Strange Resquest

87 15 0
                                    

"itu aja?"

Kiara mengusap pelipisnya setelah mendengar ucapan Yura dan Yana. Bukannya mendapat jawaban, Kiara malah semakin bingung.

Pertama karena Yohan, kakak si kembar itu kenal dekat dengan si sulung. Kedua tentu saja karena hubungan Shanin juga Irena yang semakin membingungkan.

Apakah mereka masih berpacaran? Atau sudah putus? Atau mungkin mereka masih berhubungan tapi sedang tidak baik-baik saja?

Kiara bingung, tapi ia tak tau lagi harus mencari jawaban kemana.

Belum lagi, berdasar cerita Yura dan Yana, Yohan memanggil Shanin dengan nama Shane.

Siapa Shane? Mengapa kakaknya dipanggil Shane? Sebenarnya apa yang disembunyikan oleh kakak sulungnya itu?

"Bang Yohan cuma ngomong itu," ucap Yana. "Tadi pagi gue sama Yura udah coba tanya lagi tapi bang Yohan malah kabur."

"Mending lo tanya langsung ke kak Shanin, ra." Yura menimpal. "Atau tanya ke Kak Claretta atau kak Yuvia, barangkali mereka tau."

Kiara nampak menimang usul dari Yura. Tak ada yang salah sebenarnya dari usul Yura. Ia yakin, baik Claretta mau Yuvia bisa mendapatkan informasi lebih soal Irena. Tapi, yang membuatnya tak yakin adalah, sikap si sulung yang begtu tertutup.

Kiara sendiri sampai sekarang yakin, jika bukan karena kesalahpahaman yang terjadi dulu, Shanin tak akan mengenalkannya pada Irena.

Karena itu, Kiara ragu meminta bantuan Claretta juga Yuvia.

Melihat temannya itu kebingungan, Yura dan Yana saling lirik. "Nanti coba gue tanyain ke bang Yohan lagi, deh. Kalo gk mau jawab, biar aja gue bakarin itu kaset game nya dia." Yana berujar, diselipi candaan di akhir kalimat untuk menghibur Kiara.

Yura yang paham maksud kembarannya itu menganggukan kepalanya. "Kalo gk kempesin aja ban motornya. Biar dia naik ojek kalo mau pergi."

"Kegampangan itu mah, ege. Umpetin aja kunci motornya biar dia gausah pergi sekalian."

Kiara tertawa kecil melihat Yura dan Yana. "Thanks, ya, lo berdua. Nanti biar coba gue omongin ke kak Reta sama kak Via."

Yura dan Yana tak menjawab. Dua saudari kembar itu hanya tersenyum lebar menanggapi ucapan Kiara.

 Dua saudari kembar itu hanya tersenyum lebar menanggapi ucapan Kiara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kemarin Yura sama Yana nanyain soal kak Rena ke Yohan."

Mendegar itu, Shanin sontak mengangkat kepalanya. Dengan dahi berkerut, Shanin menatap sang pemilik suara. "Mereka juga nunjukin polaroid foto kak Rena. Katanya Kiara yang nemu."

Dengan cepat, Shanin meraih tasnya. Tangannya menggeledah isi tasnya itu selama beberapa menit, sebelum mendesah kesal karena tak menemukan hal yang ia cari. "Sialan." Umpatnya pelan.

"Cepat atau lambat, lo harus cerita ke adik-adik lo, Shan." Danielle, yang duduk di kursi seberang Shanin, bersuara.

Susan yang duduk di samping Danielle menganggukan kepalanya, "apalagi setelah kemarin lo kalap."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Brawijaya [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang