Bercerita

4.9K 604 50
                                    

Setelah bermain dengan anak ayam yang tadi diberikan oleh Ajik, kini Alif sudah tertidur karna kelelahan. Dari mulai ayam itu datang sampai setelah magrib dia masih saja antusias untuk melihat ayam tersebut, kini anak-anak ayam itu juga sudah di buatkan tempat yang layak oleh mang Tejo, sebuah kandang dadakan yang dibuat khusus agar Alif hanya bisa melihat tanpa menyentuhnya.

Salsa menggendong Alif yang sudah mulai memejamkan matanya ke kamar, disofa kamar ada Rony yang sedang fokus di depan layar laptopnya.

"Tumben kerjanya di kamar, bukan di ruang sebelah"

"Aku nunggu kamu sayang" Rony langsung mematikan laptonya.

"Ngapain?"

"Ada yang mau aku bicarain"

"Soal?"

"Tidurin dulu itu anaknya, nanti cerita sambil rebahan aja"

"Iya tunggu, dia masih belum nyenyak"

Salsa menggendong Alif sambil bersenandung kecil, anaknya belum terlalu nyenyak, sesekali dia meringis kemudian mengusakkan kepalanya ke dada Salsa.

"Mau nen kali dia Sa"

"Udah tadi, dia lepasin pas mulai lelap, kecapean dia lihatin ayam terus dari tadi"

"Seneng amat ni bocil sama ayam"

"Karna dia tumben lihat, trus warna warni kan, jadi dia suka"

"Awalnya tadi aku kesal karna Ajik ngasih ayam hidup, ehh malah Alif suka banget"

"Ya kamu harusnya berterimakasih sama mas Ajik, selama ini kalau dia kesini pasti ada aja yang dia bawa untuk Alif, entah itu boneka, mobil-mobilan, bola, sekarang ayam dan semua yang dia bawa pasti buat Alif tertarik"

"Iya sih kamu bener, kayaknya Alif juga mulai sayang sama si kampret itu Sa, kalau diajakin main betah amat dia"

"Ya Alhamdulillah kan, artinya Alif bisa bersosislisasi dengan orang lain"

"Ya Alhamdulillah sayang, cuma aku kaget aja sama Alif dia itu kalau ketemu hal baru suka gemas sendiri, tadi leher ayam di cekek, kemarin boneka di lempar, aku takutnya nanti kalau punya adek pasti di jahilin terus sama dia"

"Ya diajarin lah mas, dijagain supaya jangan sampai kayak gitu"

"Emang Alif kapan punya adik Sa?"

"Nanti yaa kita bahas kapannya setelah dia 2 tahun"

"Iya sayang"

"Kamu pengen banget ya mas Alif punya adik cepat?"

"Kalau keinginan ada sayang, tapi ya sedikasihnya aja dan aku menyerahkan semuanya ke kamu, kamu yang mengandung, yang melahirkan, yang menyusui, kamu pasti tau kapan waktu yang tepat untuk kita punya anak lagi"

"Tunggu Alif dua tahun dulu ya, biar dia bisa dapat Asi yang cukup"

"Iya sayang, aku percaya semua keputusan kamu"

"Makasih ya mas"

"Yaudah anaknya pindahin ke tempat tidur itu, udah nyenyak banget kayaknya"

Salsa kemudian menidurkan Alif di box bayi nya, dia menyelimuti kemudian mencium kening Alif

"Bobok yang nyenyak ya nak yaa"

Salsa menengok, suaminya sudah berbaring di tempat tidur.

"Sini" Rony menepuk tempat tidur di samping Salsa

Salsa tersenyum, dia kemudian merebahkan dirinya di sebelah suaminya, Rony langsung membawa Salsa kedalam dekapanya

"Kenapa sih?"

Seperti Seharusnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang