07 : Bubble Gum

144 27 3
                                    

"Akhir pekan nanti apa adek bisa pergi dengan Abang ke Phuket?" Dia bertanya pada Krit yang asyik bikin tugas kuliah di asrama Joss.

Kritt menggeleng, "Akhir pekan ini adek sudah ada acara!" Jawab dia santai tanpa melihat lawan bicaranya yang kini sudah mengambil posisi duduk di sebelahnya. Dia datang dengan membawa dua gelas coklat hangat. Menjadi kekasih Krit membuat dia jadi menyukai coklat juga.

"Apakah tidak bisa diundur? Soalnya Abang benar-benar ingin akhir pekan ini kita menghabiskan waktu berdua di kampung halaman Abang."

Krit berhenti menulis kemudian dia menoleh ke arah Joss, hanya sebentar. "Bukannya minggu kemarin udah. Kalau adek keseringan tidak di rumah, yang lain bisa curiga." Ujar dia kemudian terdengar helaan nafas panjang dari Joss.

"Ini terakhir kalinya Abang minta, setelah itu gak lagi. Mau ya!" Harap dia kini membingkai wajah Krit.

"Harus ke Phuket? Apa gak bisa di sini aja?" Krit melepas tangan Joss yang membingkai wajahnya. Joss berpikir, "Sebenarnya gak harus ke Phuket, di hotel juga bisa!" Itu hari ulang tahun Joss, dia memang tidak berharap Krit ingat, tapi dia ingin sepanjang hari itu Krit ada di sisinya.

"Abang mau sex?" Kesimpulan Krit benar-benar tidak tahu kalau hari itu Joss ulang tahun.

"Ahh sudahlah, lupakan saja. Terus tugasmu sudah sampai di mana?" Joss mengalihkan pembicaraan dengan rasa perih yang tertahan di hatinya.

"Tinggal dua soal lagi, setelah itu kita ngesex." Jelas Krit sama sekali tidak merasa aneh dengan perubahan sikap Joss.

Joss menghela nafas, dia usap lembut surai hitam Krit, "Cara adek menyakiti perasaan Abang memang lain dari yang lain ya." Keluh Joss langsung menyentak sanubari Krit. Mata Krit mengerjap-ngerjap pada Joss yang kini beranjak dari sisi Krit. "Abang ingat kalau hari ini abang harus datang lebih cepat ke sasana Muay Thai. Nanti kalau adek sudah selesai terus pulang, jangan lupa kunci pintunya ya," Katanya tidak melihat Krit yang entah kenapa susah sekali bagi dia untuk berkata, "Abang marah, kalau iya adek minta maaf..."

Blam'
Suara pintu tertutup mampu membuyarkan fokus Krit pada Joss yang kini sudah tidak lagi berada di ruangan ini.

Sementara di sini Joss mengusap kasar wajahnya, padahal dia sudah tahu menjalin kasih dengan Krit maka dia harus extra sabar dan tidak boleh mengharapkan hal yang lebih. Menjadi kekasihnya saja sudah beruntung.

"Haahhh..." Joss kembali menghela nafas, dia mengajak Krit ke Phuket karena dia mau memperkenalkan Krit pada kakeknya di hari spesial itu.

Joss tersenyum ketika dia bertemu dengan Bright di lobi asrama. Mereka satu sasana, satu klub dan satu kampus. Sudah lama juga mereka bertemannya.

"Ngapain kamu ke sini?"

"Mau mengajak kamu datang cepat ke sasana Muay Thai, tapi sepertinya kamu juga merencanakan hal yang sama." Terang Bright setelah melihat penampilan Joss.

Joss mengangguk pada Bright yang kini sudah merangkul bahunya dengan akrab.

"Ulang tahun nanti kamu mau hadiah apa?" Mereka berjalan menuju tempat parkir.

Joss terkekeh, bukan hal baru bagi dia jika Bright bertanya hal ini. Bright itu tidak ahli dalam membeli kado, dari pada salah beli mending dia tanya langsung pada orangnya.

"Sepatu olahraga ku sudah rusak," Jawab Joss setelah tertawa.

Bright mengangguk. "Lalu pada saat kamu ulang tahun nanti, kamu mau menghabiskan sepanjang hari dengan siapa? Dengan kami atau dengan pacarmu?"

Joss berpikir sejenak, "Dengan kalian, pacarku sibuk!"

Bright kembali seraya merogoh kantong celananya, dia mau mengabari sahabat mereka yang lainnya. "Seperti biasa guys, walaupun bapak sejuta umat kita ini sudah punya pacar, tapi di hari spesial itu dia tetap bersama kita!" Chat Bright di GC Manusia Absurd. Setelahnya GC itu langsung dibanjiri berbagai tanggapan.

2MoonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang