Thanks buat votenya ygy.
Enjoy~
Justin membawa Bianca ke basecamp lain selain rumahnya.
Tempat ini hanya dihuni oleh Justin, Danny dan Robby. Hanya oleh mereka bertiga saja."Mulai sekarang, kamu tidur di kamarku" ucap Justin sambil menunjuk pintu kamarnya di lantai 2
Bianca melihat satu persatu pintu kamar.
Disana terdapat lebih dari 5 kamar yang tersedia.
"Aku mau kamar yang lain" ucapnya"Aku bilang, kamu tidur di kamarku" ucap Justin penuh dengan penekanan
"Kenapa kamu selalu memaksaku?" Tanya Bianca
Justin menatap ke arah dua temannya seakan memberi kode bagi mereka untuk meninggalkan dirinya dan Bianca sekarang.
Beruntung Danny dan Robby peka dalam situasi tersebut dan mereka pun pergi ke kamar masing masing.
"Aku ngga mau tinggal disini. Aku mau pulang" ucap Bianca
"Aku adalah tempatmu untuk pulang. Lantas apa lagi yang kamu cari?" Tanya Justi
"Harus berapa kali kukatakan, hubungan kita itu uda berakhir. Kita uda ngga ada apa apa lagi" ucap Bianca
"Aku ngga pernah merasa mengakhiri hubunganku denganmu." Ucap Justin lalu hendak beranjak pergi namun ia menghentikan langkahnya untuk mengatakan
"Ganti pakaianmu dengan milikku. Aku benci melihat pakaian itu berada di tubuhmu"Seakan kalah dalam perdebatan ini.
Bianca hanya terdiam dalam posisinya tersebut.Ia ingin rasanya memaki dan berkata kasar pada Justin.
Sekarang ia hanya bisa mengepalkan kedua tangannya saja untuk menahan emosinya yang hampir meledak itu...
Malam harinya.
Bianca hanya menonton televisi ditemani oleh Robby dan Danny yang duduk dimasing masing sisinya."Akan lebih baik bagimu untuk tetap berada disini" ucap Robby
"Thats right! Kita akan menjagamu disini. Oh ya, sebenarnya member kita masih ada satu lagi yang belum datang. Mungkin sebentar lagi dia akan datang" ucap Danny
"Sup, everybody" ucap seseorang yang tiba tiba saja membuka pintu utama.
Ia datang sambil membawa banyak kantong plastik berisikan makanan dan juga minuman.Bianca melihat kearah sumber suara, karena ia mengenal betul suara itu.
Orang itu adalah.."Good job dude" ucap Justin sambil menuruni anak tangga menyambut kedatangan orang itu
"Gue bawa banyak makanan, ngga ada yang mau bantuin gue nih?" Ucap Rendy.
Yup, member lain yang di maksud oleh Danny adalah Rendy. Teman sekelasnya Bianca.
"Rendy?" Ucap Bianca terkejut. Bagaimana bisa teman yang selama ini ia percaya justru berada dipihak lawannya.
"Honey, apa kamu terkejut?" Tanya Justin lalu merangkul Bianca
"Bi, ini aku ada bawain makanan kesukaan kamu. Tiramisu cake~" ucap Rendy lalu meletakan cake tersebut dihadapan Bianca
"Bagaimana rasanya di khianati teman sendiri? Sakit bukan?" Tanya Robby pada Bianca
"Ssttt.. dia tidak pernah berhianat. Dia selama ini hanya menjalankan tugasnya. Btw, thanks dude"ucap Justin
"Kalian semua benar benar jahat" ucap Bianca
"Jahat? Memangnya apa yang kami lakukan padamu? Justin bahkan melarang kami untuk menyentuhmu" ucap Danny
"Ahh~ capek banget gue hari ini. Gue mau tidur cepat kayaknya." Ucap Rendy kemudian menaiki anak tangga dan menuju kamarnya.
"Dimakan gih cake nya. Kamu belum makan apa apa kan dari tadi" ucap Justin
"Kamu benar benar menyebalkan Justin" ucap Bianca menatap tajam Justin.
"Kenapa kamu masih memakai pakaian ini?" Tanya Justin sambil memegang lengan pakaian Bianca
"Aku ngga mau pakai pakaian kamu. Jadi jangan mengusikku" balas Bianca
"Ups. Kalau dia ngga mau ganti pakaiannya sendiri, bukankah sudah menjadi bagian lu yang harus ganti pakaiannya?" Ucap Robby pada Justin
Bianca menatap tajam Robby.
"Jaga ucapanmu itu. Aku bisa saja memukulmu" ucapnyaRobby terkekeh mendengar ucapan Bianca.
"Tin, kata orang orang pacarnya temen itu pacarnya kita juga. Lu rela ngga pacar lu jadi pacar gue juga?"tanyanya"I'll kill you first" ucap Justin lalu membawa Bianca pergi dari sana.
Ia membawa Bianca menuju kamarnya."Kamu pasti terkejut soal Rendy."ucap Justin
"Setelah di ingat ingat, memang dari awal dia uda mencurigakan." Balas Bianca
Justin menganggukan kepalanya.
"Great. Kamu selalu dapat memahami situasi dan kondisi dengan akurat" ucapnyaBianca menghela napasnya dan menatap keluar jendela.
Ia mengamati jika jendela ini bahkan dilapisi oleh jeruji tipisJustin menarik pergelangan tangan kanan Bianca.
"Ganti pakaianmu dengan milikku sekarang"ucapnya"Harus berapa kali kukatakan? Aku ngga mau!" Balas Bianca
"Apa barusan kamu menaikan nada bicaramu padaku?" Tanya Justin
"Hmm.. aku benar benar muak denganmu" balas Bianca kemudian berjalan melewati Justin.
Lagi lagi Justin berhasil menahan pergelangan tangan kanan Bianca.
Lalu ia merobek paksa pakaian yang Bianca pakai sekarang."Justin! Kamu itu kenapa sih?" Bianca menutupi area dadanya karena saat ini yang tersisa hanyalah bra nya saja.
"Apa aku juga harus melepas celana yang kamu pakai itu?" Tanya Justin
"Turuti ucapanku. Ganti pakaianmu dengan milikku" ucap Justin lalu pergi meninggalkan Bianca dikamarnya.
Bianca mengambil kembali pakaian Nathan di lantai yang telah menjadi dua bagian.
Ia menyesali hal itu.
Justin memang benar benar pribadi yang menyebalkan pikirnya.
Ia tidak menyangka jika Justin akan bertindak hingga sejauh iniSaksikan kelanjutannya esok hari
Lopyu
Mwah 🫶
KAMU SEDANG MEMBACA
Nathan Tjoe A On - Welcome To Ma Darkside
Fanfiction☆Cerita ke 5 Kita duduk bersebelahan, namun sepertinya aku terlalu asing bagimu. atau.. mungkin aku yang tidak terlihat? Now, I'll call you a memory - Nathan 07 Juni 2024 🖊