Thanks buat vote ygy.
Enjoy~
Disaat jam pelajaran berlangsung, ponsel Bianca berdering.
Ia membuka pesan yang masuk secara sembunyi sembunyi agar tidak ketahuan oleh dosen didepan sana.Pesan yang ia dapatkan berasal dari nomor yang tidak dikenali.
Isi pesan itu berupa photo Justin dengan seorang perempuan lain yang sedang berciuman.
Tampaknya photo itu diambil di bar.
Karena disana terdapat banyak botol minuman keras.'Aku mengatakan ini karena kita adalah sesama perempuan. Tapi, bisakah kamu melepaskan Justin untukku? Karena sekarang aku hamil anaknya'
Mendapat pesan itu seketika Bianca menjatuhkan ponselnya.
Ia terkejut."Suara apa itu?" Tanya Dosen karena terdengar seperti benda yang terjatuh.
"Aduh maaf pak, kacamata saya jatuh" ucap Rendy berbohong.
Dosen hanya memasang raut wajah kesalnya sambil menatap Rendy.
"Lu kenapa? Jangan main hp dikelas" bisik Rendy
Tanpa menggubris ucapan Rendy, Bianca hanya menatap kosong papan tulis.
..
Sepulang kuliah Bianca menatap Justin yang bersandar dimobilnya yang terparkir dihadapan gerbang kostannya.
Dengan tatapan kesalnya ia berjalan menghampiri Justin.Melihat pacarnya yang berjalan menuju arahnya, tampak Justin memasang senyuman semringah dibibirnya.
"Akhirnya kamu pulang juga, tapi kenapa kamu ngga balas satupun pesanku?" Tanyanya."Aku mau putus" ucap Bianca
"What? Again? No, big no!" Balas Justin
Bianca menghela napasnya kasar lalu ia menyerahkan ponsel miliknya untuk menunjukan semuanya.
"Kenapa kamu melakukan ini?"tanyanyaJustin melihat semua photo dirinya dan perempuan lain dan juga pesan yang dikirim oleh perempuan itu pada Bianca.
"No"gumamnya."Hubungan kita kali ini benar benar berakhir sampai disini. Aku tidak butuh hp itu lagi, kamu bisa memilikinya atau membuangnya."ucap Bianca kemudian hendak memasuki kostannya, namun Justin menghadang jalannya.
"Aku benci setiap kali kamu meminta putus denganku!"ucap Justi
"Lantas bagaimana denganku? Apa aku harus tetap mempertahankanmu ketika kamu ada main dengan perempuan lain dibelakangku?" Tanya Bianca
"Disaat itu aku mabuk! Aku ngga sadar apa yang aku lakukan! Hh kamu bisa bertanya pada Robby dan Danny, mereka berdua juga ada disana" jelas Bianca
"No. Memang sudah seharusnya kita putus waktu itu. Kamu benar benar menyebalkan Justin Quincy Hubner" setelah mengatakan itu Bianca berjalan melewati Justin
"Stop! Bianca! Jika kamu tidak berhenti disana aku akan mendobrak pintumu! Stop!" Ucap Justin
Namun Bianca tidak menanggapi ucapan Justin ia terus melangkah masuk ke kostannya.
Justin menendang ban mobilnya dan meninju kaca pintu mobilnya hingga retak.
Emosinya sekarang sudah diatas puncaknya.
Ia bahkan teriak teriak tidak memperdulikan ketenangan orang lain...
Sesampainya didalam kamarnya, tidak dipungkiri jika Bianca menangis hingga sesegukan.
Ia mengenal dan menjalin hubungan dengan Justin sudah sangat lama.
Namun kejadian kali ini, hal yang dilakukan Justin sudah diluar batas wajarnya. Ia tidak bisa memaafkan atau bersama lagi dengan Justin...
Keesokan harinya.
Bianca berfocus pada pelajarannya kali ini.
Persetan dengan Justin, ia tidak ingin lagi terlibat,memikirkan ataupun berurusan dengannya lagi."Nyontek ya nomor 9"ucap Siren
Bianca menganggukan kepalanya.
"Oh iya, tapi pagi aku ngeliat mobil Justin parkir didepan gerbang kampus kita. Dia pasti abis nganterin kamu ya"ucap Siren
Bianca menggelengkan kepalanya.
"Aku sudah putus dengannya semalam"balasnya"Hah?!!" Siren tampak terkejut
"Serius? Halah paling bakal nyambung lagi kayak yang udah udah" ucap Siren
"Kali ini beneran."balas Bianca
"Beneran balikan kan?"tanya Siren
"Beneran udahan untuk selamanya."ucap Bianca
"Kalian pacaran sejak dari smp lho, mustahil udahan dalam waktu semalam" ucap Siren
"Orang gila mana yang tetap bertahan ketika pasangannya buat hamil cewe lain?"kini Bianca menatap tajam Siren
"An.. whoahh.. bangsat banget si Justin itu. Pengen gue amuk tu anak. Lihat aja kalau ketemu dijalan pasti gue smackdown"jelas Siren
"Udah udah, jangan bahas dia lagi. Moodku hancur banget hari ini" Bianca kembali berfocus pada papan tulis.
..
Sepulang kuliah Bianca melihat jika mobil Justin berada tepat didepan gerbang kampusnya.
Buru buru ia memutar balik langkahnya agar tidak bertemu oleh Justin.
Beruntung disaat yang bersamaan, ia melihat Nathan yang baru saja memasuki mobilnya.
Tanpa pikir panjang ia langsung berlari menghampiri mobil Nathan.Bianca mengetuk kaca jendela mobil Nathan.
Dan respon yang diberi Nathan adalah ia meminta agar Bianca lekas memasuki mobilnya.
Lagi lagi Nathan adalah tipe laki laki yang mudah memahami situasi dan kondisi yang sedang terjadi.Ketika mobil Nathan melewati mobil Justin, dengan cepat Bianca menyembunyikan wajahnya dibalik tasnya.
Ia tidak ingin Justin melihat wajahnya.Melihat tingkah Bianca yang seperti itu, justru membuat Nathan menjadi terkekeh.
"Malam ini kamu harus menginap dirumahku. Dan..sampai batas waktu yang tidak ditentukan"ucapnya"Nginep? Ngga. Kan aku ada tempat tinggal"balas Bianca
"Yakin tempat tinggal kamu aman sekarang? Sekarang lho?"tanya Nathan
Tampak Bianca berpikir mengenai ucapan Nathan.
Itu benar, untuk saat ini sebaiknya ia tidak pulang ke kostan nya terlebih dahulu.
Jika mengingat kejadian semalam, bisa jadi malam ini akan justru lebih parah.
Karena Justin bukanlah tipe laki laki yang memikili tempramental yang baik."Kita akan mampir ke mall membeli beberapa pakaian untukmu"ucap Nathan lalu menambah kecepatan mobilnya.
"Sebenarnya aku dan Justin.. kami putus semalam"jelas Bianca
"Aku tau"balas Nathan
"Kan aku belum bilang, aku belum cerita"ucap Bianca
"Terlihat dari wajahmu. Bagus deh kalau kamu sudah tersadar sekarang. He is such a bastard" ucap Nathan lalu tersenyum pada Bianca.
"Jangan pernah menghubunginya lagi, menghindarlah jika berpas pasan dengannya" lanjut Nathan kemudian kembali berfocus pada jalanan.
Bianca menatap jalanan dengan perasaannya yang cemas.
Ia mengigiti kuku tangannya.
Apakah ini memang akhir dari semuanya?I'll be back soon
Lopyu
Mwah 🫶
![](https://img.wattpad.com/cover/370331703-288-k485118.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan Tjoe A On - Welcome To Ma Darkside
Fiksi Penggemar☆Cerita ke 5 Kita duduk bersebelahan, namun sepertinya aku terlalu asing bagimu. atau.. mungkin aku yang tidak terlihat? Now, I'll call you a memory - Nathan 07 Juni 2024 🖊