Krit terbangun ketika indera penciumannya mencium aroma masakan. Dia segera beranjak dari tempat tidur dan menuju ke sumber aroma. Dapur, tempat belajar dan makan berada dalam satu ruangan.
Krit sempat melirik jam dinding. 06:00. Joss sudah terbiasa bangun pagi.
"Tidur aja kalau adek masih mengantuk!" Ujar Joss pada Krit yang berjalan menghampirinya, setelahnya Krit berjinjit. Cup! Krit mengecup pipi prianya. Dia selalu melakukan hal ini pada Pin dan orang tuanya. Setiap kali dia bangun tidur, dia pasti mencari orang-orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Mungkin tanpa Krit sadari, Joss sudah masuk kedalam deretan orang yang sangat dia sayangi.
Dia hanya datang untuk memberikan Joss kecupan sebab setelahnya dia berjalan ke kamar mandi dengan diam tanpa bicara.
Sementara itu Joss, dia tertegun dengan wajah yang merona. Dia salting. "Apa itu tadi?" Gumam dia jatuh cinta lagi pada Krit untuk yang kesekian kalinya.
"Makan yang banyak supaya pipi adek semakin chubby!" Titah Joss seraya menambah makanan di piring Krit yang membuat Krit menatapnya penuh arti.
"Habisin ya dek, gak boleh buang-buang makanan!" Joss mengabaikan tatapan penuh arti Krit.
"Tapi ini kebanyakan Abang!"
"Banyak apanya, masih banyakan punya Abang!" Tampik Joss membandingkan makanan mereka sehingga Krit tidak bisa lagi membantah karena memang begitulah adanya.
Butuh waktu bagi Krit untuk menghabiskan makanannya sebab pada kenyataannya makan Krit itu dikit tapi ngemilnya banyak sama seperti Pin. Wajarlah ya, mereka kembar.
"Sudah, duduk saja sana! Biar Abang yang cuci!" Joss tidak mau membuat piringnya menjadi banyak. Dulu sebelum mereka jadian, Krit pernah membantu Joss mencuci piring. Piring tersebut bukannya menjadi bersih tapi malah menjadi banyak. Pokoknya jangan pernah memberikan pekerjaan rumah tangga pada si kembar, hancur. Wajar sih, mengingat mereka anak orang kaya sehingga mana pernah mereka memegang sapu. Bahkan potong kuku pun bukan mereka yang melakukannya namun pelayan. Jadi wajar jika tangan mereka lembut dengan kuku tangan yang cantik.
Krit menurut, dia berjalan ke sofa kemudian menghidupkan televisi. Mencari asal siaran televisi karena dia memang tidak begitu suka menonton. Perut kenyang membuat matanya mengantuk sehingga beberapa menit kemudian hanya kelopak matanya yang melihat televisi.
Joss terkekeh melihatnya, dia baru saja selesai mencuci piring. Dia hampiri Krit lalu dia kecup dan dia belai pipi tembem Krit. "Jika mamaku tahu aku menjalin kasih denganmu, dia pasti memanfaatkan aku lagi!" Monolog Joss tidak pernah bisa menemukan arti ibu dalam hidupnya.
Joss tidak mau lagi dimanfaatkan oleh mamanya, dan karena itulah dia menjaga jarak dari kakeknya. Pokoknya sebisa mungkin dia tutupi fakta mengenai dia yang dibiayai oleh kakeknya.
Merasa ada yang menyentuh wajahnya membuat Krit membuka matanya. Begitu dia melihat Joss pelakunya maka dia memeluk Joss. "Mau tidur di kasur?"
Krit mengangguk pelan sehingga dalam waktu persekian detik Krit sudah berada dalam gendongan Joss.
Joss tidak ikut berbaring, dia memilih untuk olahraga seperti biasanya. Dia sangat menjaga kesehatan tubuhnya mengingat dia hidup seorang diri. Kakeknya memang ada, tapi jauh.
Sementara itu di sini, sarapan pagi di kediaman keluarga Khajornborirak tidak seperti biasanya. Biasanya ada Krit dan Type yang selalu mengusili Pin. Tapi pagi ini tidak ada keusilan dari Type untuk Pin. Dia bertingkah laku seperti dirinya yang sebenarnya, bar-bar dan hemat kata. Pada kenyataannya dia 11/12 dengan Krit, oleh karena itulah mereka bisa berteman dekat. Hanya saja Type bisa bertingkah sesuai situasi dan kondisi. Atau bisa disebut dengan bunglon.

KAMU SEDANG MEMBACA
2Moons
Fiksi PenggemarKapal yang berlayar : JossKritt & PinSanta Ghostship Area ⏩ LGBT area☠️ so, HOMOPHOBIA dilarang mendekat. ⏩Area dewasa🔞 ⏩MPreg Area ⏩Kapal hantu bertaburan ☠️, jangan harap kapal benar berlayar disini. ⏩TYPO & kata yang hilang bertebaran. ⏩ Update...