditangan Ajik sudah ada mainan berbentuk kincir yang terbuat dari gelas plastik bekas yang sudah di warnai.
"Aaaa..aaayyaaaaa...daaaaa"
Rony berlari ke arah Alif, dia langsung memeluk dan mencium anaknya
"Aaaakkk...paaaapaaaaa" Alif memberontak ingin di lepaskan
"Saaaa Alif disni Saa" Rony sedikit berteriak agar Salsa mendengarnya
Salsa kemudian berlari kearah mereka, setelah sampai dia kemudian melakukan hal yang sama seperti Rony tadi, memeluk dan mencium anaknya, dia membawa Alif kedalam gendongannya
"Amaaaaa..maaaa"
"Maafin mama ya nak" Salsa kembali mencium dan mengusap kepala Alif
"Alif kenapa bisa sama Lo?"
"Tadi gue mau sepedaan, trus pas deket rumah lo gue lihat ni bocil di gerbang sendirian, ya gue langsung lari buat gendong dia, pas mau ngajak masuk, Si Alif lihat ada yang jual balon sama kincir ini, penjualnya pake motor, Alif nangis sambil nunjuk, jadinya gue gendong dia trus ngejer tu penjual"
"Njiiiiiii" Alif meminta kincir angin yang di pegang Ajik
"Ohh iya ini Lif"
"Amaaaaaa" Alif menggerakkan tangannya untuk memutar mainan kincir tersebut, dia ingin menunjukkan pada mama nya kalau mainannya bisa berputar
"Iyaa sayang, kincirnya muter ya" Salsa mengusap keringat Alif di keningnya.
"Masuk yuk, kita ngobrol di dalam aja, disini panas, kasihan Alif"
"Sory Sal, gue mau sepedaan dulu, ntar deh gue mampir"
"Yaudah, makasi ya mas Ajik, maaf kalau Alif ngerepotin"
"Nggaklah Sal, Alif keponakan gue jadi santai ajalah, gue cabut ya Sal Ron"
"Iya"
Salsa masuk kedalam rumah sambil menggendong Alif, dia tidak menghiraukan Rony yang berjalan di belakangnya.
Salsa berjalan cepat, diikutin oleh Rony, Alif yang melihat Rony di belakangnya malah tertawa cekikikan, dia mengira Rony sedang mengejarnya.
"Apaaaa...paaaa..haaaaa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Seharusnya
RandomTakdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.