Salsa dan Ajik langsung membawa Rony pergi dari tempat itu, meninggalkan Alvin dan kedua orang asistennya disana. Mereka kini beradi di dalam mohil menuju rumah sakit, Rony berada di seat belakang bersama istrinya, dia berbaring dengan kepala berada di pangkuan Salsa, sedangkan Ajik berada di belakang kemudi.
"Kepala kamu sempat kena pukul nggak?" Salsa berkata sembari mengelus kepala suaminya
"Muka sama pelipis aja yang kena"
"Mual nggak?"
Rony menggeleng
"Pusing?"
Rony mengeleng
"Tangan sama perut aku sakit Sa, perih"
"Iya sabar ya, sebentar lagi kita sampai rumah sakit, aku bersihin luka kamu disana, mas Ajik tolong lebih cepat ya"
"Iya Sal"
_______________________________________Sesampainya di rumah sakit, Ajik segera mengambilkan kursi roda untuk Rony. Dia kemudian membantu mendorong Rony untuk ke dalam, beruntungnya ada Nana yang sedang berjaga disana.
"Loh Sal suami Lo kenapaa?"
"Abis berantem Na, bisa Rontgen dan Ct scan sekarang nggak?"
"Oke gue hubungin radiologi dulu, kita bersihin luka nya dulu"
Rony sudah berbaring di bed pasien, seorang perawat datang membawa troli yang berisikan beberapa alat dan bahan yang akan di gunakan untuk membersihkan luka Rony.
"Saya izin ya pak, dokter mentari"
"Iya silahkan"
"Awwshhhhh Sa sakit Sa"
"Iya sabar yaa, dibersihin dulu supaya ga infeksi"
"Perih Sa"
"Iyaa sabar mas"
"Sal gue urus pendaftaran Rony dulu ya"
"Iya mas Ajik, makasi ya"
_________________________________________Setelah semua hasil pemeriksaannya selesai Rony sudah di perbolehkan pulang, tidak ada luka serius, hanya saja tangannya sedikit terkilir karna menjadi tumpuan saat terjatuh tadi. Kini mereka sudah berada di dalam mobil, bersama dengan Nana yang ikut ke rumah Salsa.
Rony kembali tidur dipangkuan Salsa, dia membawa sebelah tangan Salsa ke dadanya, di pegangnya erat sambil sesekali menciumnya
"Lain kali kalau ada apa-apa itu ngomong mas, jangan asal berantem sendiri, kamu pikir kamu sekuat itu apa bisa ngadepin 3 orang sendiri"
"Jangan marah-marah, suaminya sakit lo ini"
"Ya lagian kamu sok jagoan, ujung-ujungnya babak belur begini kan"
"Ya aku emosi Sa, si bangsat itu memang udah menjebak aku"
"Ya makanya karna kamu emosian sekarang jadi bonyok begini kan, nanti sampai rumah Alif pasti nanya-nanya pas lihat muka kamu biru begitu"
"Iya sayang, udah ya jangan marah lagi, perih ini"
Nana dan Ajik yang sedari tadi berada di seat depan hanya menyimak omelan Salsa, ternyata kehidupan rumah tangga mengubah Salsa menjadi tukang ngomel
"Kalian berdua ngapain senyum-senyum begitu?" Salsa karna melihat Ajik dan Nana tersenyum, ditambah lagi Nana yang geleng-geleng kepala
"Ngga biasa aja"
"Lo juga kenapa geleng-geleng begitu Nana?"
"Ga ada Salsa, cuma lucu aja lihat kulkas yg dingin sekarang udah ngomel-ngomel"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Seharusnya
RandomTakdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.