09. Elizabeth's New Rival

262 38 5
                                    

31 Desember 1964
Semarang

Libur tahun baru telah di mulai sejak tanggal 20 Desember lalu. Yanti dan Elizabeth di beri waktu kurang-lebih sebulan untuk rehat dari kegiatan sekolah dan kuliah mereka. Karena sudah masuk musim liburan dan dirinya juga bebas tugas hingga tanggal lima nanti, Pak Nas memutuskan mengajak keluarganya untuk liburan ke Semarang hingga tanggal empat Januari. Dan kebetulan juga, Bu Nas mendapat undangan dari Maria untuk merayakan tahun baru di kediaman mereka di Semarang. Maria juga mengundang Tuan dan Nyonya Gondokusumo, orang tua Bu Nas, beserta anak-cucu mereka yang lainnya. Kediaman keluarga Tendean mungkin akan ramai, tiga keluarga akan berada di rumah yang sama.

Elizabeth akan mengunjungi kediaman Pierre untuk pertama kalinya. Dia begitu antusias akan hal ini, di tambah lagi dia akan bercengkrama lagi dengan Pierre setelah beberapa bulan kembali berkomunikasi jarak jauh. Roos juga sempat mengirimkannya surat padanya beberapa bulan yang lalu dengan harapan bahwa Elizabeth bisa datang berkumpul ke rumah keluarga Tendean untuk merayakan tahun baru bersama. Elizabeth dan Roos benar-benar langsung berteman baik setelah acara ulang tahun Yanti pada saat itu. Elizabeth dan Roos tergolong rutin bertukar surat. Kesamaan usia merekalah yang membuat Roos dan Elizabeth bisa berteman baik meskipun akan jarang bertemu.

Pak Nas membelokkan mobilnya ke sebuah rumah besar di Jalan Imam Bonjol 172, Pandansari Semarang. Rumah Pierre adalah rumah yang paling besar di Jalan Imam Bonjol. Maklum, keluarga Tendean adalah golongan keluarga kelas atas. Rumah keluarga Tendean di sini sangat asri dan di penuhi berbagai pepohonan. Elizabeth menyukai suasananya, pasti sangat adem dan tenang.

Begitu mobil benar-benar sudah terparkir sempurna, Elizabeth langsung turun dari mobil. Baru saja turun, seorang gadis seumurannya langsung melompat ke arah dirinya dan memeluknya erat. "Izzie!" Rooswidiati memekik senang saat memeluk teman jauhnya itu. Elizabeth juga membalas pelukan Roos tidak kalah antusias. Mereka seperti gadis-gadis pada umumnya, heboh jika tidak bertemu setelah sekian lama. "Kamu apa kabar?!" Tanya Roos dengan senyum merekah saat melepaskan pelukannya dari Elizabeth. "Alhamdulillah aku baik dan sehat, makanya aku bisa datang ke sini," ucap Elizabeth terkekeh melihat Roos yang begitu antusias.

Roos juga tidak lupa menyalami Pak Nas, Bu Nas, Mardiah, Alpiah, Hamdan dan Misbach. Meskipun Alpiah hanya sebatas ART keluarga Pak Nas, Roos tetap harus sopan kepada orang yang lebih tua. Orang tuanya selalu mengajarkannya untuk tetap rendah hati dan harus tetap sopan kepada orang yang lebih tua meskipun mereka hanya sebatas ART. Apalagi kakaknya, yaitu Pierre adalah sosok yang sederhana yang pasti juga menjadi contoh juga untuk Roos. Roos juga memeluk Yanti dan Ade bergantian.

"Mari semuanya, masuk," Roos mempersilahkan keluarga Pak Nas untuk masuk ke dalam rumah. Roos menggandeng erat Elizabeth, dia pasti akan cerewet dan bercerita banyak hal kepada Elizabeth. Karena, setelah tanggal empat nanti, Elizabeth tentunya akan pulang ke Jakarta, karena Om-nya yang akan kembali bekerja.

"Mami, Mr. Nas' family has arrived!"  Seru Roos saat keluarga Pak Nas sudah masuk ke dalam rumah. Elizabeth memperhatikan setiap sisi rumah Pierre, begitu rapih dan teratur. Beberapa barang-barang mewah juga tersusun dengan baik.

Bu Nas yang melihat keluarganya langsung menyalami ayah dan ibunya terlebih dahulu. Begitupun yang di lakukan Pak Nas, dia tentu saja langsung menyalami mertuanya itu. Tak lupa, menyapa dan melepas rindu dengan adik dan kakak iparnya. Yanti dan Ade memeluk erat nenek-kakeknya yang dari pihak ibu mereka itu, karena sudah lama sekali mereka tidak bertemu.

Saat yang lain sibuk menyapa dan melepas rindu, justru Elizabeth celingukan untuk mencari keberadaan seseorang yang sangat dia rindukan itu. Dia tidak melihat Pierre ada di sana. Seharusnya Pierre ada, tidak mungkin dia belum balik bertugas di lapangan. Pasti dia sudah kebagian jatah liburnya.

Elizabeth's Past Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang