delirious

291 30 5
                                    

Dah biar cepet jangan lupa vote ygy.

Enjoy~





























Tampak sedari pulang kuliah, Bianca hanya merebahkan dirinya diatas ranjang.
Ia dalam posisi tengkurap.
Ntah itu posisi ternyamannya atau ia malas membalikan dirinya.
"Mau makan apa?" Tanya Nathan sambil mengganti pakaiannya, hanya atasannya saja.

Namun tidak ada jawaban dari Bianca.
Nathan berpikir mungkin Bianca sedang tidur, namun ia melihat jika Bianca bernapas tidak seperti biasanya.

Menyadari ada yang tidak beres, Ia pun mengecek kondisi Bianca.
Ia membalikkan posisi Bianca agar dalam posisi telentang lalu menempelkan telapak tangan kanannya pada kening Bianca.
"Wah, dia demam"

Nathan berinisiatif untuk membuatkan makanan dengan bahan bahan yang ada dikulkas nya.
Karena Bianca tertidur dalam posisi perut yang belum terisi. Dan.. terlebih lagi ia demam sekarang.

Setelah beberapa waktu Nathan berkutat di dapur, akhirnya pun cumi saus tiram dan sayur sop jadi.
Baru saja ia menata makanannya diatas meja makan, Bianca sudah datang dan duduk dikursi sambil menatap Nathan.
"Kakak bisa masak juga ternyata"ucapnya

Nathan kembali mengecek suhu tubuh Bianca. Ia menempelkan telapak tangan kanannya pada kening Bianca.
"Masih demam" gumamnya

"Oh iya ini kak. Kayaknya karena cuaca disini dingin banget deh semalam, makanya aku sedikit demam. Tapi kakak jangan khawatir, aku kalau demam biasanya cuma butuh tidur. Hibernasi gitu kak" ucap Bianca

"Kamu makan dulu, nanti minum ini penurun demam." Nathan memberikan sebutir paracetamol

"Makasih kak" ucap Bianca












..












Hingga tengah malam, Nathan masih mengerjakan tugas kuliahnya.
Ia tidak terbiasa bergadang, namun kali ini ia memaksakan dirinya agar tugasnya lekas selesai.

Nathan menolehkan dirinya kearah Bianca yang sudah tertidur pulas.
Demamnya sudah turun sedikit berkat obat penurun demam yang ia berikan padanya.
"Ayo selesaikan tugas ini dan pergi tidur" ucapnya lalu mulai mengerjakan kembali tugasnya.

Tiba tiba saja pena Nathan terjatuh, dengan berat hati ia pun meraih pena nya yang terjatuh dibawah kursi nya.
"Astaga!" Ia terkejut melihat Bianca yang sudah berada di belakangnya.

Nathan pun buru buru bangkit dari posisinya, ia berdiri tepat dihadapan Bianca.
"Kenapa? Kamu butuh sesuatu?" Tanyanya.

Tanpa menjawab ucapan Nathan, Bianca menatap Nathan dengan raut wajahnya yang tampak kesal bercampur ngantuk.

Bianca menarik kerah pakaian Nathan dan menyebabkan kini wajah Nathan tepat sejengkal dihadapannya.
Namun siapa sangka, Bianca justru mencium bibir Nathan.
Itu hanya kecupan sesaat.
"Anggap itu ciuman terakhir dariku. Jangan ganggu aku lagi" ucapnya

Dan kemudian Bianca kembali berbalik untuk menuju ranjangnya. Ia merebahkan dirinya dan menutup matanya.

Nathan menatap aneh kearah Bianca.
Seketika ia dibuat terpaku ditempatnya.
Ia bahkan tidak bereaksi untuk sesaat karena merasa terkejut dengan apa yang Bianca lakukan padanya.
"Barusan apa itu?"gumamnya lalu ia memegangi bibirnya.
Bisa bisanya ciuman pertamanya diambil tanpa ia melakukan persiapan sebelumnya.

"Dia mengigau atau bagaimana?" Nathan memastikan Bianca tertidur atau tidak, dan nyatanya Bianca benar benar tidur.

Fix, Bianca mengigau.
Umum dilakukan pada orang yang sedang mengalami demam. Begitulah pikir Nathan.










..












Keesokan harinya.
Nathan melipat kedua tangan didepan dadanya.
Ia menatap kearah Bianca yang masih tertidur pulas padahal ini sudah memasuki jam mereka harus berangkat ke kampus.

"Huwaaamm" Bianca membuka matanya sambil menguap

"Aku berangkat dulu" ucap Nathan kemudian pergi meninggalkan Bianca yang masih separuh tersadar.

"Ha?? Eh? Jam berapa ini?" Bianca melihat kearah jam dinding dan seketika itu pula ia langsung melompat dari ranjang untuk mengejar Nathan

"Kak!! Kak Nathan tunggu aku ya, 5 menit? Aku butuh 5 menit buat siap siap" ucap Bianca

"Hari ini kamu libur aja dulu. Aku juga uda minta ke Rendy buat sampaikan izin sakitmu"ucap Nathan

"Tapi aku uda mendingan lho kak. Aku uda ngga demam lagi" ucap Bianca

Nathan menatap Bianca dengan tatapan tajamnya
"Aku pergi dulu. Kunci pintunya" ucapnya lalu memasuki mobilnya

Berulang kali Bianca mengecek keningnya untuk memastikan apakah demamnya sudah turun atau belum
"Wait. Tapi tadi kenapa kak Nathan kayak ngehindari aku gitu ya? Apa dia takut ketularan demam?"ucapnya











..
















Seperti biasa, kelas kali ini berakhir dengan aura yang bahagia. Karena mereka tidak mendapatkan tugas.
Baru saja Nathan keluar dari gerbang kampusnya,lagi lagi ia kini dihadang oleh Justin.
Tampak Justin hanya seorang diri tanpa kedua temannya itu.

Nathan keluar dari mobilnya dan langsung menghampiri Justin yang sudah berdiri didepan mobilnya.
"Sup, you again" ucapnya.

Justin menatap kearah kursi penumpang, namun ia tidak melihat adanya Bianca disana.
"Dimana Bianca?"tanyanya.

"Dia demam. Ngga masuk dulu hari ini"balas Nathan

"Demam? Lu gimana sih? Lu kalau ngga bisa jaga cewe gue, ya jangan lu bawa!" Ucap Justin

"Ya justru karena dia lagi demam, makanya ngga gue bawa. Dia dirumah lagi tidur" balas Nathan

Justin menghela napas.
"Gue minta tolong ke lu. Selagi gue bersikap baik. Lu shareloc alamat rumah lu yang sekarang" ucapnya

Nathan menggelengkan kepalanya
"Privacy. Uda ah, gue rasa gue juga hari ini ketularan demamnya Bianca. Gue mau ke apotek buat nyari obat" ucapnya

"Gimana caranya lu bisa ketularan demamnya? Kalian tidur bareng?" Tanya Justin

Kali ini Nathan menganggukan kepalanya
"Sama ada satu hal lain yang kami lakukan, dan gue rasa itu penyebab utama gue bisa ketularan demamnya" ucapnya.

Kali ini Justin sudah berpikiran yang tidak tidak tentang apa yang Nathan dan Bianca lakukan hingga mereka berdua bisa saling tertular demam seperti itu.





























Everythin okay ma man?
Ngl im not okay. But ntg 👌

Lopyu
Mwah 🫶

Nathan Tjoe A On - Welcome To Ma DarksideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang