04 : Our Story

128 27 4
                                    

Type manggut-manggut, "Habis kamu gak pernah peka denganku!" Ujar Type pada Pin yang tidak mengerti dengan perkataan Type.

"Begok!!" Cetus Krit tiba-tiba tanpa mengalihkan pandangannya dari layar monitor. Dia memang tidak melihat mereka ketika bicara namun dia menyimak obrolan mereka.

"Siapa?" Satu kata dari Type langsung dijawab cepat oleh Krit, "Kalian!" Dan mood dia langsung jelek begitu team Joss kalah. Wajar mereka kalah mengingat Ai itu atlit basket profesional. Tapi dalam hal ilmu beladiri maka Joss pemenangnya sebab dia atlit profesional MMA.

"Goblok!" Umpat Krit tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya sehingga Type berpikir Krit memihaknya.

"Kenapa kakak gak senang team kak Ai menang?" Pertanyaan Pin kini perhatiannya teralihkan pada Krit sehingga dia tidak melihat Ai yang melambaikan tangan full senyum pada Ping.

"Ayo pulang!" Ajak Krit mengabaikan pertanyaan Pin sembari memasukkan laptopnya kedalam tas.

Sampai sekarang baik Pin, Type, Somi maupun Kengkla, mereka tidak pernah bisa memahami Krit yang suka random emosionalnya. Kecuali orangtuanya. Bahkan sampai sekarang Joss masih belajar untuk mengerti dan memahami apa maunya Krit.

Pin mengangguk patuh tanpa bertanya ini itu, dia tidak mau membuat mood Krit semakin buruk. Sekalipun dia sudah janji dengan Ai untuk pulang bareng tapi sepertinya Ai lupa dengan janji itu.

"Maaf..." Bright merasa bersalah tapi tanggapan anggota teamnya tidak masalah dengan hal itu. Toh ini cuman latih tanding antar satu club' sebagai salah satu persiapan mereka menghadapi pertandingan dengan campus lain. Mereka happy-happy aja walaupun nanti mereka terpaksa memakai kostum sailor moon.

*Adek mau kemana? Bukannya adek sudah setuju untuk 3 hari ini adek menginap di tempat Abang. Chat Joss untuk Krit yang baru saja sampai di ambang pintu. Krit melirik Pin yang dia bimbing tangannya.

"Tadi adek bilang mau pulang bareng dengan kak Ai kan?"

Pin segera mengangguk semangat sedangkan Type nyaris bertemu alis matanya.

"Kalau begitu Krit pulang dengan Abang ya!" Ajak Kengkla semangat.

Krit langsung menggeleng dan seketika itu juga Kengkla menghela nafas lesu. Sedangkan Somi tertawa kecil, yah dia tahu Kengkla menyukai Krit begitupun dengan Krit. Hanya saja Krit tidak ada rasa pada Kengkla dan itu sudah dia sampaikan kepada orang tua Kengkla dan juga pada orang tuanya sendiri. Oleh karena itulah dia tidak mau begitu dekat dengan Kengkla. Krit memang pendiam namun dia sangat peka dengan perasaan seseorang.

"Kalau begitu adek pulang dengan kak Ai ya kak!"

Krit mengangguk ramah pada Pin.

Begitu Pin pergi, Type segera berkata pada Krit. "Kamu ini gimana? Sebenarnya kamu mau bantu aku mendapatkan Pin atau bagaimana?"

"Aku menyerah!"

"Maksudmu?" Tidak mengerti Type dengan perkataan Krit.

"Sudah berapa kali aku katakan padamu untuk merubah metode mu mendekati Pin? Berhentilah mengusili Pin!"

"Aku mengusilinya karena baru beberapa tahun ini aku tahu kalau aku menyukai Pin!" Jujur Type membuat Somi meminta Kengkla untuk menterjemahkan perkataan Type.

"Pin menyukai kak Ai..." Lirih Krit dengan kesal yang tertahan. Tangannya terkepal erat sebab di hati Ai sudah ada yang lain.

"Lalu bagaimana denganmu, apa kamu juga menyukai Ai?" Yang bertanya ini Kengkla. Setahu Kengkla, anak kembar itu cenderung menyukai orang yang sama.

Krit tidak menjawab pertanyaan Kengkla karena Meen menelepon. Dia menghubungi Krit setelah meetingnya selesai. Tadi dia mendapatkan pesan singkat dari Krit.

2MoonsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang