Pagi ini Rony tengah menemani Alif bermain, sementara Salsa sedang membuatkan sarapan untuk mereka. Rony tidak pergi ke kantor hari ini, karna mukanya masih terlihat lebam, sedangkan Salsa memilih untuk izin karna harus merawat suaminya.
"Apaaaaa..paaaa" Alif memanggil Rony yang sudah sedikit berjarak dengannya, kali ini Alif merangkak mendekat pada tangga, entah kenapa anak kecil ini sangat tertarik sekali dengan tangga.
"Ehh Alif jangan naik situ nak, sini sama papa" Rony merentangkan tangannya, tapi Alif menolak, dia mulai menaikkan kakinya di anak tangga pertama
"Memang susah di bilangin ini bocil" Rony mengangkat Alif dengan satu tangannya, kemudian membawanya mejauh dari tangga
"Istrahat dulu ya nak, tangan papa kan masih sakit, kita duduk dulu aja yuk main bola" Rony membawa Alif ke playmatenya kemudian mendudukkannya disana
Alif seolah mengerti, dia kemudian duduk dan merangkak mengambil bola yang bercorak hitam putih, kemudian melemparkan kearah Rony
"Masyaa Allah pinternya anak papa, ayo tangkap nak" Rony menggulirkan bola ke arah Alif, Alif langsung tertawa saat dia bisa menangkap bolanya dengan tepat
"Iyaaa pinternya, horeee ayo tepuk tangann"
"Haaaa...ayaaaaaaaa" Alif bertepuk tangan sambil berteriak kegirangan
"Sekarang lempar lagi nak bolanya ke papa" Alif menurut, dia kemudian melemparkan lagi bolanya ke arah Rony, tapi tidak tepat sasaran, bolanya menjauh dari Rony. Saat Rony bangun untuk mengambil bolanya, Alif juga merangkak agar dia bisa mengambil bolanya terlebih dahulu
"Ya Allah nak, anak papa ini pinter sekali" Rony tersenyum melihat apa yang Alif lakukan, dia kemudian menghampiri Alif lalu menciumnya
"Sarapann jadi, ayo mas Ajak Alif kesini, kita sarapan" Salsa sedikit berteriak agar Rony mendengar
"Tuhhh kata mama sarapan kita udah siap, ayo kita makan nak"
Rony mengangkat Alif, kemudian membawanya ke meja makan, disana sudah ada baby chair nya yang ditaruh di dekat Salsa.
"Biar aku aja mas" Salsa mengambil Alif dari gendongan Rony, kemudian mendudukkannya di baby chair nya. Belum satu menit duduk, Alif sudah mengangkat badannya, dia ingin berdiri
"Alif duduk ya nak yaa, kita mau makan ini"
Alif masih mencoba bangkit dari tempat duduknya, dia memukul meja di depannya sampai air minum yang ada di botolnya jatuh ke bawah dan tumpah
Salsa dan Rony kaget, Rony kemudian bangkit dari tempat duduknya, mengambil botol minum yang sudah terpental ke bawah
"Aaaammmm..nymmm..mmm" Alif berusaha meraih makanannya diatas meja, dia ingin menyuap makanannya sendiri
"Nak kalau makan ga boleh begitu, harus duduk yang bener ya"
"Aaaakkkkk...amaaaaa" Alif tetap mencoba bangkit, dia ingin meraih sendiri makanannya
"Alif dengerin mama, kalau makan harus duduk yang bener, kalau Alif masih kayak gitu mama ga akan kasih bubur nya Alif"
"Sa jangan di marahin, sini biar dia aku yang pangku trus kamu suapin"
"Biarin dulu mas, kita harus membiasakan dia makan sambil duduk"
"Alif dengerin mama nak, kalau mau mamam harus duduk yang baik, ga boleh berontak-berontak kayak tadi" Salsa berbicara sembari menatap Alif, tangannya terulur memegang tangan Alif dan dia mengelusnya pelan
Alif menatap Salsa yang tengah menasehatinya, dia akhirnya duduk bersandar di baby chair nya, Rony tersenyum melihat Alif yang menuruti permintaan Salsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Seharusnya
RandomTakdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.