night & jealousy: one more

509 46 2
                                    

Setelah hari itu dai tidak pernah lagi menemui Shun dan mengganggunya melalui ponsel. Setiap kali jam makan siang Shun akan selalu melihat pintu cafe dengan Tatapan sedih bahkan saat shift malampun ia akan menunggu beberapa lama baru beranjak pulang, entahlah kehadiran dai sudah menjadi kebiasaan dalam hidupnya padahal mereka baru kenal beberapa bulan. Biasanya dai tidak akan membiarkannya pulang sendiri pada shift malam, dan akan membawanya makan malam sebelum pulang.

Tak berbeda dengan Shun, kondisi gensei cukup memprihatinkan karna bossnya sedang patah hati berubah menjadi monster penggila kerja hingga selalu pulang larut. Kondisi kantor pun menjadi tegang karna dai tidak banyak bicara dan hanya diam, bahkan ia tidak mentolerir kesalahan sekecil apapun yang dilakukan oleh anak buahnya saat dai mengeluh karena Shun tidak memposting apapun di sosmed gensei menyadari bahwa prilaku dai sangat terpengaruh oleh sikap dari sahabat pinyiknya itu.

" dia terlalu merasa aman dalam hubungan kalian" ujar ikuo pada dai yang sedang lunglai di meja kerjanya. Saat ini ikuo datang ketempat kerja dai karna ada beberapa data yang harus mereka komparasi.

"Itu benar, tapi bukan gayaku membuatnya merasa tidak merasa aman"sahut dai.

Dai merasa diambang batas sabarnya ia benar-benar merindukan Shun, namun ia khawatir kehadirannya malah membuat Shun tidak nyaman. Jadi ia memutuskan untuk mundur selangkah dan memberikan waktu sementara untuk Shun. Namun apabila ia ditanya apakah ia menyerah tentang Shun, jawabannya tentu tidak sebab ia sudah sangat jatuh hati pada Shun. Dia tidak mau dengan siapapun kecuali Shun.

"Tapi kalian belum berpacaran bukan?"

"Belum, apa itu perlu?" bagi Dai tanpa label semacam itu ia sudah sangat jelas menunjukkan perhatiannya pada Shun dan ia tahu bahwa Shun paham bahwa dai tidak menganggap Shun sebatas teman tapi lebih spesial. Apakah orang dewasa seperti mereka masih membutuhkan pernyataan dalam memulai suatu hubungan?

"Bisa jadikan karna hal tersebut Shun tidak menganggap serius perasaan mu" dai menatap ikuo, ia berpikir ada benarnya.

"Kalau begitu aku akan memastikannya kembali dengan mengajaknya berpacaran, agar dia tidak menganggap remeh perasaan ku" seketika perasaan dai menjadi lebih baik. Dai mulai merencanakan cara untuk meminta Shun menjadi kekasihnya.

Namun taklama gensei dengan panik masuk keruangan dai. Gensei mendapat telpon dari seseorang yang mengaku sebagai rekan kerja Shun dan mengatakan bahwa ada hal buruk yang menimpa Shun.

"Dai bisakah kau mengantarkan ku kekantor polisi" Hal tersebut seketika membuat dai bingung, namun setelah mendengar bahwa ada sesuatu yang terjadi pada Shun ia langsung beranjak tanpa memperdulikan ikuo yang tengah memeriksa data diruangannya, Dai pergi bersama gensei dan seorang supir pribadi. Dai tidak mau membuang waktu hanya untuk ke basment.

Saat tiba di kantor polisi dai menemukan Shun yang tengah memberikan keterangan, sedangkan rekan kerja Shun menjelaskan secara singkat kronologi kejadian kepada gensei bahwa ada seseorang yang menguntit Shun dan hampir mencelakainya, untung saja salah satu rekan kerjanya menyadari ada yang aneh pada salah satu pelanggan di cafe tersebut yang terus memperhatikan Shun, jadi rekan kerjanya itu berinisiatif untuk mengikutinya. Dan ternyata benar Shun hampir dilecehkan oleh orang tersebut, mereka berkelahi dan membawanya ke kantor polisi. Merekapun dengan sabar menunggu proses pemeriksaan dan pembuatan laporan oleh Shun dan rekan kerjanya.

"Apa yang harus aku katakan pada taehoon kalau sesuatu terjadi padamu selama dia pergi, apa kau baik-baik saja"Gensei langsung memeluk Shun memeriksa keadaan Sabahat pinyiknya itu dengan berkaca-kaca. Saat Shun keluar dari ruang periksa dan Shun hanya mengangguk menanggapinya, tak lupa gensei berterima kasih pada rekan kerja Shun begitu juga dai.

HAPPY SHUNDAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang