Fah tercekat, air matanya berlinang seolah-olah di sini Joss lah penjahatnya. "Kamu jahat Joss, aku cewek bukan cowok seperti kekasihmu. Bagaimana jika nanti aku kenapa-kenapa? Kamu mau bertanggung jawab!" Maki dia berurai air mata. Hebat sekali dia memutar balikkan fakta. Emang dasar cewek.
Saat Ai fokus menyetir mobil walaupun perasaaannya sedang carut marut, dia tidak suka saja melihat si kembar sudah ada yang punya. Secara dulu si kembar sangat dekat dan manja banget sama dia. Kalau sudah begini, fix si kembar gak akan butuh dia. Dia merasa di campakkan.
Ponsel AI berdering, segera dia lihat siapa yang menelepon. Joss memangggil...
"Sialan kau Ai, kenapa kau meninggalkan Fah di sini? Sekarang dia menangis meminta ku mengantar dia pulang!" To the point Joss terdengar kesal di seberang telepon. Membuat yang mendengar jadi tersulit juga emosinya.
"Tadi dia sudah aku ajak pulang, tapi dia gak mau. Katanya dia mau melihat kembang api dan pulang bareng kamu." Jelas AI jujur dengan nada bicara yang tidak ada manis-manisnya, tudak tahu dia hal itu membuat Ping yang duduk di sebelahnya jadi semakin takut kepada AI. Ini pertama kalinya dia melihat AI seperti ini. Dia yang tidak tahu apa-apa, jadi merasa AI aneh, lebuh tepatnya dia curiga dengan AI yang ada rasa pada si kembar. Secara dia langsung pergi dari pesta saat Joss mengumumkan Krit sebagai kekasihnya.
"Bajingan kau Ai, aku tuh sudah punya pacar, jadi mana mungkin aku mengantar dia pulang. Kau mau aku dan pacarku bertengkar?" Keluh Joss malah jadi hiburan tersendiri bagi AI saat ini.
"Ya mana aku tahu kalau kamu sudah punya pacar. Memang apa susahnya mengantar Fah pulang bentar, Krit pasti ngerti mengingat Fah itu cewek. Aku jamin!" Tanggap Ai sambil menyetir. Bodo' amat dia jika Joss dan Krit bertengkar, kapan perlu mereka putus.
"Walaupun Krit ngerti, tapi aku gak bisa. Aku harus menjaga perasaan dia! Bodo' amat lah, ini cewek pulang atau gak. Bye!" Kesal dia menyesal menelepon Ai, gak memberi solusi sama sekali tapi malah membuat emosi jiwanya semakin membumbung tinggi.
"Sialan, malah dia yang marah-marah." Rutuk AI dengan kesal tertahan.
"Kak AI kenapa sih, marah-marah gak jelas begitu?" Akhirnya Ping memberanikan diri tuk bertanya walaupun ada ketakutan di hatinya.
"Aku gak marah, cuman kesal aja. Masak iya, Joss gak bisa nganterin Dah pulang. Katanya dia gak melukai perasaan kekasihnya." Gerutu dia malah di tatap aneh oleh Ping.
"Ya wajarlah Joss lebih mengutamakan kekasihnya ketimbang mantan. Abang mabuk ya, sampai gak bisa bedain mana yang utama dan gak."
"Kamu kok malah belaiin dia sih yank!" Emosinya semakin memuncak namun masih bisa dia kendalikan. Pasalnya Ping tidak punya salah apapun.
"Sebenarnya kakak tahu kan kalau Joss itu benar, cuman kakak gak terima si kembar sudah punya kekasih. Mending kakak jujur deh, kakak suka kan sama si kembar?!" Cemburu dia, tapi mau gimana lagi, feeling berkata kekasihnya tertarik dengan si kembar.
"Darimana kamu mendapatkan kesimpulan tidak masuk dia akal itu? Keknya yang mabuk bukan aku deh, tapi kamu." Kilah AI mendustai hatinya sendiri.
"Terserah lah, tapi aku kesal sama kakak." Ping tidak mau memperpanjang masalah ini, terlebih di saat Meen sedang menyetir. Masalah bukannya selesai, tapi malah kecelakaan.
⏩️⏩️
"Tapi kamu jauh lebih lucu dan paling abang sayang." Tambah Joss berhasil membuat Krit menoleh kearahnya.
"Adek tahu. Jadi berhentilah menggombal. Itu membuat bulu kuduk adek merinding. Daripada ucapan kasih sayang adek lebih suka tindakan yang nyata."
KAMU SEDANG MEMBACA
2Moons
FanficKelanjutan My Future, kisah cinta Krit Pin, si kembar nan bertolak belakang. Ghostship Area ⏩ LGBT area☠️ so, HOMOPHOBIA dilarang mendekat. ⏩Area dewasa🔞 ⏩MPreg Area ⏩Kapal hantu bertaburan ☠️, jangan harap kapal benar berlayar disini. ⏩TYPO & kata...