00 : Mengalah

400 39 14
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

AndriyanyAndriyany

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Perth terus berusaha menjadi pasangan terbaik untuk Meen yang Casanova kaya raya bak bintang ternama.

Dia selalu meyakinkan dalam hati, apapun yang terjadi nanti, dia akan selalu berada di sisinya. Karena dia tahu, pria yang kini berstatus sebagai suaminya, sangat mencintai dia dengan caranya sendiri yang terkadang tidak Perth mengerti bahkan seringkali dia terkejut dengan cinta Meen untuk dirinya.

Ya, cinta yang Meen berikan tak sesederhana itu, melainkan sempurna. Mungkin karena dia takut kehilangan Perth.

Tak terasa juga, sekarang kedua putra Perth sudah tumbuh remaja nan manis.

"Adek kenapa bengong? Cepat habiskan makanannya, nanti keburu dingin!" Titah Krit kepada Pin yang sedari tadi hanya mengaduk-aduk makanannya.

"Kak, sepertinya adek jatuh cinta..." Cerita Pin bersemu merah pipinya, dia malu bercampur bahagia akibat jatuh cinta.

"Sama siapa? Kakak kenal orangnya?"

Pin mengangguk semangat, "Dia sering main ke rumah kita," Ucap Pin tersenyum.

Alis mata Krit naik sebelah, dia penasaran siapa orangnya.

"Kak Saint?" Terka Krit segera membuat Pin menggeleng.

"Terus Kengkla?" Lanjut dia menerka, Kengkla itu putra Blue dan Mark, anak paman mereka.

Lagi-lagi Pin menggeleng, "Terus siapa? Tidak mungkin paman Theo kan?"

"Kakak ada-ada aja, mana mungkin Adek menyukai paman Theo."

"Siapa lagi kalau bukan mereka, sebab hanya mereka yang sering main ke rumah."

"Kan masih ada satu orang lagi yang sering main ke rumah, anak paman Yin dan War!" Cerita Pin semangat.

"Aiyaret!" Tebak Krit berdebar-debar dadanya, berharap salah.

Pin segera mengangguk nan kembali bersemu merah wajahnya, perubahan wajahnya membuat dada Krit bergemuruh. Dia juga menyukai Aiyaret atau biasa dipanggil Ai. Mungkin karena mereka kembar sehingga mereka menyukai orang yang sama.

Segera Krit atur mimik wajahnya, dia tersenyum. "Mau kakak bantu mendapatkan Ai?" Tanya dia terluka namun kebahagiaan Pin lebih dia utamakan.

"Benaran kakak mau bantu adek? Memangnya kakak tidak menyukai Ai? Kata orang, anak kembar sering menyukai orang yang sama," Ujar Pin juga lebih mengutamakan kebahagiaan Krit.

Krit tersenyum, hanya kepada orang-orang tertentu dia tersenyum. Dia usap lembut kepala Pin, "Tidak, kakak tidak menyukai Ai, dia bukan tipe kakak..." Kata Krit setenang mungkin nan remuk redam hatinya, andaikan dia bilang suka, kira-kira apa tanggapan Pin? Akankah Pin mengalah demi kebahagiaan Krit?

"Kalau begitu seperti apa tipe kakak?" Tanya Pin full senyum.

"Emmm, seperti paman Blue!" Dari dulu sampai sekarang, Krit memang selalu mengidolakan Blue, dimatanya Blue itu sangat sempurna.

"Sudah adek duga!" Tanggap Pin lantas mereka pun tertawa.

Sementara itu di sini, "Kakak gak capek? Istirahat saja dulu!" Ucap Perth kepada suaminya yang sedari tadi fokus dengan layar komputer. Perth memijit bahu suaminya.

"Bagaimana kakak bisa capek jika ada adek terus berada di sisiku serta mendapatkan senyummu?"

"Yah, penyakit menggodanya kambuh lagi. Gak capek apa merayu adek setiap saat?"

2MoonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang