"Apaaaa...paaa..paaaa" Alif meringis dalam gendongan Salsa, dia baru saja selesai mengamuk karna di tinggal begitu saja oleh Rony, biasanya Rony akan meninggalkan Alif dalam keadaan yang baik, saat anaknya tenang dan anteng, tapi tadi dia pergi begitu saja sekalipun Alif dan Salsa megejarnya
"Amaaaaaa...aaaaaaakkk" Alif kembali menangis
"Apa nak? Alif jangan nangis lagi yaaa, udah yaaa, bobok yuk"
"Paaaaa..paaaa"
"Iyaaa papa lagi ada urusan tadi makanya langsung pergi, kita tunggu papa pulang yaa"
"Apaaaaaaaaaa"
"Iya sayang tunggu papa pulang ya"
Salsa masih berusaha menenangkan Alif sambil mencoba menghubungi Rony, tapi nihil tidak ada satupun telfon yang di angkat.
"Kamu kemana sih mas, aku beneran ga tenang kalau kau begini"
10 menit Salsa mencoba menenangkan Alif, akhirnya anaknya sedikit tenang setelah diajak memberi makan anak Ayam di halaman rumahnya.
"Assalamu'alaikum" Ajik berucap dari gerbang rumah Salsa, dia tidak menggunakan kendaraan karna kini rumah mereka berdekatan, hanya berbeda blok saja.
"Wa'alaikumussalam, tu lihat tu siapa yang datang nak"
"Njiiiiiiiii....jiiii" Alif antusias ketika Ajik datang
Ajik langsung mengulurkan tangannya untuk menggendong Alif, dan dengan senang hati Alif langsung mau
"Lo kenapa Sal ? Gelisah banget?"
"Mas Rony tadi pergi begitu aja setelah ada kurir yang ngirim paket ke saya"
"Paket apaan Sal?"
"Beberapa hari ini ada yang sering ngirimin hadiah buat saya, dan kemarin mas Rony baru tau kalau orangnya Pak Alvin"
"Alvin anaknya pak Surya?"
"Iya kata mas Rony, Pak Alvin itu anak nya Pak Surya, sahabatnya Ayah"
"Ngamuk laki lo Sal kalau kayak begini ceritanya"
"Jiiiii....jiiiii" Suara Alif memanggil
"Apa Lif?"
"Paaa....paaaa"
"Ini si Alif juga habis nangis ya Sal?"
"Iyaaa dia baru aja tenang, daritadi nangis karna mas Rony pergi begitu aja"
"Si Rony bilang nggak dia mau kemana?"
"Tadi sebelum pergi dia nelfon orang, bilang mau ketemu sekarang trus langsung berangkat, saya ga tenang mas, saya boleh minta tolong cari mas Rony sekarang nggak?"
"Coba kita lacak dulu ya Rony dimana, boleh pinjem handphone Lo nggak Sal, soalnya handphone lo sama Rony udah connect"
"Sejak kapan? Kok mas Ajik tau tp saya ga tau?"
"Si Rony yang connect-in, gue cuma ngarahin caranya doang"
"Yaudah ini, Alif sini nak sama mama Om Ajik mau ada kerjaan itu" Salsa mengulurkan tangannya untuk menggendong Alif tapi anaknya menolak, dia semakin mengeratkan pegangannya pada Ajik, kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Om nya
"Aaaaakkkkkkk"
"Udah biarin aja Sal, gue bisa kok" Ajik memegang Alif yang ada di gendongannya dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya mulai berselancar memegang handphone
"Sal ini lokasi Rony saat ini" Ajik menunjukkan maps pada layar handphone Salsa, Salsa kemudian mempeebesar layar tersebut, mengamati sekelilingnya
"Mas Ajik ini gedung kosong, masih pembangunan, jaraknya 500 meter dari permukiman, mas saya harus kesini, saya harus ketemu mas Rony" Salsa mulai panik
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Seharusnya
RandomTakdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.