Happy reading
***
Bulan menggantung indah di langit malam. Cahaya terangnya seolah menghangatkan suasana yg dingin membeku di pertengahan musim dingin tahun ini.
"Jangan membuka jendela. Itu akan membuatmu menggigil kedinginan setelah ini." Wang Yibo menutup jendela tersebut dengan rapat, membuat pangeran Xi secara paksa membuyarkan lamunannya. Namun meski begitu, pangeran Xi tidak protes dan tidak marah.
Pangeran Xi kini mengalihkan objek fokusnya pada seseorang yg sedang membaca buku di seberang. Posturnya begitu terlihat sangat elegan, padahal pria itu hanya sedang membaca, namun kenapa itu terlihat sangat berbeda saat jenderal Wang yg melakukannya.
Pria itu adalah protagonis dalam buku ini, jadi wajar jika apapun yg dilakukannya selalu terlihat menarik.
Xiao Zhan bergumam dalam hatinya. Sebelum akhirnya kembali merenungkan sesuatu.
Ini sudah satu tahun sejak trasmigrasinya ke dalam buku ini. Xiao Zhan merasa alurnya kini mulai melenceng dari alur aslinya. Dalam buku aslinya, karakter pangeran Xi hanya bertahan tidak lebih dari tiga bab saja, pemuda itu seharus mati sebelum musim dingin tahun ini. Tapi nyatanya, kini ia masih bisa hidup sampai sekarang, meski kondisinya kini tidak bisa di bilang lebih membaik ato juga lebih buruk, tapi ini sudah suatu pencapaian terbaik untuknya.
Apa mungkin ini terkait dengan protagonis. Apa dengan aku yg sedikit membocorkan masa depannya itu dapat mempengaruhi jalan ceritanya?
Xiao Zhan memikirkan beberapa kemungkinan. Ia sudah membantu protagonis beberapa kali untuk melewati penderitaannya. Apa dengan begitu ia mendapat ganjaran yg baik karena itu.
Meski begitu, selain tentang dia yg masih hidup sampai sekarang, fakta tentang kondisi istana yg sedang kacau sepertinya tidak berubah. Kaisar saat ini sedang kritis, selain tabib istana yg terpercaya dan permaisuri, semua orang di larang untuk mengunjungi kediaman kaisar. Pengadilan pagi sudah mandek dalam beberapa hari ini, dan menurut informasi yg di kirim oleh putra mahkota, perang di barat daya pecah. Padahal kenyataannya tidak terjadi apapun di sana.
Xiao Zhan kembali berpikir keras, seharusnya sebelum musim dingin berakhir kerajaan Xi sudah runtuh dan di ambil alih oleh kerajaan utara, tapi...
Bagaimana bisa di ambil alih, tokoh utamanya saja masih belum pergi dari sini, dan justru sibuk membaca buku-buku itu. Apa dia sudah lupa kalo dia adalah seorang jenderal, dan juga tokoh central dari buku ini?
"Kenapa menatapku begitu? Apa yg kau pikirkan?"
"Aku sedang berpikir kenapa kau belum kembali ke negaramu? Apa kau sudah tidak berambisi untuk menjadi jenderal lagi? Apa kau tidak ingin meruntuhkan kerajaan Xi ku? Apa kau sudah tertular malas dariku makanya kau lebih memilih bersantai di sini alih-alih kembali untuk memakmurkan negaramu?"
Wang Yibo menutup bukunya, dan berubah fokus menatap ke arahnya.
"Pangeran, meski aku seorang jenderal tapi aku juga seorang istri, negaraku mungkin tidak harus selalu bertumpuh padaku, tapi dirimu, kalo bukan aku siapa lagi yg akan mengurusmu?"
"...." pangeran Xi mengerutkan keningnya karena heran.
Hey... kenapa kau berprilaku OOC? Aku selama ini hanya menggodamu, kenapa kau harus memasukkannya ke dalam hati. Kalo begini bisa kacau alur ceritanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Dan Istri Jenderalnya.(end In Pdf)
Fiksi Penggemarkisah seorang jenderal yg di permalukan setelah kekalahan yg di alaminya. seorang jenderal agung pemimpin 300.000 pasukan di khianati hingga menyebabkan kekalahan. tak cukup sampai di situ, pria itu juga di hancurkan meridiannya hingga membuatnya lu...