Sudah sejak tadi yang dilakukan dai hanya memutar bolpoint di tangannya padahal ada setumpuk dokumen yang harus ditandatangani, membuat gensei sang sekretaris merasa jengah. Meski ia cukup familiar dengan situasi ini namun ia tetap saja jengah.
"Lihat Shun sudah keterlaluan, ia belum merespon pesan dan panggilan ku sampai saat ini tapi malah muncul IGS bersama taehoon" dai menunjukkan story Instagram sahabat kekasihnya itu pada gensei.
"Sudah ku bilang menjauh dari ikuo, Shun tidak menyukainya?" Sungguh gensei sudah jengah dengan pertengkaran bos sekaligus pacar sahabat nya ini, ia menyesal karna telah mengenal kan keduanya. Sebab ia selalu terlibat dalam pertengkaran mereka."Mana aku tahu dia akan ada disana, bahkan dia bukan alumni kampusku, kami hanya bertukar sapa... aku ingin memukul siapapun yang mengupload foto dan mention kami di IGS kampus " dai heran kenapa Shun begitu membenci ikuo, ia sendiri tidak pernah memperdulikan ikuo walau mereka pernah berada dalam satu projects pembangunan real estate tahun lalu, sampai Shun menunjukkan sikap dingin setiap kali mereka bertemu.
"Nasib sial memang tidak bisa diduga" sahut gensei seadanya.
"Lagipula aku mengajak Shun untuk datang keacara reuni, tapi dia malah memilih pergi ke arisan bersama mama, harusnya aku yang kesal bukan"keluh dai membenamkan wajahnya dimeja kerja.
"Kau tau bagaimana Shun, ia memilih menemani mamamu ketibang pergi bersamamu ke reuni pasti dengan suatu alasan"Dai menatap gensei dengan wajah muram.
"Aku pikir begitu, tapi Shun tidak memberikan ku kesempatan untuk menanyakannya.. bahkan semalam Shun lebih memilih tidur dengan mama dan membuat ku di marahi oleh papa gara-gara itu, ia juga pagi-pagi buta sudah pergi dari rumah, aku kesal saat ia menghindari ku seperti itu"
sebenarnya ketimbang kesal dai lebih merasa kesepian dan gelisah seolah Shun berusaha untuk menjauh darinya, dai sudah berada pada titik 'bagaimana ia bisa hidup tanpa ada Shun dalam dunianya' Shun sudah sejak 9 bulan ini menjadi pusat kehidupannya. Namun disatu sisi saat ini ia merasa bahwa ia adalah satu-satunya yang berusaha dalam hubungan ini, ia merasa bertepuk sebelah tangan dan berpikir bahwa Shun terpaksa menjalani hubungan dengannya.