Emosi

4.6K 599 48
                                    

"Tadi pak Alvin nyamperin aku pas aku nunggu pak udin di parkiran rumah sakit"

Rony langsung bangkit dari rebahannya setelah mendengar perkataan Salsa

"Dia ngapain kamu?"

"Ngga ada mas, dia cuma ngasihtau aku siapa dia sebenarnya"

"Maksudnya?"

"Pak Alvin dulu kakak tingkat aku pas kuliah, kami beda jurusan, aku pernah ketemu sama dia di perpustakaan dulu pas dia lagi sibuk dengan skripsi nya,dan waktu itu aku bantu dia sebentar, setelah itu aku ngga pernah lagi ketemu sama dia mas"

"Trus tadi kamu ngobrol sama dia? Lama?"

"Ngga mas dia cuma bilang itu dan aku berusaha untuk ingat, dia juga bilang semua hadiah yang dia kirim sebagai ucapan terimakasih ke aku, tapi aku udah bilang ke dia kalau itu semua buat aku sama kamu terganggu"

"Dia memang mau main-main sama aku Sa"

Muka Rony sudah berubah merah, emosinya mulai meningkat, Salsa langsung memeluk suaminya erat. Rony mengambil handphonenya kemudian mengirim pesan pada Ajik

Cari nomor Alvin surya pranaja sekarang, setelah itu kirim ke gue, gue tunggu.

"Mas Jangan marah, aku udah berusaha menghindar dari dia, aku berusaha buat ngga ngobrol tapi tadi aku beneran ga bisa menghindar mas, pak Udin juga kan anterin mainan Alif dulu yang dari Ayah"

"Iya"

"Jangan marah" Salsa mengeratkan pelukannnya

"Mas" Salsa memanggil Rony yang masih saja diam

"Mas Rony aku minta maaf, jangan marah mas"

Rony menghembuskan nafasnya kasar, dia bukan ingin marah pada istrinya tapi emosi nya sudah memuncak pada Alvin.

"Iya"

"Jangan marah"

"Aku ga marah sama kamu tapi Alvin"

"Beneran?"

"Iya"

"Tapi aku ga dipeluk, berarti kamu kesal sama aku juga"

Rony menatap Salsa yang tengah menatapnya, dia tersenyum kemudian mencium kening istrinya

"Ini kan aku peluk sayang"

"Makasi yaaa, yaudah sini aku pijitin sekarang biar ga pegal lagi"

"Pijitnya boleh agak lama nggak?"

"Boleh-boleh aja, tapi nggak gratis ya"

"Oke, kamu mau apa?"

"Kamu ga boleh emosian, pokoknya sebisa mungkin jangan hadapi masalah dengan berantem, aku ga mau suamiku kenapa-kenapa"

"Tergantung lawannya"

"Massss"

"Iya sayang, aku usahain"

"Gitu dong"
_________________________________________

Pagi ini Salsa tengah memangku Alif yang baru saja selesai di mandikan, baru jam 8 pagi tapi anaknya sudah dua kali mandi karna sarapannya menempel di badan, tangan, hingga kepanya.  Sekarang Alif mulai memegang makanannya sendiri, dia seolah tidak ingin di suapi.

"Sekarang kita pakai baju ya"

"Akkkkkk" Alif berguling kesana kemari, membuat Salsa kewalahan memakaikan nya baju

"Iyaa sebentar dulu nak, Alif pakai baju dulu ya"

"Aaaammmm..nyammmmmmm" Alif berkata sambil menggerakkan tangannya

Seperti Seharusnya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang