blue & moonbeam

705 52 3
                                    

Pada jam makan siang Shun memutuskan untuk makan di restoran kazuto, tidak seperti biasanya resto cukup sepi sehingga Shun memilih duduk didepan meja bar agar bisa melihat kazuto masak secara langsung, sambil mengobrol tentunya.

"Kudengar kau sempat menolak dai dan menjauhinya, aku penasaran apa yang membuatmu memutuskan untuk menjalin hubungan dengannya" kata kazuto masih dengan kegiatan memasaknya.

"Mmmh... sebelumnya aku tidak percaya dengan cinta pada pandangan pertama, kupikir itu hanya ketertarikan saja seperti ketika kau ingin mengajak seseorang untuk one night stand, flings atau semacam casual relationship, Mengingat history dai tak jauh dari hal tersebut sebelumnya"

"Jadi kamu ingin memastikan kalau dai serius atau hanya memiliki perasaan sementara.. begitu?" Meski sedang memasak kazuto masih menyimak perkataan Shun dengan baik.

"Ya...Aku juga terkejut bahwa ada orang yang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama, aku ingin mengetahui mengapa dai menyukaiku, apa karna penampilanku or as a person..... Sebelumnya aku pernah menjalani hubungan yang toxic dan juga ditinggalkan, Itu kenapa ketika dai mendekatiku aku merasa dia hanya love bombing dan membuatku merasa tidak nyaman dan memintanya untuk sekedar berteman saja" tutur Shun dengan dagu yang menyentuh meja.

kazuto tersenyum melihatnya, Shun memang sangat menggemaskan dan ia cukup paham tentang persepsi Shun Karena ia sendiri adalah orang yang membutuhkan waktu cukup lama untuk menjalin hubungan dengan seseorang, banyak hal yang menjadi pertimbangannya ditambah dengan cyrcle seksualitas mereka yang memiliki stigma bebas dan penuh nafsu dibandingkan hubungan heteroseksual.

"Ditambah dai bukan type ku pada awalnya dan kau tahu cukup sulit memberikan kesempatan pada seseorang yang bahkan bukan type mu" Shun tertawa saat mengatakannya.

"Itu kenapa kau membuat kalian berada dalam hubungan friendzone" Shun mengangguk menanggapi perkataan kazuto.

"Mmmh... Itu selain aku tidak mau memberi harapan palsu, namun disisi lain aku merasa nyaman bersamanya. Saat itu aku berpikir aku tidak mau bersamanya hanya karena dia menyukaiku. Sebab saat aku jatuh cinta maka aku akan mencintai terlalu dalam. jadi aku mulai mencari alasan dalam pikiranku bahwa dai tidak benar-benar mencintaiku dan melakukan beberapa test padanya, untuk memastikan bahwa apakah dia masih menginginkanku bila aku hal seperti ini?apakah dia masih mau bersamaku bila aku melakukan hal seperti itu?"

"Test...?? bukannya itu terlalu merepotkan" kazuto menatap Shun tak menyangka bahwa orang dihadapannya melakukan drama semacam itu, kazuto bahkan tidak mau repot-repot melakukannya.

"Itu .... Aku terbiasa hidup sendiri, aku tidak punya siapapun yang kupikir bisa melindungiku selain diriku sendiri. tapi Saat bersama dengannya aku bahkan menemukan banyak sisi lain dari diriku, test yang aku lakukan tidak saja untuk dai tapi juga untuk diriku sehingga aku mengetahui batasan-batasan seperti apa yang aku mau saat bersama dai, dan ternyata dai dapat menyingkirkan semua kekhawatiranku dan aku tahu bahwa aku sudah jatuh cinta padanya entah sejak kapan"

Shun tersenyum dengan mata berbinar saat mengatakannya seolah ada ribuan bintang disana, kazuto terpaku, kazuto mulai paham mungkin yang Shun lakukan memang hanya defensif secara natural tak jauh beda dengan dirinya.

Lamunan kazuto membawanya pada obrolan bersama dai. Saat itu dai mengeluhkan pria yang sedang dikejarnya bernama Shun, ia sangat kebingungan dengan sinyal Shun yang kadang hangat dan seketika berubah dingin padanya. Shun adalah orang pertama yang membuat dai nyaman bahkan saat mereka diam sekalipun, tidak ada kecanggungan disana. dai menikmati semua moment bersama Shun. Dai sangat mengapresiasi keterusterangan shun yang selalu berusaha jujur tentang perasaannya tanpa memperhalus tindakan dan perkataan hanya untuk menyenangkan orang lain. Yangmana hal tersebut paling sering kazuto lakukan, ia tidak bisa seterus terang Shun ia bahkan bingung dengan apa yang sebenarnya ia inginkan, kazuto sering terjebak dalam pikirannya sendiri.

HAPPY SHUNDAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang