Saat tengah menanti kedua orangtuanya di loby apartemen, Dari kejauhan dai melihat sosok pria jangkung yang sudah dia kenali betul siapa orang tersebut, karena ia pernah mencari tahu tentang pria itu saat mendekati Shun dulu. dai mengeratkan rangkulannya pada bahu Shun untuk menunjukkan secara jelas kepemilikannya. Dai mempercayai 100% perkataan dan perasaan Shun, namun ia tidak mempercayai mantan kekasih Shun. Ia masih khawatir bahwa pria bernama Jess itu sedang berusaha untuk membawa Shun kembali bersamanya, dan hal tersebut tampak jelas dengan kehadiran pria itu di lounge apartemen mereka.
Dai tidak mau membuat keributan dan membuat sedih kekasihnya, maka ia hanya diam dan sesekali memperhatikan orang tersebut. Ia bersikap senatural mungkin dan berusaha menekan sifat iblis dalam dirinya agar tidak beranjak dan memukul mantan kekasih Shun dan menyuruhnya pergi saat itu juga. Ia berusaha tenang agar Shun tidak curiga dan menyadari kehadiran pria itu, dai secara aktif mengalihkan perhatian Shun dengan mengajaknya terus berbicara perihal rencana liburannya setelah proyek yang ditangani dai selesai.
Untungnya sampai kedua orangtuanya tiba pria itu tidak mengambil tindakan apapun yang ia lakukan hanya terus memperhatikan Shun dengan tatapan yang mendamba, dan hal tersebut cukup membuat dai merasa cemburu dan terancam seolah ada seseorang yang memasuki teritorinya. Namun tak lama pria itu berpaling dan beranjak meninggalkan apartemen dengan senyum yang menusuk hatinya, karena senyum pria itu sangat jelas untuk menyadarkannya bahwa ada orang lain yang mencintai shun sama besar dengan dirinya, namun dai memastikan bahwa ia membuat perbedaan dengan pria itu, yaitu dai tidak akan pernah meninggalkan Shun sampai kapanpun.
--
Setibanya di kamar apartemen suasana menjadi riuh, orangtuanya sengaja datang ke apartemen mereka untuk merayakan ulangtahun gensei alasan konyol yang dibuat sang mama agar ia bisa melihat calon menantunya. Taklama alan pun ikut bergabung suasana benar benar meriah, meski begitu Shun menyadari ada sesuatu yang berbeda dengan kekasihnya.
Taehoon dan gensei memasak shabu-shabu dan alan membantu meng grill beberapa daging, Shun sendiri bertugas menata meja dan mencuci piring sedangkan dai memotong sayur dan buah, setelahnya mereka merayakan ulangtahun gensei, setalah makan malam mereka memutuskan untuk minum menari dan menari tentu kedua orangtua dai memilih beristirahat di sebuah hotel yang sudah dai siapkan untuk keduanya meski awalnya sang mama bersikeras ingin menginap bersama Shun, namun karna kamar yang terbatas mau tak mau sang mama pun setuju untuk tidur di hotel dengan syarat mama dai minta di antarkan berbelanja esok paginya.
"Ada apa?" Tanya Shun mengelus pipi dai, menatap mata kekasihnya dalam-dalam ia khawatir pembicaraannya tentang Jess membuat dai tidak nyaman.
Dai yang paham akan kekhawatiran Shun lantas menggenggam tangan Shun kemudian mencium jemari shun.
"Tidak ada apa-apa, semua baik-baik saja" bisik dai sambil tersenyum lembut. Namun Shun masih diam menatap kekasihnya itu.
"I love you" bisik dai kembali, berhasil membuat Shun tersenyum dan mencium hidung kekasihnya.