Takk...takk..taakk
Suara pukulan dari arah dapur membuat Salsa yang baru pulang kerja langsung mendekat
Tak...tak..takk
"Astagfirullah nak, Alif kenapa ribut sekali sih"
Alif yang di tegur hanya menampilkan senyumannya, dengan 3 gigi depan yang mulai tumbuh
Takk....takk...takk
"Ibu maaf tadi Mbok sudah ngambil dari tangan den Alif tapi dia ngamuk nangis, jadi mbok biarkan sambil jagain"
"Dia bisa ambil sutil darimana mbok?"
"Maaf bu ini Salah Mbok, tadi jagain den Alif sambil nata barang-barang dapur, pas itu den Alif lagi makan kentang, pas mbok taruh di bawah den Alif langsung ambil, awalnya ngambil sutil trus di pukul-pukul ke meja ke lantai, setelahnya di lempar trus kena penggorengan, karna suaranya besar jadi den Alif malah minta penggorengan juga, mbok mau larang tapi den Alif nangis bu"
"Iya sudah mbok gpp kok, dia emang ga bisa di larang"
Takkk...takk..takkk
"Alif udah nak nanti Alif kena sama ujung sutilnya"
Takkk...takk...
"Allahuakbar"
"Sini kasih mama nak" Salsa mencoba mengambil sutilnya tapi Alif memegangnya dengan erat
"Aaaakkkkk...aaamaaaa"
"Mana kuat sekali dia megangnya"
Besok Salsa harus membelikan mainan yang jika di pukul menghasilkan suara yang besar agar peralatan dapurnya tidak di jadikan bahan atraksi seperti sekaraang oleh anaknya.
"Nak main di kamar sama mama yuk"
Alif masih tidak menggubris ucapan Salsa, dia masih asik memukul mainannya
"Nih lihat mama punya bebek" Salsa mengeluarkan mainan bebek yang bisa berbunyi ketika di tekan dari dalam paper bag, pandangan Alif teralihkan.a
"Yaaaammm...mmmmm"
"Bukan ayam nak, ini bebek. Ayo kasih Mbah sutil sama penggorengannya, Alif main bebek aja"
"Nih lihat ada satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan sembilan sepuluh"
Alif melepas penggorengan dan sutilnya, dia kemudian merangkak mengambil bebek yang di bawa Salsa, dia memegang erat kemudian melepaskannya, hal itu membuat mainan bebek yang dia pegang berbunyi
"Amaaaaa..aakkkk" Alif menujukkan pada Salsa
"Iya nak bunyi ya bebeknya? Yaudah main di kamar yuk sama mama"
Salsa kemudian menggendong Alif bersama dengan 10 mainan bebek yang baru di beli nya."Lepek banget sih rambutnya, kamu mainin alat dapur mama dari jam berapa sih?" Salsa mengusap rambut Alif, menyeka keringatnya. Anaknya persis seperti Rony, gampang sekali berkeringat, karena itu Salsa sering sekali merasa gemas dan mengomel ketika rambut suaminya panjang.
"Amaaaaa?"
"Apa sayang?"
"Yammmm"
"Bukan Ayam, ini bebek namanya"
Sesampainya di kamar Alif masih asik sendiri dengan mainan baru nya, kedua tangannya memegang mainan bebek berwarna kuning tersebut, tangan mungilnya memegang erat sehingga bebek tersebut terus mengeluarkan suara
"Amaaaaaa" Alif memanggil Salsa yang tengah melihat handphonenya, dia ingin menunjukkan kalau mainan bebeknya berbunyi
"Iya sayang bunyi ya bebeknya, ayo bunyiin lagi nak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seperti Seharusnya
RandomTakdir kita Tuhan yang tulis, jadi mari jalani hidup seperti seharusnya.