11

2.3K 375 41
                                    

Happy reading

***





Melihat kejadian itu Hua Tong langsung tanggap, pria itu bergegas menggendong pangeran di punggungnya dan berlari menuju ke kamar pangeran, sementara itu kepala pelayan segera memanggil tabib untuk sang tuan. Dan Huashi, gadis itu menangis sesenggukan sambil mengikuti Hua Tong, dan kini hanya tersisa sosok Wang Yibo seorang diri di ruang tamu.

Pria itu menggertakkan giginya dengan kesal. Ia kini sudah mampu berjalan dengan normal, tapi ia masih harus berpura-pura terjebak di atas kursi roda. Ia kini juga sudah memiliki tubuh yg sehat dan bugar tapi justru orang lain yg harus menggendong pemuda itu. Jenderal Wang tiba-tiba merasa muak dengan semua ketidak berdayaan yg ia rasakan saat ini.

Dalam perjalanan mengikuti sang tabib ke kamar pangeran, mata Wenning menangkap sosok jenderal yg tampak termenung di ruang tamu, pria itu pun mengurungkan niatnya untuk mengikuti sang tabib, dan berbelok ke arah ruang tamu untuk menghampiri sang Jenderal.

"Bawa aku kembali ke kamar." Suruhnya ketika melihat sosok Wenning muncul. Tanpa perlu bertanya pria itu pun langsung menuruti ucapannya.

"Kedatangan putra mahkota kali ini,.."

"Aku tahu. Tetap amati pergerakan putra mahkota. Aku yakin ialah yg berhubungan langsung dengan pengkhianat dari kerajaan utara. Kita perlu mengetahui siapa sebenarnya sosok tersebut."

"Baik."

Ketika keduanya sampai di tempat sang pangeran, tangis Huashi yg begitu kencang terdengar hingga keluar. Gadis itu menangis dengan sedih tidak jauh dari ranjang sang pangeran, sementara pangeran sendiri kini tengah di periksa oleh tabib.

"Pangeran memiliki tubuh yg lemah. Saat ini ia sedang demam, dengan berlutut terlalu lama itu membuatnya kehilangan banyak tenaga hingga akhirnya jatuh tidak sadarkan diri." Tabib menjelaskan. Melihat Wenning, tabib segera menyuruhnya untuk merebus obat, dan meminta yg lainnya untuk jangan terlalu cemas. Pangeran akan segera sadar sebentar lagi.

"Maaf wangfei, saya sudah meninggal anda tadi." Hua Tong mendekat dan meminta maaf dengan sangat menyesal.

Karena ucapan Hua Tong, Huashi pun baru menyadari kehadiran sosok tersebut. Gadis itu menggigit bibirnya dengan getir, menundukkan wajahnya namun melirik sangat sengit ke arah sang jenderal. Tangannya kini mengepal dengan sangat erat, ia pun akhirnya membulatkan tekadanya setelah berhasil mengumpulkan semua keberaniannya.

Gadis itu kini berjalan menghampiri Wang Yibo, berdiri di depannya hanya untuk mengatakan sesuatu. "Wangfei, apa salah pangeran terhadap anda? Kenapa anda selalu memperlakukan pangeran dengan buruk padahal pangeran sudah sangat baik kepada anda?"

Wang Yibo mendongak untuk memperhatikan wajah gadis di depannya yg kini tampak sangat terluka.

"Huashi, jaga bicaramu! Cepat minta maaf pada wangfei!"

"Aku akan meminta maaf setelah ini. Aku juga tidak masalah jika wangfei akan menghukumku setelah ini. Tapi biarkan aku tetap bicara. Aku hanya ingin tahu kenapa Wangfei tidak bisa sedikitpun bersikap baik pada pangeran. Hari ini, pangeran terpaksa berlutut demi menyelamatkan wangfei. Bagi orang lain berlutut adalah sesuatu hal mudah, tapi bagi pangeran, dengan kondisi tubuhnya yg seperti itu pasti itu akan sangat menyakitinya. Pangeran selalu memperlakukan wangfei dengan sangat baik dan penuh perhatian. Meski ia sering menghabiskan waktu di tempat selir Jiang, tapi pangeran selalu peduli pada anda. Pangeran selalu mengingatkan pelayan ini untuk tidak lupa menyiapkan makanan untuk wangfei. Pangeran berpesan, jika wangfei tidak menyukai makanan yg terlalu berminyak dan pedas, jadi ia menyuruh pelayan ini untuk tidak pernah memasak makanan seperti itu, padahal pangeran sendiri sangat menyukai jenis makanan seperti itu. Pangeran begitu perhatian dan peduli pada wangfei, tapi kenapa wangfei selalu bersikap dingin pada pangeran? Wangfei, sejak saya menjadi pelayan pangeran, pangeran tidak pernah bersikap seperhatian ini pada orang lain, dan hanya wangfeilah orang yg benar-benar sangat di pedulikan oleh pangeran. Pangeran sudah sakit-sakitan sejak kecil, tabib istana juga sudah memprediksi jika usia pangeran tidak akan sanggup untuk mencapai usia ke 19 nya. Dan itu hanya beberapa bulan lagi. Tidak bisakah wangfei sedikit melunakkan hatinya untuk pangeran?"

Pangeran Dan Istri Jenderalnya.(end In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang